“Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kita Abraham?” (Yoh 8:53)
RENUNGAN, JPIC OFM Indonesia – Fransiskus selalu ingin meyakinkan saudara-saudaranya supaya mereka mengerti bahwa segala kemuliaan yang mereka alami selalu merupakan pantulan kebaikkan Allah daripada hasil prestasi mereka sendiri.
Hendaklah kita insafi sungguh-sungguh, bahwa tidak ada yang kita miliki selain cacat-cela dan dosa. Maka kita mesti semakin bergembira apabila ditimpa berbagai pencobaan, dan apabila menanggung impitan, kesusahan jiwa atau badan mana pun di dunia ini demi hidup yang kekal. Karena itu, saudara sekalian, hendaklah kita waspada terhadap segala kesombongan dan kemuliaan sia-sia… Tentang mereka itu Tuhan berfirman: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Sebaliknya Roh Tuhan menghendaki, agar daging tetap dimatikan dan diaibkan, tetap hina dan nista. Ia mengusahakan kerendahan dan kesabaran serta ketenteraman hati yang sejati, murni, dan sederhana. Di atas segala-galanya Ia senantiasa menginginkan takwa ilahi dan kebijaksanaan ilahi serta cintakasih ilahi Bapa dan Putra dan Roh Kudus, (AngTBul 27:7-16)
Ini bisa menjadi kata-kata yang berat untuk didengar, tapi masih lebih berat untuk dijalankan. Tetapi inilah inti pesan sepanjang masa Prapaskah yang suci ini. Injil dan Anggaran Dasar St. Fransiskus benar-benar sederhana sebagai sebuah bacaan, tetapi sangat mengubah hidup jika dijalani. Mereka adalah sumber kekal untuk pertobatan, untuk datang semakin dekat dengan Allah. Salah satu hal terakhir yang disampaikan Fransiskus kepada pengikutnya adalah, “Aku telah melakukan apa yang menjadi bagianku, semoga Tuhan mengajarmu untuk melakukan apa yang menjadi bagianmu”.
Doa St. Fransiskus
Engkaulah kebijaksanaan, Engkaulah kerendahan, Engkaulah kesabaran, Engkaulah keindahan, Engkaulah kelembutan hati; Engkaulah keamanan, Engkaulah ketenteraman. Amin.)***