Jakarta, jpicofmindonesia.com – Forum Penyelamatan Mangrove Malaka (FPMM) menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Gubernur NTT, Victor Bungtilu Laiskodat, yang meminta maaf atas pernyataannya yang melukai perasaan masyarakat lingkar industri tambak garam yang menolak kehadiran aktivitas tambak garam yang merusak lingkungan.
Viktor Laiskodat merupakan pemimpin besar yang mengakui kekeliruan dalam membuat keputusan dan pernyatan.
FPMM mendapat informasi dari Walhi NTT dan JPIC OFM yang bertemu gubernur hari ini di Kupang. Gubernur meminta untuk menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat yang menolak, karena beliau selama ini mendapatkan informasi sepihak bahwa tak ada persoalan sosial dan teknis menyangkut aktivitas Industri garam PT IDK di Malaka.
FPMM melihat bahwa Gubernur Laiskodat adalah gubernur semua orang NTT termasuk mereka yang menolak kehadiran projek garam industri yang dikerjakan PT IDK.
Baca Juga:Â Polemik Mangrove Malaka: Gubernur NTT Victor Laiskodat Minta Maaf
FPMM menolak kehadiran industri garam itu karena fakta di lapangan menunjukkan bahwa perusahaan telah merambah ekosistem mangrove tanpa mengantongi Dokumen AMDAL yand disetujui dan mendapatkan Ijin Lingkungan.
Terima kasih juga karena Gubernur mendorong agar proses hukum lingkungan yang telah dilaporkan elemen masyarakat yang diwakili Walhi NTT, JPIC OFM, IRGSC dan J-RUK Kupang kepada Polda NTT dipercepat.
Ini menunjukkan bahwa Gubernur mengedepankan kepastian hukum, rule of law dan equality before the law.
FPMM dengan senang hati menyambut permintaan gubernur untuk secepatnya melakukan tatap muka dengan mereka yang menolak aktivitas perusahaan bersama dengan pemangku kepentingan lainnya. Dengan ini, gubernur dapat mendengar langsung jeritan masyarakat lingkar industri garam.***