Peringatan Hari Bumi Sedunia merupakan perayaan khusus tentang bumi yang diperingati secara internasional pada tanggal 22 April. Tujuan diadakannya peringatan Hari Bumi pada awalnya adalah untuk meningkatkan apresiasi dan kesadaran manusia terhadap planet yang ditempati oleh manusia ini.
Untuk pertama kali Hari Bumi dicanangkan oleh Senator Amerika Serikat, Gaylord Nelson, pada tahun 1970. Dia adalah seorang pengajarĀ ilmu ekologi (lingkungan hidup). Tanggal ini diambil karena bertepatan dengan waktu musim semi di daerah Northern Hemisphere pada belahan Bumi utara Sementara diĀ belahan Bumi bagian Selatan sedang mengalami musim gugur.
United Nation (UN) atau PBB memperingati hari Bumi sedunia pada tanggal 20 Maret. Tradisi ini dimulai oleh aktivis perdamaian John McConnell pada tahun 1969. Tanggal tersebut diambil karena pada hari itu matahari berada benar-benar tepat di atas khatulistiwa atau dikenal dengan istilah Ekuinoks Maret. Inilah alasannya mengapa pada tanggal 20 Maret lalu ada One Hour for Earth.
Secara umum orang merayakan hari bumi pada tanggal 22 April. Saat ini hari bumi diperingati oleh 175 negara dan secara global telah dikoordinasi oleh Jaringan Hari Bumi atau Earth Day Network.
Bumi Rumah Kita Bersama
Paus Fransiskus menerbitkan ensiklik, sebuah surat yang dia tujukan bukan hanya untuk orang-orang Katolik, tetapi semua orang yang berkehendak baik dengan judul “Laudato Si: Merawat Bumi Rumah Kita Bersama”.
Paus Fransiskus menyadari bahwa Rumah Kita Bersama ini sedang mengalami kehancuran. Hal itu ditandai dengan berbagai krisis yang menimpa ibu bumi, baik alamnya maupun manusia yang tinggal di atas alam ini.
Pada moment peringatan hari bumi, hendaknya kita sadar bahwa bumi ini adalah Rumah Kita. Semua orang pasti menghendaki rumah yang aman dan nyaman untuk ditempati. Semua orang juga pasti tidak pernah menghendaki rumahnya dirusak. Semua orang pasti tidak mau merusak rumah tempat tinggalnya sendiri.
Jika menyadari bumi sebagai rumah, maka perilaku terhadap dan atasnya juga sudah pasti mesti dengan sebuah perhatian bagaikan menjaga rumah tempat kita tinggal.
Saudari Ibu Bumi
Spirit yang diangkat kembali oleh Paus Fransiskus tentu tidak lepas dari spirit St. Fransiskus Asisi yang dia jadikan patron untuk tugas kegembalaannya sebagai Uskup Roma dan Gembala bagi seluruh umat beriman Katolik.
Dalam Kidung Saudara Matahari, St. Fransiskus memuji dan memuja Allah karena Ibu bumi “Terpujilah Engkau, Tuhanku, karena Saudari kami Ibu Bumi; dia menyuap dan mengasuh kami, dia menumbuhkan aneka ragam buah-buahan, beserta bunga warna-warni dan rumput-rumputan.”
Kesadaran akan besarnya ketergantungan terhadap Ibu Bumi yang memiliki perhatian keibuannya atas seluruh bentuk kehidupan di dalamnya, membuat St. Fransiksu takjub akan Allah.
Ibu bumi selalu merawat dan mengasuh. Apakah balasan kita terhadapnya? Jika kita mengenal pepatah yang mengatakan “Surga berada di telapak kaki ibu”, dan menganggap bumi sebagai ibu, pastilah kita menemukan surga di telapak kaki ibu bumi ini. Surga itu ada di bumi saat kita merawat, menjaga dan memelihara ibu kita, ibu bumi ini.
Selamat Memperingati Hari Bumi. Earth day is every day. Jagalah bumi setiap hari sebagai rumah dan terutama sebagai Ibu dan saudarimu. (Sdr. Charlest, OFM)