Jpicofmindonesia.com – Pantang daging selama masa puasa adalah bagian dari tradisi Katolik kita. Ini adalah jalan untuk hidup sederhana yang ditunjukkan Kristus kepada kita.
Kita sekarang menyadari bahwa pantang daging juga merupakan jalan untuk menjaga keberlanjutan tempat kita hidup dalam tatanan ciptaan Allah.
Selama masa puasa ini, kami mengundang anda sekalian untuk melampaui pantang hari Jumaat. Tambahkan lebih banyak hari dimana di meja-meja hidanganmu dihidangi makanan-makanan nabati atau bahkan sepanjang masa puasa. Secara bersama, tindakan solidaritas kita memberikan perlindungan kepada saudara dan saudari kita yang rentan.
Banyak dari ktia menikmati makan daging, dan kita berterima kasih untuk para petani yang memungkinkan tersedianya makanan bagi kita. Fokuskan puasa kita pada tanaman pangan dan tidak menikmati daging sebagai cara untuk mempertahanakan kehidupan di rumah kita bersama ini.
Banyak orang yang terkejut menyaksikan bahwa peternakan menjadi penyebab utama penggundulan hutan Amazon. Wilayah ini seringkali diambil secara ilegal dari masyarakat adat.

Juga mengejutkan banyak orang ketika mengetahui bahwa produksi daging menjadi penyebab yang paling besar terhadap efek rumah kaca. Faktanya, rata-rata peyedian untuk kebutuhan daging lebih besar menyebabkan efek rumah kaca ketimbang untuk produksi buah, sayur-sayuran, dan biji-bijian.

Melalui tindakan ini, kita dipanggil untuk memeluk kerendahan hati yang ditawarkan Kristus untuk hadir sebagai saudara bagi mereka yang rentan di masa puasa ini.
Sdr. Charlest, OFM – dari GCCM (Global Catholic Climate Movement)