“Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu,” (Yoh 8:31-32).
RENUNGAN, JPIC OFM Indonesia – Dengan menjadikan Injil sebagai model dalam hidupnya, Fransiskus berharap bahwa orang-orang akan melihat pada dirinya atau Saudara-saudara Dina, suatu contoh yang mereka pun dapat capai jika mereka ingin hanya mengikuti Yesus. Fransiskus memiliki kemampuan mendalam untuk menerjemahkan Injil, dari apa yang dilihat banyak orang sebagai kata-kata suci untuk dibaca dalam Misa, menjadi cara hidup yang dapat disesuaikan dengan tempat dan waktu mana pun.
Ketika orang melihat bahwa dalam kesusahannya para saudara bersorak-gembira, tekun berdoa dengan khusuk, tidak menerima atau membawa uang, saling mengasihi dengan kasih yang amat besar, sehingga dikenal sebagai murid Tuhan yang sejati, maka banyak yang bersesal hati, lalu datang kepada para Saudara guna minta maaf atas kelaliman yang mereka timpakan. Dengan sebulat hati para Saudara mengampuni semua. Katanya: Semoga Tuhan mengasihi kalian. Lalu mereka memberi orang nasehat yang tepat-guna sehubungan dengan penyelamatan jiwanya… Ketika berjumpa satu sama lain mereka terpenuhi dengan kegirangan dan kegembiraan begitu besar, sehingga mereka seolah-olah tidak ingat lagi akan segala sesuatu yang telah mereka derita dari pihak orang jahat. (K3S 41)
Bagaimana kita, dalam hidup ini, menjadi sebuah contoh untuk orang-orang di sekitar kita? Ini sungguh akan menjadi cara yang lebih berdayaguna dalam membagikan kabar gembira daripada apapun yang kita katakan.