Rabu Prapaskah II
“Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.” (Mat 5:17)
RENUNGANG, JPIC OFM Indonesia – Fransiskus menahan para pengikutnya pada standar tertinggi dari Injil. Ia tahu bahwa jika Saudara Dina berusaha keras sampai pada yang ideal, mereka tidak akan suka untuk kembali pada perintah-perintah yang lebih rendah.
Aku pun menganjurkan, menasihatkan dan mengajak saudara-saudaraku dalam Tuhan Yesus Kristus agar sewaktu bepergian di dunia, janganlah mereka berselisih, bertengkar mulut dan menghakimi orang lain; tetapi hendaklah mereka itu murah hati, suka damai dan tidak berlagak, lembut dan rendah hati, sopan santun dalam berbicara dengan semua orang, sebagaimana pantasnya. Mereka tidak boleh naik kuda, kecuali kalau terpaksa karena keadaan yang sungguh-sungguh mendesak atau karena sakit. Di rumah mana pun mereka masuk, hendaklah mereka katakan lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini. Sesuai dengan Injil Suci, mereka boleh makan apa saja yang dihidangkan bagi mereka (AngBul 3:11-14).
Baca Juga: Prapaskah Bersama St. Fransiskus: “Kuasa Sejati”