Sabtu Prapaskah IV
Tetapi yang lain lagi berkata: “Bukan, Mesias tidak datang dari Galilea!” (Yoh 7:40)
Kita tahu bahwa, meskipun ia menghabiskan banyak waktu di Assisi, Fransiskus dan kawan-kawannya juga berkeliling ke wilayah-wilayah sekitar. Dalam beberapa kesempatan, mereka mengunjungi Roma, di mana paus tinggal, di mana makam rasul agung Petrus berada. Fransiskus, sebagaimana biasanya, membawa cara pandangnya sendiri dalam perjalanan peziarahan ini.
Pada waktu itu Fransiskus pernah pergi berziarah ke Roma. Ia masuk gereja S. Petrus dan mengamati bahwa sumbangan beberapa orang kecil saja. Maka ia berpikir: Yang utama di antara para rasul mestinya dihormati secara besar-besaran, mengapa orang ini di gereja tempat jenazahnya dimakamkan hanya memberi sumbangan kecil saja?
Baca Juga: Prapaskah Bersama St. Fransiskus Assisi: Kerajaan Allah Ada di Sini
Lalu dengan rasa jengkel sekali Fransiskus mengambil dompetnya dan melemparkan segenggam mata uang melalui kisi-kisi pada altar. Gemerincingnya begitu hebat, sehingga hadirin kaget karena sumbangan sebesar itu.
Kemudian Fransiskus keluar ke serambi gereja. Di situ ada sejumlah besar orang miskin yang minta-minta sedekah. Sembunyi-sembunyi Fransiskus meminjam pakaian seorang miskin dan setelah menanggalkan pakaiannya sendiri mengenakannya. Lalu ia berdiri di anak tangga gereja di tengah-tengah orang miskin dan ia meminta sedekah. (1Cel 10)
Ada sesuatu yang menarik tentang kemampuan untuk menemukan kembali diri kita sendiri. Sulit, meskipun bukannya tidak mungkin, untuk melakukan ini jika kita tinggal di tempat yang sama dengan orang yang sama sepanjang hidup kita. Mungkin pelajaran yang dapat kita pelajari dari Fransiskus adalah tidak membiarkan diri kita dibatasi oleh apa yang orang pikir mereka tahu tentang kita.
Doa St. Fransiskus
Terpujilah Engkau, Tuhanku, karena Saudara Api, dengannya Engkau menerangi malam; dia indah dan cerah ceria, kuat dan perkasa. Amin
Sdr. Franski, OFM