Triduum Paskah: Kamis Suci
Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan (1Kor 11:23)
St Fransiskus sungguh-sungguh menghormati Ekaristi. Itulah salah satu alasan mengapa ia begitu perhatian untuk membangun kembali dan membersihkan gereja-gereja, menjadikannya rumah yang pantas untuk Ekaristi.
Thomas dari Celano menceritakan tentang umat yang begitu peduli, yang membawa Santo Fransiskus kepada pastor paroki mereka yang hidup dalam dosa. Mereka ingin supaya Fransiskus menegur dan mengutuk cara hidupnya yang berdosa. Sebaliknya, St Fransiskus berlutut, mengambil tangan imam dan berkata, “Aku tidak tahu apakah imam ini berdosa. Aku hanya tahu bahwa tangan-tangan ini, dan tangan-tangan ini saja, mempersembahkan di atas altar Tuhan dan Juru Selamatku Yesus Kristus.”
Rasa hormat Fransiskus terhadap para klerus didasarkan pada kekuatan imam untuk mengubah roti dan anggur menjadi Tubuh dan Darah Kristus, “yang mana segala sesuatu di surga dan di bumi diperdamaikan dengan Allah Yang Mahakuasa.”
Gereja pada zamannya tidak asing dengan skandal dan korupsi. Fransiskus mengingatkan kita bahwa ada lebih banyak hal dalam Gereja daripada sekedar lembaga manusia, bahwa Roh Kudus terus membimbing Gereja sepanjang sejarah, bahkan ketika semua terlihat seperti bertentangan.
Kisah Injil hari ini tentang Yesus yang membasuh kaki para murid memberikan penangkal bagi masalah-masalah yang dihadapi Gereja manusiawi kita. Fransiskus mengingat ini dalam Petuahnya ketika dia berkata:
Aku datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani, firman Tuhan. Mereka yang ditetapkan sebagai atasan bagi yang lain, tidak boleh lebih berbangga atas tugas pimpinan itu daripada kalau mereka diberi tugas membasuh kaki saudara-saudara. Semakin mereka lebih gelisah karena kehilangan tugas pimpinan daripada karena kehilangan tugas mencuci kaki, semakin mereka menggumpulkan bagi dirinya kekayaan yang membahayakan jiwa. (Pth 4:1-3)
Doa St. Fransiskus
Tentang Engkau, Yang Mahaluhur, dia menjadi lambang. Amin
Franski, OFM