Memperingati Hari Orang Sakit sedunia, 11 Februari 2017, JPIC-OFM Indonesia bekerja sama dengan pengurus Rumah Singgah St Antonius Padua mengadakan perayaan ekaristi bersama para saudara yang menghuni Rumah Singgah St. Antonius Padua, Tanah Tinggi, Jakarta Pusat.
Seyogyanya perayaan ini terjadi dua hari sebelumnya. Senin 13 Februari, pukul 19.00, para Fransiskan, bersama umat lingkungan setempat, merayakannya tanpa mengurangi nuansa dan intensinya.
Perayaan ekaristi dipimpin oleh sdr Peter Aman OFM. Dalam homilinya beliau menyeringkan pengalamannya terkait dengan masalah orang sakit. Bagi dia, masalah orang sakit adalah masalah kita bersama.
Peristiwa Yesus dan orang sakit yang menyentuh jumbai jubah-Nya, menurut Sdr. Peter, mesti menjadi inspirasi dalam berjumpa dengan orang sakit. Hal ini ditegaskannya terutama bagi sdr Muda yang berkarya di Rumah Singgah.
“Para saudara diharapkan agar selalu menjadikan Yesus sebagai pijakan dalam melayani. Yesus telah begitu banyak melayani orang sakit dan semuanya sembuh.”
Ia berharap, para saudara yang melayani di Rumah Singgah juga dapat menjadi pembawa suka cita bagi orang sakit. Tidak harus seperti Yesus yang mampu menyembuhkan semua orang sakit, akan tetapi dengan berkunjung dan melayani mereka dengan sepenuh hati itu sudah cukup.
Pada peringatan Hari Orang Sakit internasional ini, sebagai salah satu ucapan syukur, para Saudara Muda memberikan kado kepada semua pasien.
“Kado yang disiapkan memang sangat sederhana. Pemberian kado ini hanya sebagai simbol kecintaan para saudara yang berkarya di sana kepada para pasien” ungkap Sdr. Dyno OFM, Ketua Rumah Singgah St. Antonius Padua.
Karena kebetulan acara ini berdekatan dengan Valentine Day, maka perayaannya disatukan. Dengan demikian, tidak mengherankan jika acaranya terlihat cukup meriah dan penuh nuansa kasih sayang. Sejak awal memang sudah dirancang demikian.
Perayaan dilanjutkan dengan ramah tamah, makan malam dan rekreasi bersama. Semua yang hadir mulai dari para pasien, sdr Muda, sdr Tua, dan umat lingkungan terlihat bersuka cita. Semuanya bersuka cita sambil merenung tema yang sama, bersuka cita melayani yang sakit.
Yerry Lando OFM