Para peserta mengangkat Botol Minum sendiri pada acara deklarasi, MInggu, 28/04/2019 (Foto: Warta Kota - Tribunnews.com)

Gereja Santo Paulus Kota Depok, Minggu (28/4/2019), menggelar deklarasi gerakan 1000 botol. Deklarasi ini berpayung di bawah tema Geura Hejo atau Segera Hijau ini mengajak umat dan warga Kota Depok menggurangi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari.

Bagian Dari Iman

Pastor Kepala Paroki St. Paulus, P. Alferinus Gregorius Pontus, OFM dalam sambutanya menegaskan bahwa deklarasi ini adalah bagian dari iman.

“Ada tertulis, iman tanpa perbuatan adalah mati. Kegiatan ini adalah bagian dari pelaksanaan iman. Tuhan Maha Pengampun, manusia bisa mengampuni, namun jika alam marah tidak ada ampun bagi manusia. Itulah sebabnya penting bagi kita untuk bersahabat dengan alam,” kata Gregorius Pontus.

Untuk itu, Goris, begitu ia biasa disapa mengajak untuk menjadi sahabat alam atau bagian dari ala itu sendiri.

“Alam atau lingkungan bukanlah sebuah obyek, tapi bagian dari subyek kehidupan. Manusia adalah bagian dari alam,” lanjutnya.

Dia berharap agar gerakan tersebut terus bergulir dan menjadi gerakan warga Depok, bukan hanya berhenti di gereja saja.

Karena itu, ia juga berharap agar pemerintah Kota Depok dan DPRD Depok membuat peraturan daerah yang mendukung kegiatan terkait dengan pelestarian lingkungan hidup.

Kegiatan yang digalang Gereja St. Paulus disambut antusias oleh Kepala Dinas Lingkungan hidup dan Kebersihan Kota Depok Ety Suryahati.

Ety berjanji Pemkot Depok akan memberi dukungan penuh jika deklarasi itu bergulir menjadi sebuah gerakan nyata.

Ety mengungkapkan, saat ini produksi sampah Kota Depok mencapai 1.300 ton per hari.

Sementara Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung yang seluas 17 hektar sudah jenuh. Ketinggian tumpukan sampah di TPA tersebut sudah mencapai 25-30 meter.

Penyanyi Nugie Nugraha dalam acara deklarasi 1000 Botol di Gereja St. Paulus Depok, MInggu, 28/04/2019 (Foto: warta kota – Tribun news)

“Pemkot Depok bercita-cita persoalan sampah diselesaikan di tempat asalnya. Artinya pengelolaan sampah harus sudah dilakukan di tempat sampah tersebut berasal. Kegiatan yang paling sederhana adalah memilih sampah organik dan non-organik. Ini kegiatan mudah tapi belum banyak dilakukan oleh warga,” kata Ety.

Tindak Lanjut Pesan Paskah

Sementara itu, koordinator panitia Agus Wicaksono mengatakan, acara tersebut merupakan respon dari pesan Paskah Monsinyur Paskalis Bruno Syukur yang mengajak umat untuk lebih mencintai Ibu Pertiwi.

Agus mengatakan, ide kegiatan tersebut berawal obrolan kecil yang berujung pada sebuah komitmen untuk ikut peduli terhadap lingkungan hidup.

Aksi ini tidak akan berhenti di acara deklarasi, tapi akan ada kegiatan lebih lanjut berupa aksi nyata.

“Ini baru sebuah inisiasi, sebuah gerakan awal untuk berdamai dengan alam, dan mencintai lingkungan. Gerakan 1000 botol atau tumbler ini mengajak kita semua untuk menggunakan botol yang bisa diisi ulang. Dengan demikan penggunaan plastik bisa dikurangi,” kata Agus.

Deklarasi yang mendapat dukungan penuh dari Mama Suka dan MKP Logistik ini ditutup dengan penampilan penyanyi Nugie, Tanita, dan Samuel. **

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Gereja Santo Paulus Depok Inisiasi Deklarasi 1.000 Botol untuk Mengurangi Penggunaan Plastik, http://wartakota.tribunnews.com/2019/04/28/gereja-santo-paulus-depok-inisiasi-deklarasi-1000-botol-untuk-mengurangi-penggunaan-plastik?page=2.
Penulis: Rusna Djanur Buana
Editor: Murtopo

 

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

12 − 4 =