JPICOFMindonesia.com – Temu Orang Muda Katolik dari lima Paroki yang dilayani para Fransiskan di Flores digelar tahun ini dan berlangsung di Paroki Kerahiman Ilahi, Keuskupan Agung Ende, Kabupaten Nagekeo-Flores, Nusa Tenggara Timur, pada 14-17 Juni.
Lima paroki itu adalah Paroki St. Fransiskus Assisi Tentang, Manggarai Barat; Paroki Kristus Raja Pagal dan paroki St. Fransiskus Assisi Karot dari Keuskupan Ruteng; dan Paroki Kurubhoko dan tuan rumah Paroki Kerahiman Ilahi Aeramo.
“Kegiatan ini diselenggarakan karena Orang Muda Katolik menyadari perlunya mempererat persaudaraan OMK antarparoki yang dilayani oleh Saudara-saudara Dina Fransiskan (OFM) sembari berkehendak untuk belajar bersama tentang iman, persaudaraan dan belarasa di tengah keanekaan budaya dan agama.
Dalam kaitan dengan itu, mereka ingin menimba inspirasi dari Ajaran Sosial Gereja secara khusus Ensiklik Paus Fransiskus Laudato Si” demikian Pastor Yosef Selvinus Agut OFM selaku Ketua Tim Pastoral Fransiskan Flores menguraikan latar belakang kegiatan itu. Meskipun tidak diselenggarakan tahunan, kegiatan seperti ini, menurutnya, pernah diadakan sebelumnya olah para Fransiskan di Flores.
Jiwa Muda Bersaudara
Kamis Sore pukul 15.00 peserta dari empat paroki akan tiba di Aeramo. Rombongan tamu dijemput secara adat oleh tuan rumah yakni OMK Paroki Kerahiman Ilahi Aeramo. Usai penyambutan, peserta akan langsung diantar ke penginapan, di rumah umat. Peserta akan masuk dalam kelompok-kelompok yang anggotanya adalah gabungan dari lima paroki.
Dinamika selama empat hari itu akan berlangsung di halaman paroki dan komunitas basis (Kombas)/lingkungan. Juga akan ada kegiatan bakti sosial di pantai dan kunjungan ke Saudara Muslim di tiga masjid di Mbay.
Semua kegiatan selama empat hari itu diberi tema “Jiwa Muda Bersaudara”. Persauadaraan direfleksikan, dibangun dan diinternalisaikan lewat sejumlah kegiatan. Hari pertama, setelah makan malam, peserta akan dibekali dengan rekoleksi dengan tema. St. Fransiskus Assisi sebagai inspirasi untuk orang Muda. Santo Fransiskus menjadi model bagi orang muda dalam usaha mewujudkan persaudaraan.
Sejumlah kegiatan di Hari Kedua diadakan untuk menguatkan persaudaraan dan saling mengenal satu sama lain. Di antaranya adalah olah raga voley dan pertandingan futsal. Peserta juga akan masuk dalam sejumlah permainan outbound yang membina kerja sama, kekompakan dan membangkitkan sukacita persaudaraan. Kegiatan hari kedua ditutup dengan pentas seni. Setiap paroki diberi kesempatan menampilkan kesenian khas daerah masing-masing.
Setelah persaudaraan OMK dibangun dan makin kuat, pada hari ketiga peserta akan mengadakan kegiatan bakti sosial memungut sampah di sepanjang pantai di Marapokot dan silaturahmi dengan para Saudara Muslim di tiga masjid di Mbay. Malam hari, bersama umat Komunitas Basis, peserta akan mengadakan Doa Rosario Ekologi Fransiskan.
Melalui doa Rosario ini peserta mencoba menjalankan undangan Paus untuk berdoa bagi bumi terutama dengan perantaraan Bunda Maria sebagai Ratu Seluruh Dunia Ciptaan. “…Kita dapat meminta dia untuk membantu kita memandang dunia ini dengan mata yang lebih bijaksana.”
Seluruh kegiatan hari ketiga ini dibekali inspirasi dari ensiklik Laudato Si yang dibawakan oleh Pastor Desideramus Ansbi Baum OFM dengan subtema Jiwa Muda Peduli: jeritan Bumi dan Jeritan Kaum papa.
Rangkaaian kegiatan berakhir di hari keempat dalam misa perutusan. Setelahnya peserta akan kembali ke paroki masing-masing untuk terus-menerus mewujudkan amanat menjadi Saudara bagi semua orang dan segala makhluk sebagaimana diteladankan oleh St. Fransiskus Assisi.