SONY DSC

Kesadaran akan kepedulian kepada ekologi menjadi fundamental bagi banyak orang untuk memperjuangkan keutuhan ciptaan. Kesadaran inilah yang mendorong JPIC, sebagai  DNA Fransiskan, mengadakan kursus tahunan untuk menanamkan kesadaran akan kepedulian pada ekologi dan realitas sosial.

Sdr. Frumen Gions, OFM mengajak para saudara muda Fransiskan agar JPIC tidak sekedar semboyan melainkan sebagai praktek hidup. “Kursus ini diadakan dengan maksud, supaya JPIC yang kita percaya sebagai DNA Fransiskan tidak hanya sebagai bui verbal melainkan JPIC itu menjadi bagian spirit hidup kita,” ungkap magister saudara muda dalam sambutannya untuk membuka kursus JPIC.

Acara kursus JPIC tahun yang keempat ini berlangsung pada 19 – 21 Desember 2016 di Ruangan III STF Driyarkara, Cempaka Putih Jakarta Pusat.

“Selama tiga hari ke depan, para saudara akan melihat dan mengevaluasi kembali komitmen-komitmen kefransiskannya dengan belajar dari orang-orang yang akan berbagi kisah dan juga tema-tema yang akan diangkat dalam setiap setiap sesi,” terang Sdr. Johnny Dohut, OFM selaku koordinator acara.

Sesuai jadwal para saudara muda akan belajar bersama para Ksatria Sambhala dari Ecolearning Camp, Bandung, membaca realitas sosial dan politik bersama Bapak Sebastian Salang, dan akan mendapat input mengenai Korupsi dan  Humman Trafficking dari tim JPIC.

“Melalui tema-tema ini dan kehadiran teman-teman dari ecocamp dan Bapak Sebastian Salang, diharapkan para saudara muda semakin memiliki hati yang mantap untuk terlibat dan menghidupi nilai-nilai JPIC sebagai DNA dengan memberi perhatian pada jeritan ibu bumi dan jeritan para papa,” lanjut Sdr. Johnny.

Sdr. Albertus Dino, OFM

Baca Juga: Belajar Berkesadaran Bersama Eco Learning  Camp

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

eleven − one =