Foto: thoughtco.com

Triduum Paskah: Sabtu Suci / Malam Paskah

Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus. (Rom 6:11)

Fransiskus menggambarkan hidup sebelum pertobatannya sebagai “Ketika aku berada dalam dosa.” Surat Santo Paulus kepada jemaat di Roma, sebagai bagian yang selalu dibaca pada Vigili Paskah, mengingatkan kita bahwa kita mati bersama Kristus dalam pembaptisan dan dengan demikian akan bangkit bersamanya dalam kebangkitan.

Kita telah melakukan perjalanan Prapaskah ini bersama dengan St. Fransiskus, bercermin dengannya pada salib Kristus, panggilan Injil untuk kemiskinan, peduli kepada orang miskin, bahaya dan godaan yang dapat menimpa kita bahkan ketika kita sedang berusaha untuk hidup yang baik dan suci. Ketika kita tiba pada perayaan Paskah, kita ingat bahwa salah satu ciri khas kehidupan Fransiskus adalah kegembiraan yang mendalam pada kasih Kristus dan kemuliaan ciptaan:

Pada kesempatan lain hamba Allah berada di dekat Santa Maria Para Malaikat, Porziunkula, ketika seekor domba dipersembahkan orang kepadanya. Karena cintanya akan ketidaksalahan dan kesederhanaan, yang menjadi sifat alamiah domba, domba itu diterimanya dengan senang hati dan perasaan terimakasih. Pria takwa itu menasihati domba itu, agar mengindahkan ibadat ilahi tanpa mengganggu saudara-saudara. Domba itu seakan-akan mengerti nasihat baik hamba Allah, dan memelihara dengan saksama pesannya.

Sebab begitu domba itu mendengar saudara-saudara menyanyi kor, maka dia pun masuk ke gereja dan tanpa diberitahu siapa pun berlutut dan mengembik di depan altar Santa Perawan, bunda Anak Domba, seakan-akan hendak memberi salam kepadanya. Bilamana Tubuh Mahakudus Kristus diangkat di tengah-tengah perayaan Misa, domba itu berlutut sambil menundukkan kepadanya, seakan-akan domba itu dengan sikap hormat hendak menegur kekurang-hormatan mereka yang kurang bakti dan mengajak orang-orang yang bakti kepada Kristus untuk semakin menghormati Sakramen Mahakudus. (LegMai 8:7)

Doa St. Fransiskus
Yang Mahaluhur, Mahakuasa, Tuhan yang baik, tiada insan satu pun layak menyebut nama-Mu. Amin

Sdr. Franski, OFM

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here