Sdr. Peter Tabichi, OFM - (Foto: Pikiran Rakyat)

“Apa yang akan terjadi ketika anda memberikan kepada seorang Fransiskan uang sejumlah satu juta dolar? Jawabannya adalah, dia akan membagikannya.”

Nairobi, Kenya, JPICOFMIndonesia.com – Seperti yang diberitakan sebelumnya, Seorang Saudara OFM Kenya, Peter Tabichi, baru saja mendapatkan penghargaan sebagai Guru Terbaik Sejagat pada 23/03 di Dubay. Atas anugerah itu, dia berhak mendapatkan 1 juta dolar.

Apa yang direncanakan oleh Sdr. Peter setelah menerima hadiah sejumlah tersebut di atas?

“Penghargaan ini bukan pengakuan atas pribadi saya, tetapi merupakan pengakuan terhadap orang-orang muda yang luar biasa di benua ini. Saya berada di sini hanya karena apa yang sudah dicapai oleh siswa-siswi saya. Penghargaan ini memberikan mereka kesempatan. Ini mengatakan kepada dunia bahwa mereka dapat melakukan apapun,” ungkap Peter seperti diulas CNA (Catholic News Agency).

Sdr. Peter adalah seorang Guru Sains di sebuah sekolah di pedalaman Kenya.

Terpilih dari sekitar 10.000 kandidat dari 179 negara, Tabichi juga akan menjadi Duta global bagi Varkey Foundation, yang menyelenggarakan kontes pemilihan guru terbaik ini. organisasi internasional, yang didirikan pada tahun 2010 oleh pebisnis India, Sunny Varkey, berupaya untuk mengangkat standar pendidikan dari pada sisiwa di negara-negara berkembang.

Sunny Varkey, pemilik dari Varkey Foundation, mengungkapkan keinginnanya agar kisah Tabichi dapat memberikan orang lain keinginan untuk menjadi seorang guru. “Sikap guru inspiratif ini dapat membuat hari esok lebih cerah dari sekarang,” ungkapnya.

Di Lembah Kenya, yang ditandai oleh kekeringan, kekerasam, narkoba, banyak siswa yang menjadi yatim piatu atau bertumbuh dari seorang single parent.

Baca Juga: Sdr. Peter Tabichi, OFM di Kenya Raih Predikat “Guru Terbaik Sedunia”

Tabichi mengajar Ilmu Sains dan Matematika di Keriko Mixed Day Secondary School di Pwani Village, Kenya. Sekolah yang kekurangan saranda dan perlengkapan, dan memiliki perbandingan jumlah siswa dan guru 58:1.

Tabichi seringkali berjalan sejauh empat mil ke cyber-cafe, untuk mendownload materi ajar untuk mata pelajarannya. Dia juga mendonasikan 80 persen dari pendapatannya untuk mendukung siswa miskin, dan berencana untuk mendonasikan seluruh hadiah yang diperolehnya untuk pengembangan sekolah tempat ia mengabdi.

Di bawah asuhan Tabichi, para siswa di sekolahnya mendapatkan kesusksesan dalam perlombaan sains baik di tingkat nasional maupun internasional. Banyak dari siswanya kemudian diterima di universitas, dan nilau ujian siswa perempuan secara khusus mengalami peningkatan.

Tahun lalu, siswa-siswanya menjadi juara satu dalam kategori sekolah umum di Kenya Science and Engineering Fair 2018. Mereka berhasil merakit perangkat yang dapat digunakan oleh orang buta dan tuli untuk mengukur sebuah obyek. Team siswa tersebut dipersiapan untuk berpartisipasi dalam INTEL International Science and Engineering Fair 2019 di Arizona.

Murid-muridnya pun pernah ikut dalam perlombaan sains tingkat internasional dan mendapatkan penghargaan dari Royal Society of Chemistry.  Mereka membuat sebuah pembangkit listrik dari tanaman yang ada di daerah mereka.

Melalui sebuah video, Presiden Kenya, Uhuru Kenyata, menyampaikan proficiat kepada Saudara Fransiskan tersebut.

“Peter, kisahmu adalah kisahnya Afrika, benua baru yang sarat talenta. Murid-muridmu telah menunjukkan mereka bisa bersaing dengan yang terbaik di dunia dalam ranah sains, teknologi, dan semua bidang perjuangan manusia,” kata Kenyatta.

Sdr. Charlest, OFM – dilansir dari Catholic News Agency.

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

10 + 13 =