St. Fransiskus menjinakan Serigala

Jumat Prapaskah I

Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya dan ia melakukan keadilan dan kebenaran, ia akan menyelamatkan nyawanya. (Yez 18:27)

RENUNGAN, JPIC OFM Indonesia __ Salah satu kisah yang sangat terkenal dari Fransiskus adalah ia menjinakkan serigala di Gubio. Fransiskus berbicara dengan serigala ganas yang telah membuat seisi kota ketakutan.

Sejak awal, ia sudah memanggil “saudara serigala”, sapaan yang menjadi jembatan penghubung dengan makhluk ciptaan itu. Ia meminta kepada serigala supaya jangan lagi menyerang ternak dan warga kota Gubio.

Baca juga: Prapaskah Bersama St. Fransiskus Assisi: “Memberi Sedekah”

Selanjutnya, si miskin dari Assisi menggunakan kesempatan ini untuk berkotbah kepada warga Gubio tentang pentingnya bagi mereka pertobatan dan pengampunan.

Fransiskus berkata, “Karena itu, Saudara-Saudara terkasih, kembalilah kepada Allah, lakukanlah ulah tapa yang tepat untuk dosa-dosamu dan Allah akan membebaskan kamu dari serigala dalam kehidupan ini, dan dari api neraka dalam kehidupan nanti”.

Ia menambahkan, “Dengarlah Saudara-saudaraku, Saudara Serigala yang kini berdiri di depanmu telah berjanji kepadaku dan memberikan jaminan tidak akan mengganggu kamu lagi jika kamu berjanji menyediakan makanan yang dibutuhkannya setiap hari. Saya memberi jaminan bahwa ia akan menaati perjanjian damai ini dengan setia,” (Fior 21).

Baca juga: Prapaskah Bersama St. Fransiskus Assisi: “Datang dan Ikutlah Aku”

Baik Yesus maupun Fransiskus tahu bahwa seringkali kejahatan yang kita lihat dan kita benci dalam diri orang lain sebenarnya memantulkan bagian gelap dari sikap, pikiran dan kebiasaan kita sendiri. Serigala Gubio mengingatkan kita bahwa kita harus menghadapi ketakutan dan kemarahan kita, menjinakkannya dengan kasih Allah.

Doa St. Fransiskus
Ketaatan yang suci mengacaubalaukan segala keinginan badan dan daging; dialah yang menjaga agar badan tetap dimatikan untuk patuh kepada roh dan untuk taat kepada saudaranya; dialah yang membuat orang menjadi bawahan yang tunduk kepada semua manusia di dunia ini; bahkan bukan hanya kepada manusia saja, tetapi juga kepada semua hewan dan binatang liar, sehingga mereka dapat berbuat apa saja terhadap dirinya, sejauh itu diberikan kepada mereka dari atas, oleh Tuhan. Amin

Franski OFM

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here