
Bogor, jpicofmindonesia.com – Sebanyak enam puluh tiga biarawan-biarawati Fransiskan yang berkecimpung dalam karya pendidikan dan persekolahan di berbagai wilayah Indonesia berkumpul di Hotel New Ayuda, Bogor pada hari Jumat (12/10/18).
Kehadiran mereka pada akhir pekan di kota hujan, mewakili dua puluh lima yayasan pendidikan yang dikelola oleh masing-masing konggregasi. Diinisasi oleh JPIC-OFM Indonesia, pertemuan yayasan pendidikan lintas tarekat Fransiskan ini merupakan kali pertama terjadi.

Pater Darmin Mbula, OFM selaku ketua penyelenggara kegiatan menyebutkan, pertemuan ini merupakan langkah awal untuk membentuk sebuah wadah bersama para Fransiskan. Wadah ini akan berfungsi sebagai media penguatan nilai-nilai spiritualitas St. Fransiskus dan pendiri tarekat sehingga dapat diaplikasikan lebih konkret di karya persekolahan masing-masing. Harapannya, persekolahan Fransiskan bisa memberikan warna baru bagi wajah pendidikan di Indonesia.
Pertemuan ini akan berlangsung selama tiga hari, sejak hari Jumat (12/10/18) hingga Minggu (14/10/18). Pada hari pertama, pertemuan diisi oleh sharing karya persekolahan dari tiga yayasan pendidikan, yakni Yayasan Regina Pacis (FMM), Yayasan Bina Setia (SFD), dan Yayasan Marsudirini (OSF Semarang).
Dalam homili misa pembukaan, Mgr. Paskalis B. Syukur, OFM selaku pemimpin perayaan menegaskan perjumpaan ini sebagai momen untuk mengingat sejarah karya pendidikan yang telah dijalani serta sebagai saat untuk merancang masa depan.
Lebih lanjut, beliau menambahkan bahwa aspek sukacita sejati sebagai kekhasan spiritualitas Fransiskan mesti tetap mengiringi setiap karya pendidikan. Berkaca pada bacaan Injil (Mat. 28:16-20), Uskup Bogor ini menegaskan inti perutusan para murid. “Jangan takut mewartakan Kristus melalui karya persekolahan” ungkapnya tegas.
Sdr. Rio OFM