Ketua Umum Vox Point Indonnesia Yohanes Handoyo Budhisedjati (tengah - berjas) berpose bersama para narasumber dan pengurus Vox Point Indonesia usai seminar, di Aula SMP St. Maria, Juanda, Jakarta Pusat, Minggu (Minggu, 31/3). Foto: Rian Safio
JAKARTA, jpicofmindonesia.com ___ Perhelatan pesta demokrasi, pemilihan presiden –wakil presiden dan pemilihan legislatif (DPR RI, DPD, dan DPRD Provinsi dan Kabupaten/kota), sudah di depan mata.
Menghadapi pesta demokrasi paling akbar itu, Vox Populi Institute (Vox Point) Indonesia, sebagai lembaga kaderisasi tokoh-tokoh politik Katolik, menegaskan bersikap netral. Tidak memihak pada kubu 01 ( Jokowi – Ma’ruf) atau kubu 02 (Prabowo – Sandi) serta pada partai dan caleg tertentu.
“Dalam pemilu 2019, kami tegaskan bersikap netral, karena Vox Point mendukung dan menghargai pilihan masing-masing pengurus dan anggotanya yang tersebar di dua kubu capres-cawapres dan partai-partai politik,” kata Ketua Umum Vox Point Indonesia Yohanes Handoyo Budhisedjati, dalam pidato kebangsaan pada ulang tahun ke-3 lembaga itu, di Aula SMP St. Maria, Juanda, Jakarta Pusat, Minggu 31/3).
“Saya selaku ketua umum, oleh Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) tidak diperbolehkan untuk berpihak pada kubu mana pun meskipun secara pribadi saya punya pilihan,” tambah Handoyo, sapaannya.
Rekomendasi Vox Point Indonesia
Vox Point Indonesia, kata Handoyo, sebagai lembaga kaderisasi dan edukasi politik, mempunyai peran strategis dalam konteks kebangsaan dan terutama dalam perhelatan demokrasi pada 17 April mendatang.
Oleh karena itu, tambah Handoyo, sekaligus menyambut dan merayakan tiga tahun usia lembaga yang dipimpinnya itu, Vox Point Indonesia menawarkan beberapa rekomendasi.
Adapun beberapa rekomendasi itu antara lain sebagai berikut: Vox Point menginginkan Pemilu 2019 sebagai pesta demokrasi bukan pertempuran antara dua kubu; perbedaan gagasan , visi dan misi dan juga program bukan perang antar kubu; para elit politik harus menjaga etika dalam berpolitik; dan hierarki Gereja harus bersikap netral dan mendorong umat Katolik untuk tidak golput.
Tentang Ulang Tahun ke-3 Vox Point
Pada tahun ini, lembaga Vox Point Indonesia menginjaki usia ketiga tahun. Perayaan syukur perjalanan mengarungi sejarah selama tiga tahun itu dilakukan dengan menghelat seminar dan perayaan Ekaristi.
Adapun seminar mengusung tema “Isu Kebebsan Beragama Sepi di Panggung Pilpres”. Sejumlah elit nasional dihadirkan sebagai narasumber, antara lain: Grace Natali (Ketum PSI), Johny G. Plate (Sekjend Nasdem), Hasim Djohohadikusumo (Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra), dan Roichatul Aswidah (mantan komisioner Komnas HAM).
Sementara untuk perayaan Ekaristi dipimpin secara konselebaran; selebran utama Mgr. Antonius S. Bunjamin OSC (Sekjend KWI, Uskup Bandung) dan didampingi imam konselebaran, yaitu RD. Rofinus Neto Wuli (Moderator Nasional Vox Point), RP. Peter C. Aman OFM (Moderator Vox Point DKI Jakarta), dan RP. Ambrosius Pantola SVD (Moderator Vox Point Bekasi).***