Pasien Rumah Singgah St. Antonius Padua bersama pengurus/pelaksana harian.
Pasien Rumah Singgah St. Antonius Padua bersama pengurus/pelaksana harian.

SOSIAL KARITATIF__JPIC OFM Idonesia, “Kaum miskin adalah guru dalam kehidupan kita para fransiskan. Oleh sebab itu, kita mesti belajar pada mereka. Proses belajar terjadi dalam perjumpaan yang menyentuh hingga ke kedalaman. Pelayanan di Rumah Singah merupakan tempat bagi proses belajar tersebut. Di sana kita belajar menghargai kehidupan, menjadi saudara bagi mereka yang tergusur oleh kejamnya dunia.”

Hal ini disampaikan Sdr. Peter C. Aman OFM, Directur Komisi JPIC-OFM Indonesia, dalam pertemuan dengan para Fransiskan Muda, pengurus harian Rumah Singgah St. Antonius Padua periode 2015/2016, di Kantor JPIC OFM Indonesia, Galur, Jakarta Pusat, Sabtu, 19/09.

Fidelis Haman OFM, ketua Pelaksana harian Rumah Singgah periode 2015/2016 yang memerakarsai pertemuan pagi itu mengatakan, “Pertemuan ini diadakan untuk mengingat kembali hal-hal mendasar terkait spirit pelayanan di Rumah Singgah”.

Bagian Integral Formasi Kefransiskanan

Sdr. Peter juga menegaskan, “Pelayanan bagi saudara-saudari yang sakit, terpinggirkan, dan termarjinalkan hendaknya bukan terutama dilihat sebagai tugas, melainkan tuntutan mutlak dari formasi diri sebagai Fransiskan. Saudara-saudara harus mengalami pengalaman formatif di sana. Bahwa kemudian mereka mengalami kesembuhan dan merasa dihargai itu hanya efek. Yang paling utama ialah kita sendiri belajar dari mereka.”

Sementara itu Sdr. Johnny Dohut OFM, Koordinator Pelaksana Rumah Singgah menceritakan dilema yang sering dialami Rumah Singgah. Hal itu terkait keputusan menerima pasien yang mengidap penyakit menular.

“Di satu sisi kita ingin membantu. Di sisi lain, Rumah Singgah belum memiliki kemampuan memadai dalam menangani persoalan tersebut,” papar Johny.

Menanggapi hal itu, Sdr. Peter menegaskan, “Untuk sementara kita belum menerima pasien yang mengidap penyakit menular. Namun, kita tidak cuci tangan. Untuk kasus seperti itu, kita bisa bekerja sama dengan Rumah Sakit milik pemerintah yang sudah memiliki bentuk penanganan yang lebih profesional. Hal yang sama kita buat untuk pasien yang mengidap Narkoba dan HIV AIDS.

Hal senada disampaikan Ketua Rumah Singgah, Fidelis Haman OFM. “Kita tetap memfasilitasi pasien-pasien dengan keluhan seperti itu. Beberapa hari lalu kami mengantar pasien yang mengidap TBC ke klinik untuk melakukan check up!” tandas Fidel, sapaannya.

Pojok kiri atas: Frater Fidel Haman dan Ibu Mey. Pojok kanan bawah.Fr. Rian Safio, Pose bersama kelompok Umat yang berkunjung ke RS.
Pojok kiri atas: Frater Fidel Haman dan Ibu Mey. Pojok kanan bawah.Fr. Rian Safio, Pose bersama kelompok Umat yang berkunjung ke RS.

Terus Membina Kerja Sama

Rumah Singgah St. Antonius Padua terletak di Jln. Tanah Tinggi 2, No. 7b, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat. Kini Rumah Singgah sudah berusia 15 tahun. Sejak awal berdirinya bertujuan untuk membumikan nilai-nilai fransiskan.

Kebijakan ini dipertegas dalam kapitel (pertemuan) Provinsi OFM Santo Mikael Malaekat Agung Indonesia pada 2010 silam. Rumah Singgah menjadi salah satu locus perwujudan ‘DNA’ kefransiskanan yaitu nilai-nilai JPIC.

Perjalanan panjang Rumah Singgah hingga kini berusia 15 tahun tidak terlepas dari kerja sama banyak pihak. Mereka adalah para Fransiskan Muda, JPIC-OFM, lembaga donor Missionszentrale der Franziskaner di Jerman, Rumah Sakit St. Carolus, para donatur, dan warga sekitar.Rumah Singgah akan tetap eksis, demikian Sdr. Peter, jika kerja sama terus dibangun dan dibina dari waktu ke waktu.

Pagi itu, dalam laporan singkatnya Sdr. Fidelis Haman mengatakan, “Sejauh ini kerja sama di Rumah Singgah terjalin dengan baik. Ada sembilan penghuni Rumah Singgah saat ini yang dilayani oleh para frater dan Ibu Mey selaku perawat yang sehari-hari melayani mereka. ”

Haman menambahkan, salah satu bagian integral dari pelayanan Rumah Singgah adalah pendampingan anak-anak warga yang ada di sekitar lingkungan Rumah Singgah. Program tersebut terlaksana dengan baik dalam kerja sama dengan tim PENA, Tim Pendampingan Anak Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya Jakarta.

(Sdr. Rian Safio, OFM, Calon Imam Fransiskan, sedang studi di STF Driyarkara. Tinggal di Biara St. Antonius Padua, Cempaka Putih, Jakarta Pusat).

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here