Tanggal 16 Oktober 2015 mendatang menjadi puncak peringatan Hari Pangan Sedunia. Peringatan Hari Pangan hendaknya lebih bernuansa keprihatinan. Keprihatinan diutamakan karena persoalan pangan yang dihadapi bangsa ini masih jauh dari ideal. Menurut data Perwakilan Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-bangsa di Indonesia per Mei 2015, tidak kurang dari 19,4 juta penduduk Indonesia (7,9%) masih menderita kelaparan sepanjang periode 2014-2015.
Dari kacamata iman kita, peringatan Hari Pangan dapat memperdalam kesadaran kita bahwa hidup yang diciptakan Allah adalah anugerah. Manusia diciptakan tidak hanya untuk sekedar hidup, melainkan untuk tumbuh dan berbuah. Kita pun mengimani bahwa Allah tidak hanya menciptakan lalu meninggalkan ciptaan-Nya begitu saja. Ia setia menyertai dan menguatkan, melalui makanan yang disediakan, maupun melalui kehadiran sesama dan seluruh alam ciptaan.
Paus Fransiskus dalam ensikliknya, laudato si juga menegaskan agar kita melakukan pertobatan, terutama dari keserakahan kita. Bapa Suci mengingatkan kita agar mewujudkan kepedulian itu antara lain dengan memasak dan menyediakan makan secukupnya, membeli atau mengambil makanan secukupnya, sehingga tidak membuang-buang makanan yang seharusnya menjadi hak orang lain, khususnya orang miskin. Lebih jauh, supaya bumi ini tetap terjaga dan tetap bisa menyediakan makanan untuk semua yang hidup di atasnya, kita perlu menjaganya, tidak mengotori atau merusaknya. Dalam hal ini kita juga ingat, bahwa pemakaian plastik dan styrofoam, tissue yang berlebihan akan membuat tanah dan air terpolusi.
Gereja, melalui Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) Konferensi Waligereja Indonesia, telah memproduksi sebuah film dengan judul “Kembali ke Alam dan Bersyukur kepadaNya” sebagai sarana visualisasi guna menghidupkan kesadaran umat dalam memandang alam sekitarnya sebagai ‘sahabat’, bukan sebagai musuhnya.
Diharapkan pesan yang disampaikan melalui film tersebut dapat diwujudnyatakan, sehingga sesuai dengan tema Hari Pangan Sedunia 2015, yaitu “Penyediaan Pangan yang cukup dan Bergizi” benar-benar terpenuhi.