Kamis Prapaskah IV

“Bagaimanakah kamu dapat percaya, kamu yang menerima hormat seorang dari yang lain dan yang tidak mencari hormat yang datang dari Allah yang Esa?” (Yoh 5:44)

Fransiskus sangat memperhatikan bagaimana kesan orang-orang di sekitarnya tentang apa yang dia buat. Pada masa-masa awal hidupnya, ia ingin diperhatikan melalui pakaiannya yang keren, melalui sikap sopan santunnya, melalui keahlian militernya. Setelah pertobatannya, dia memperhatikan bahwa orang mungkin menganggapnya sebagai orang munafik karena berkotbah tentang kemiskinan total dan kemudian menerima hadiah atau sedikit kemewahan dari pengagumnya. Ketika kondisi kesehatannya mengharuskan Fransiskus mengenakan kain yang lebih lembut untuk tubuhnya, Fransiskus berkata:

“Jika engkau mau membiarkan ini dijahitkan di bagian dalam tunikku, maka jahitkanlah sepotong yang sama ukurannya di bagian luarnya, yang menunjukkan kepada orang-orang bahwa ada kulit yang tidak kelihatan di bagian dalam juga”. (2Cel 130)

Baca Juga: Prapaskah Bersama St. Fransiskus Assisi: Keutamaan Bekerja

Apakah penampilan luar kita secara akurat menggambarkan sikap batin kita? Dalam beberapa hal, praktek Prapaskah -doa, puasa, sedekah- membantu kita untuk mendekatkan keduanya. Tetapi kita harus hati-hati supaya kita tidak salah langkah. Jika kita menemukan diri kita melakukan hal-hal ini untuk pujian yang mungkin kita dapatkan dari orang lain demi kemuliaan kita, inilah saatnya untuk mundur dan memeriksa motivasi dan prioritas kita. Apa sesungguhnya kita adalah lebih penting dari apa yang ingin kita pamerkan.

Doa St. Fransiskus

Terpujilah Engkau, Tuhanku, karena mereka yang mengampuni demi kasih-Mu, dan yang menanggung sakit dan duka-derita. Amin

Sdr. Franski, OFM

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

19 + eleven =