Marpokot, jpicofmindonesia.comEntah karena keterbelakangan dalam banyak aspek, Nusa Tenggara Timur (NTT) seringkali dipelesetkan menjadi Nanti Tuhan Tolong. Tapi bagi kami di sini, NTT adalah Nusa Toleransi Terindah. Kalau mau belajar toleransi, datanglah ke NTT.

Begitu dikatakan Samsul Bahari, Wakil Ketua Remaja Masjid At Taqwa, Marapokot, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, Sabtu 16/6, dalam sambutannya saat menerima kunjungan lima belas perwakilan Orang Muda Katolik (OMK) dari lima paroki yang dilayani para Fransiskan di Flores.

Silaturahmi ini dijadwalkan panitia bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri untuk Saudara-saudari muslim. Awalnya kunjungan ini direncanakan terlaksana di tiga mesjid. Namun hanya satu masjid yang akhirnya memberi konfirmasi bersedia dan memiliki waktu menerima rombongan.

Baca Juga: OMK Fransiskan Flores Pungut Sampah di Sepanjang Pantai Marpokot

Hadir dalam kunjungan ini Pastor Paroki Yesus Kerahiman Ilahi, Aeramo, Sdr. Fridus OFM. Pastor Paroki dan Pastor Rekan Paroki Santo Fransiskus Assisi Karot , Sdr. Adri OFM dan Sdr. Johny OFM, Sdr Johnny OFM, Sdr. Rahmat, OFM dan Sdr. Latif, OFM serta para suster dari tarekat SFSC yang berkarya di Paroki St. Fransiskus Assisi Tentang; Suster Krista SFSC, Suster Vero SFSC, Suster Rofina OFC, dan Suster Renata OFC.

Paroki YKI dan Saudara Muslim di Aeramo

Kedekatan para Saudara muslim di Marapokot, khususnya Remaja Muslim (Remas) dan Orang Muda Katolik (OMK) di stasi Marapokot, salah satu stasi di wilayah paroki YKI Aeramo sudah berlangsung lama dan tidak bisa diragukan lagi.

Selama ini keakraban dan persaudaraan yang mereka bangun bukan susuatu yang manis diucapkan semata-mata. Bagi mereka keberagaman itu sebuah keindahan yang harus dijaga.

Samsul menambahkan, “Bagi kami keberagaman itu indah. Marapokot dan Paroki Aeramo, khususnya di stasi Marapokot, sudah terbiasa dengan kegiatan bersama dan saling melibatkan. Baru-baru ini, dalam kegiatan MTQ kami melibatkan Orang Muda Katolik.

Dalam banyak hal kami sudah terbiasa kerja sama. Saking akrabnya kami selalu bisa bekerja sama dan ibaratnya hanya tidak mau tidur baku peluk saja! Itu saja yang tidak kami lakukan. “ “Dalam merayakan hari-hari besar keagamaan di Gereja, kami selalu bersedia untuk mengambil bagian untuk mengamankan suasana, juru parker dan sebagainya. Demikian juga sebaliknya.”

Baca Juga: Temu Orang Muda Katolik Lintas Paroki Fransiskan di Flores

Dekatnya umat muslim di Marapokot ini dengan umat Paroki Yesus Kerahiman Ilahi Aeramo bahkan selalu dikenang dalam sejarah Paroki itu sendiri. Menarik, kata Kerahiman dalam nama Paroki itu itu sebetulnya diusulkan oleh Saudara muslim dalam salah satu pertemuan mencari nama untuk Paroki yang mau diberi nama pada saat itu. Tanpa, diskusi panjang lebar, usulan itu diterima.

Hal itu dibenarkan oleh pastor Paroki Yesus Kerahiman Ilahi, Aeramo, Sdr. Fridus OFM. Siang itu ia menyatakan tekad untuk terus membangun dialog dengan Saudara-saudari muslim di wilayah Parokinya. Ia menekankan pentingnya perjumpaan dan dialog dari hati ke hati. Ia mengaharapkan terjadinya dialog-dialog seperti itu di hari-hari yang akan datang.

Senada dengan itu, Ketua Pengurus Masjid At Taqwa, Hasbil Rena, menyatakan harapan agar sikaturahmi siang itu bukanlah yang terakhir.

Pertemuan siang itu, menurutnya, bukanlah hal yang kebetulan belaka. “Saya mengajak kita untuk beribadah kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Semua kejadian ini (pertemuan siang itu) sudah tercatat lima ribu tahun sebelum dunia diciptakan. Sudah tercatat bahwa kita bertemu di sini.”

Sdr. Johny Dohut, OFM

 

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

6 + 12 =