Jumat Prapaskah III

Hukum manakah yang paling utama?” (Mark 12:28)

Salah satu kisah terbaik tentang Fransiskus adalah penjelasnnya kepada Sdr. Leo tentang “kegembiraan yang sejati dan sempurna”.

Sekali peristiwa, Fransiskus datang dari Perugia ke “Santa Maria Para Malaikat.” Waktu itu musim dingin, dan dia sangat kedinginan. Ia menyapa Leo yang berjalan tidak jauh di depannya, “Saudara Leo, walaupun saudara-saudara dina di seluruh negeri ini memberikan contoh yang hebat tentang kekudusan dan pembangunan, namun demikian, catatlah dan perhatikanlah baik-baik bahwa itu bukanlah sumber kegembiraan yang sejati.”

… Sesaat kemudian Fransiskus berseru lagi dengan keras, “Saudara Leo, bahkan bila seorang saudara dina begitu fasih berkhotbah sehingga ia mampu mempertobatkan semua orang tak beriman menjadi orang yang percaya akan Kristus, catatlah bahwa ini bukanlah sumber kegembiraan yang sempurna.”

Fransiskus terus-menerus berbicara tentang pokok ini selama hampir dua mil perjalanan, sampai Leo bertanya panik kepadanya, “Bapa, saya mohon kepadamu demi Allah, katakanlah kepadaku sumber kegembiraan yang sejati!”

Baja Juga: Prapaskah Bersama St. Fransiskus Assisi: “Tak Ada yang Dipertahankan”

Fransiskus menjawab, “Bila nanti kita sampai ke Santa Maria Para Malaikat, dan badan kita basah kuyup karena hujan, kita menggigil kedinginan dan penuh lumpur serta kehabisan tenaga karena lapar, lalu kita mengetuk pintu biara dan penjaga pintu bertanya dengan geram, ‘Siapa kamu?’ dan kita menjawab, ‘Kami adalah dua orang saudaramu,’ dan dia menjawab, ‘Kamu pembohong. Kamu adalah sepasang bajingan yang mengembara ke mana-mana, menipu rakyat serta merampoki orang-orang miskin. Enyahlah kamu dari sini!’ … Jika kita dapat menanggung semuanya itu dengan sabar, dengan senang hati dan penuh cinta kasih, maka catatlah Saudara Leo, bahwa itulah kegembiraan yang sejati. (Fior 8)

Fransiskus menemukan rahasia tersembunyi untuk mencapai kedamaian batin: jangan bereaksi. Ini tidak akan membawa orang pada situasi OK. Tetapi ini malah membawa kita untuk dikuasai oleh kemarahan kita sendiri.

Doa St. Fransiskus

Engkaulah kegembiraan, Engkau pengharapan dan sukacita kami, Engkaulah keadilan, Engkaulah keugaharian. Amin

Sdr. Franski, OFM

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here