Rabu Prapaskah I

“Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menghendaki suatu tanda, tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. (Luk 11:29)

RENUNGAN, JPIC OFM Indonesia – Yunus, seorang nabi yang mewartakan hari kiamat, berseru dengan lantang di tengah kota, “Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan.” Dan seruannya didengar, diikuti orang-orang Niniwe.

Fransiskus, dengan cara hidupnya yang ekstrem, pasti juga terlihat menonjol di tengah-tengah kota Assisi. Tentunya ada orang yang mengabaikan atau mengejeknya. Tetapi ia mempunyai daya tarik karismatik yang membuat orang mengikutinya bahkan berlanjut hingga hari ini. Hal ini tentunya tidak terlepas dari ketulusannya dalam menghayati iman.

Baca Juga: Prapaskah Bersama St. Fransiskus Assisi: Rejeki Kami Sehari-hari

Setelah baik kebenaran pengajarannya yang sederhana maupun kesejatian cara hidupnya diketahui banyak orang, maka dua tahun setelah pertobatan Fransiskus, ada beberapa orang yang oleh teladannya mulai merasa terdorong untuk bertobat juga dan bergabung dengan dia.

Mereka mengenakan jubah yang sama dan menempuh cara hidup yang sama setelah segala sesuatu dibuang mereka. Yang pertama ialah almarhum saudara Bernardus. Bernardus mengamati ketabahan hati dan semangat Fransiskus dalam berbakti kepada Allah, yaitu: dengan kerja keras memperbaiki gereja yang runtuh dan menempuh cara hidup keras, meskipun -sebagaimana diketahui Bernardus- di dunia Fransiskus menempuh cara hidup termanja.

Baca Juga: Prapaskah Bersama St. Fransiskus Assisi: Yang Paling Hina

Oleh karena itu Bernardus dalam hatinya berniat membagikan segala apa yang dimilikinya kepada orang miskin dan erat-erat bergabung dengan Fransiskus dalam cara hidup dan cara berjubah.

Pada suatu hari Bernardus diam-diam pergi mendapatkan Manusia Allah itu dan membentangkan niatnya kepada Fransiskus. Mereka bersepakat bahwa pada suatu malam tertentu Fransiskus akan datang kepada Bernardus. (K3S 27)

Tidak semua orang dipanggil untuk memberi kesaksian yang dramatik tentang Sabda Allah. Akan tetapi, kita semua dipanggil untuk menghidupi Injil dalam seluruh hidup kita.

Doa St. Fransiskus

Marilah kita semua mencintai Tuhan Allah dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap budi, dengan penuh kekuatan dan ketabahan, dengan sepenuh daya pengertian dan segenap tenaga, dengan segala jerih payah dan segenap perasaan, dengan seluruh sanubari, dengan sepenuh hasrat dan kemauan. Dia sudah dan masih memberikan kepada kita semua seluruh badan kita, seluruh jiwa dan seluruh hidup kita. Amin.)***

Franski OFM

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

18 − 12 =