Persoalan pembangunan selama ini adalah terlalu fokus pada pembangunan ekonomi. Fakta di lapangan menunjukkan, pembangunan dengan fokus pada pembangunan Ekonomi menghasilkan ketimpangan. Atas dasar itu, dianjurkan sebuah model pembangunan yang berkelanjutan.
Konsep Pembangunan Berkelanjutan sudah diterapkan oleh negara-negara maju. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan masa kini tanpa harus mengurangi kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan dari generasi yang akan datang. Artinya bahwa fokus dari pembangunan tidak hanya memikirkan pembangunan parsial pada masa kini tetaoi berusaha untuk mensejahterakan secara holistik (ekonomi, sosial, kebudayaan dan lingkungan) orang masa kini dengan memperhatikan kebutuhan generasai yang akan datang.
Dampak dari ketidakpedulian pada kebutuhan generasi yang akan datang adalah rusaknya lingkungan, hutan, air, dan tanah yang begitu besar dan luas. Akibatnya demi pembangunan tadi, bahkan generasi sekarang sudah menikmati kerusakan meski kebutuhannya masih sedikit terpenuhi tetapi nasib generasi yang akan datang sudah dipastikan akan mengalami kesulitan dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya secara ekonomi, sosial, kebudayaan dan lingkungan hidupnya.
Apa yang harus diperhatikan dalam konsep pembangunan berkelanjutan?
Aspek Budaya
Ada banyak kearifan lokal dalam setiap budaya yang patut dijaga dan dipelihara karena dijadikan sebagai tuntunan dalam berperilaku dan menentukan identitas seseorang. Jika tidak lagi memiliki pegangan budaya, sesorang tidak lagi memiliki kekuatan, orang akan hidup bagaikan burung yang terbang yang tidak tahu sarangnya lagi.
Aspek Sosial
Ikatan atau relasi sosial (dengan sesama, alam dan lingkungan) seringkali kurang diperhatikan dalam pembangunan, padahal ikatan ini mempunyai pengaruh besar (modal – Pierre Bourdieu) yang dimiliki seseorang utuk hidup secara harmonis dalam rangka meuwujdkan keberhasilan sebuah pembangunan
Aspek Ekonomi
Pembangunan harus mempertimbangkan keuntungan secara ekonomi untuk mewujudkan kesejahteraan hidup masyarakatmeski harus diseimbangkan dengan aspek lain.
Aspek Lingkungan
Lingkungan memiliki sumbangan yang sangat berarti bagi kehidupan manusia. Selama ini pembangunan yang dijalankan seringkali mengabaikan aspek ini. alhasilnya lingkungan terus megalami kerusakan dan tercemar. Dampak lanjutannya adalah keharmonisan dan hidup menjadi tidak tenang.
Misalnya: pertambangan, pembangunan ruas tol, bandara dan lain sebagainya seringkali mengakibatkan tercemarnya lingkungan yang mengorbankan masyarakat di satu pihak dan di pihak lain kesejahteraan masyarakat tidak terpenuhi tetapi hanya membawa kepentingan bagi kelompok dan kroni perusahaan atau pengusaha tertentu.
Pembanguna seringkali juga mengorbankan kelompok masyarakat secara khusus kaum perempuan yang mengalami kasus kekerasan, pelecehan, dan lain sebagainya.
Dengan demikian, pembangunan berkelanjutan adalah sebuah pembangunan yang berdiri di atas empat kaki, yaitu sosial, budaya, ekonomi dan lingkungan. Karena itu, poin ini yang harus diberikan kepada para pengambil kebijakan untuk berdiri di atas keempat kaki tersebut.
Pembangunan Dalam Terang ASG
ASG merupakan ungkapan keprihatinan sekaligus solusi yang diberikan Gereja terhadap realitas sosial dalam konteks tertentu. Bagi Gereja realitas yang dipertontonkan oleh para penguasa dan pengusaha tidak menujukan keadilan, perdamain dan penghargaan terhadap martabat manusia. Gereja menyadari bahwa manusia tidak pantas untuk diperlakukan secara tidak adil, misalnya dalam hal upah yang tidak wajar, tidak seimbang dengan pekerjaannya.
Manusia yang memiliki harkat dan martabat yang diberikan oleh Tuhan tidak pantas diperlakukan tidak adil. Martabat manusia harus dihargai dan dihormati dengan upah yang adil dan diberikan penghargaan atas hak-haknya.
Maka, dalam konteks pembangunan, yang harus diperhatikan dan mengandung spiritualitas yang sungguh-sungguh memberikan penghargaan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia. Artinya pembangunan yang dijalankan harus sanggup membawa keadila, perdamaian, bebas dari rasa takut dan mesti dalam rangka agar masyarakat semakin dihargai dan dihormati melampaui kepentingan-kepentingan yang lain.
Pembangunan itu harus menjadi sarana agar hak-hak asasi setiap manusia haru dihargai. Pembangunan menjadi sarana yang membuat orang semakin menghargai hak-hak dan martabat kehidupan manusia. Titik utama dari ASG adalah agar penghargaan akan hak asasi manusia semakin dihargai dan dengan demikian berkat penghargaan itu, pembangunan akan terus berjalan membawa pada kesejahteraan bukan hilangnya hak asasi yang dimiliki dengan memperhatikan kebutuhan holistik manusia, yaitu bidang sosial, ekonomi, budaya dan lingkungan hidup. ini menjadi tujuan utama dari pembangunan nasional.
Maka, pembangunan berkelanjutan adalah bahasa lain dari pembangunan yang diharapkan oleh Gereja melalui Ajaran Sosialnya.
Sdr. Aven Jenarut, OFM