JAKARTA, JPIC OFM Indonesia, Diskusi publik bertajuk “Ada Apa di Balik Peristiwa Papua” yang diselenggarakan oleh Dewan Pungurus Daerah (DPD) Vox Point DKI Jakarta menghadirkan salah seorang pembicara dari praktisi HAM, yakni Hariz Azhar.
Haris merupakan salah satu pembicara dari tiga yang diundang panitia. Kedua pembicara lain adalah Adriana Elizabeth (Peneliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia/LIPI) dan Hironimus Hilapok (Direktur Papua Circle Institute).
Dalam paparannya, Haris Azhar melihat persoalan Papua tidak sebatas ketidakpuasan pembangunan fisik. Akan tetapi, kata dia (Haris-red), orang-orang Papua membutuhkan hal-hal yang melampaui pembangunan fisik tersebut.
Baca Juga: Tragedi Nduga, Peneliti LIPI: Perlu Dialog Lintas Sektor
Orang-orang di Timur Indonesia itu, lanjut aktivis KONTRAS itu, membutuhkan sentuhan pemerintah dalam soal keadilan, penegakan HAM, dan penghormatan terhadap budaya dan adat asli warga bumi Cendrawasih.
Negara, tegas Haris, harus secepatnya hadir agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Kemauan politik (Politcal Will) pemerintah ditagih di tengah fakta HAM di Papua masih tertindas.
Adapun Diskusi Publik ini di selengarakan di di Gedung Sanggar Prativi Building, Jln Pasar Baru Selatan No 23, PasarBaru, Jakarta Pusat, Sabtu (15/12). Ketua DPD Vox Point Indonesia DKI Jakarta, Norben Syukur, menegaskan kerumitan masalah Papua ini justru menuntut kita untuk memahami Papua dengan lebih mendalam.
“Utuhnya informasi dan integralnya pemahaman kita terkait Papua, bisa menjadi referensi bagi para pemangku kepentingan, termasuk pemerintah dan kelompok pro-Papua merdeka, untuk duduk bersama menyelesaikannya,” melalui pers rilis yang diterima media ini. )***
Rian Safio/JPIC OFM Indonesia