Air adalah sumber alam yang dapat diperbarui tetapi serentak menjadi sumber yang terbatas.

Kita semua menyadari bahwa air adalah salah satu sumber alam yang sangat penting, dan salah satu yang sangat berguna bagi kehidupan manusia. Akses terhadap air pada saat ini diperhitungkan sebagai sebuah hak asasi. Karena itu, penggunaannya yang tepat menjadi sangat penting, bukan hanya untuk kepentingan mansuia, tetapi juga efeknya terhadap lingkungan.

Pengaruh Aktifitas Kita Terhadap Air
Air merupakan sumber alam yang dapat diperbarui tetapi serentak sekarang merupakan sumber alam yang terbatas. Meskipun ¾ dari permukaan bumi ini terdiri dari air, hanya 1% yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Air biasanya digunakan untuk kepentingan irigasi, pengoperasian alat pendingin, urusan kebersihan yang pada gilirannya penggunaan tersebut akan meningkatkan penguapan. Penguapan seiring dengan meningkatnya perubahan iklim mengakibatkan meningkatnya kekeringan, mengakibatkan semakin berkurangnya air yang dapat digunakan.

Karea itu kita diajak untuk mengurangi penggunaan dan juga untuk mempromosikan konsumsi air yang bertangungjawab ketimbang mengupayakan peningkatan persediaan air.

Di samping masalah kelangkaan dan segala implikasinya, ada juga masalah polusi terhadap sumber air yang tersedia. Tanpa interfensi manusia, polusi yang terjadi secara alami di sungai dan di laut akan dengan mudah diatasi melalui proses pemurniannya sendiri. Aktivitas kita sehari-hari mengubah siklus alam mengakibatkan akumulasi residu di tempat-tempat kunci yang mengurangi kemampuan air untuk memurnikan dirinya dan mengakibatkan polusi semakin meningkat.

Baca Juga: Menjaga Keutuhan Ciptaan Dalam Kehidupan Sehari-hari Bagian III: Permasalahan Energi

Selain mengakibatkan polusi, aktivitas manusia berhubungan dengan air juga memberikan dampak yang besar terhadap tumbuh-tumbuhan dan lapisan bumi paling atas yang menopang tumbuh-tumbuhan. Zat-zat beracun yang kita gunakan di air selain meracunia air juga menghilankan unsur hara pada tanah dan sekaligus juga mengurangi daya ikat pada tanah sehingga menjadi rapuh. Maka dapat dipahami kemudia jika mudah terjadi banjir, polusi air di penampungan (waduk), erosi dan kekeringan. Yang perlu kita sadari, polusi tentu sangat dekat berhubungan dengan aktifitas Industri dan Pertanian, tetapi Juga berhubungan dengan aktifitas Rumah tangga kita.

Dengan melihat masalah ini, kita perlu memulai melihat sumber kelangkaan dan sekaligus mencari cara menggunkan air secara bertanggungjawab, tanpa memboroskannya. Kita mesti memiliki common sense dan untuk mencapai common good dalam hal penggunaan air.Cara kita menggunakan air pada hari ini memiliki dampak yang sangat besar terhadap persediaanya di hari esok.

Management Penggunaan Air yang Berkelanjutan
Kita perlu mengatur penggunaan air di mana dengannya penggunaan air akan sesuai juga dengan upaya perlindungan terhadap ekosistem. Managemen yang baik seperti:

  • Mengurangi penggunaan air dengan mengurangi konsumsi, dengan mendaur ulang atau menggunakannya kembali sampai pada tingkat maksimum.
  • Menyuling air dengan kemungkinan kerusakan paling kecil terhadap ekosistem; Jangan mengambil semua sumber air, tinggalkan secukupnya agar sungai, lahan basah, air bawah tanah dapat mengalir sesuai siklus alaminya (alam pada dirinya membutuhkan air).
  • Mengolah air yang digunakan sehingga sedapat mungkin mengurangi dampaknya terhadap lingkungan dan ekosistem. Salah satu solusi untuk masalah ini adalah dengan sedikit mungkin mencemari air yang digunakan.
  • Memurnikan air dengan penggunaan energi yang minim dan dampak ekologisnya juga minim, terutama untuk rumah sakit-rumah sakit, perusahaan-perusahaan dan lembaga-lembaga baik swasta maupun pemerintahan yang menerpkan proses pengolahan air limbah.
  • Melestarikan bumi dan tumbuh-tumbuhannya. Memberi perhatian khusus untuk menanam pohon di sumber air. Karena hal ini sangat fundamental untuk pemurnian air secara alamiah dan untuk menjamin keragaman serta meningkatkan persediaan air tanah.
    Apa yang dapat kita lakukan?
  • Matikan keran ketika kita tidak menggunakan air (saat sikat gigi, saat sabunan baik saat mencuci tangan maupun mandi, atau sementara mencuci sesuatu). Membiarkan air mengalir selama satu menit itu sama dengan kehilangan 2 hingga lima lier air. Peringatan ini sangatlah biasa, tetapi seringkali diabaikan.
  • Mandi dengan shower atau gayung dari pada berendam di bak mandi untuk menghindari pemborosan air.
  • Memperbaiki kebocoran dan patahan secepatnya jika mungkin (satu keran atau toilet yang airnya dibiarkan menetes dapat membuang 5000 liter air setahun)
  • Mencuci pakaian dengan mesin cuci, dengan menghemat penggunaan airatau sedapat mungkin tidak mencuci dengan menggunakan mesin cuci jika pakaian tidak terlalu banyak.
  • Jika memiliki taman, gunakan sistem xeriscape (taman yang memerlukan air sangat minim). Mendesai taman dengan penggunaan air yang minim.
  • Jangan membuang sampah di toilet: minyak, puntung rokok, etc. Puntung rokok dibuang ditempat samaph dan sampah minyak dapat ditempatkan di kaleng atau botol dan kemudian di bawa ke tempat daur ulang.
  • Hindari untuk membuang bahan-bahan terkontaminasi atau zat beracun ke wastafel, seperti: detergen, sabun, minyak; terlepas dari dapat dimurnikankembali, dia akan tetap meresap di sungai. Dianjurkan untuk menggunakan produk pembersih yang memiliki daya kontaminasi rendah.
  • Mengurangi penggunaan detergen atau softerner di mesin pencuci.
  • Membeli peralatan yang menggunakan energi dan air yang efisien.
  • Tidak membuang sampah apapun jenisnya ke dalam air.

(Charlest, OFM – berdasarkan Dokumen “Care for Creation in The Daily Life of the Friars Minor)

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

3 + 13 =