Fransiskus Assisi memberikan menukarkan pakayannya dengan pengemis, Foto: goacapuchins.com
Sabtu Prapaskah II
Aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa. (Luk 15:19)
RENUNGAN, JPIC OFM Indonesia, Injil hari ini bercerita tentang kisah yang sangat terkenal yaitu anak yang hilang. Banyak dari kita yang dapat mengidentifikasi diri dengan pemberontakan si bungsu yang kehilangan dirinya karena kesenangan dan petualangan. Dan kita juga mengalami bagaimana rasanya mengetahui dan menyadari bahwa kita telah mengambil jalan yang salah.
Salah satu hal yang membuat kisah Fransiskus menjadi begitu memikat adalah bahwa pada awalnya hidup Fransiskus jauh dari kekudusan. Dia adalah seorang pemuda pada masanya dan dalam status sosialnya.
Setelah menjadi dewasa dan cerdas sekali, ia melakukan pekerjaan ayahnya, yaitu: berdagang… Ia begitu gemar mengeluarkan uang sehingga segala apa yang mungkin ia miliki atau peroleh sebagai laba dihabiskannya dengan makan-minum secara mewah dan hal lain yang serupa.
Oleh karena itu ia kerap kali ditegur oleh orang tuanya. Mereka berkata ia menghabiskan begitu banyak uang bagi dirinya dan orang lain, sehingga nampaknya ia bukan anak mereka, melainkan anak seorang pangeran besar.
Namun demikian orang tuanya yang kaya sangat mencintai dia, sehingga mereka dalam hal itu mengalah saja oleh karena tidak mau mengganggu dia…

Baca Juga: Prapaskah Bersama St. Fransiskus: “Mendukung Gereja” 

Setelah mawas diri ia mengatakan dalam hati begini: Jikalau engkau begitu murah hati dan sopan di antara manusia yang darinya engkau hanya mendapat anugerah sementara dan fana, memang sewajarnya engkau beralap santun dan murah hati kepada orang miskin karena Allah yang paling murah hati dalam menerima ganjaran. Semenjak itu dengan senang hati Fransiskus mendapatkan orang miskin dan memberi mereka sedekah melimpah. (K3S 2)
Mereka yang mengkhawatirkan tentang atau untuk berkecukupan akan mengalami kesulitan dalam memberi secara cuma-cuma. Mereka yang terbiasa memberikan semuanya, akan lebih mudah menerima rahmat Allah.
Doa St. Fransiskus
Kerendahan hati yang suci mengacaubalaukan kesombongan, serta semua manusia dari dunia ini, demikian juga segala sesuatu yang dari dunia ini. Amin.
Franski OFM

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

four × two =