(Laporan hari Pertama)

Bertepatan dengan pelaksanaan Hari Pangan Sedunia (HPS) 2015, Ekopastoral Fransiskan-Pagal, Flores merayakan ulang tahunnya yang ke-lima belas (15 tahun). Perayaan tahun ini berlangsung selama empat  hari, 15-18 Oktober 2015, dengan tema “Riang Kole: Nipu Riwu Ongko Do: Revitalisasi Gerak Bersama Ekopastoral Fransiskan”.Perayaan ini menjadi momentum kebangkitan untuk belajar dan berefleksi bersama, serta pada akhirnya membangun komitmen bersama sebagai Petani Lestari untuk menjamin ketahanan pangan melalui upaya revitalisasi gerakan ekopastoral.

38bd5e2b-ee69-4fa1-ae8e-633d0aded254

Ekopastoral pada empat hari itu mengumpulkan kelompok-kelompok petani dampingan serta sekolah-sekolah mitra Ekopastoral guna mempersatukan kembali semangat dan mengasah hasrat yang brangkali telah pudar oleh perjalanan waktu yang cukup lama. Ekopastoral Fransiskan sungguh menyadari bahwa sebuah gerakan akan semakin berkembang dan berguna bagi kehidupan masyarakat, terutama para petani, apabila gerakan tersebut memiliki semangat yang satu dan sama serta hasrat yang berkobar-kobar. Ekopastoral hendak mempersatukan kembali ikatan-ikatan emosi dan kehendak ke dalam suatu ‘gerakan bersama’ yang solid. Karena itu, perayaan ulang tahun ekopastoral yang ke-15 juga peringatan HPS  menjadi kesempatan revitalisasi semangat kelompok-kelompok paguyuban, sekolah-sekolah mitra, serta lembaga-lembaga  mitra bersama gerak ekopastoral fransiskan. Di samping itu, selain usaha untuk merevitalisasi gerakan ke luar, ekopastoral juga memanfaatkan momen ini untuk merevitalisasi dirinya sendiri. Tujuannya agar ekopastoral tetap memjadi sebuah gerakan yang tidak hanya solid ke luar tetapi juga solid di dalam dirinya sendiri.

unnamed (1)

Perayaan ulang tahun dan HPS dibuka dengan ibadat ekologis yang dipimpin oleh Gardian Fonte Colombo, Flores Barat, yakni Sdr. Tauchen Hotlan Girsang OFM. Dalam homilinya Sdr. Tauchen mengajak seluruh peserta yang hadir untuk memikirkan secara bersama-sama tentang keselamatan ibu bumi yang semakin hari semakin terancam. Selanjutnya, ia juga mengajak para peserta yang hadir untuk tahu bersyukur atas berbagai hal yang diperoleh melalui ibu pertiwi, entah itu makanan, minuman, udara yang segar, dan sebagainya.

Dalam sambutan pembuka untuk tamu (acara kapu: ritus Manggarai) koordinator Ekopastoral, Sdr. Tobi Harman, OFM menerima peserta dengan acara adat Manggarai,  rumusan-rumusan go’et yang khas Manggarai. Untuk hari pertama (15 Oktober) acara  ditutup dengan makan malam,  perjamuan para petani. (Laporan Hari Pertama: Faris Jebada, OFM)

 

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

eighteen − 3 =