JPIC OFM Indonesia.com- Pasca Paskah berdarah, yang menewaskan kurang lebih 300 orang di tiga gereja, tiga hotel dan di beberapa titik lain yang menjadi target terorisme, ungkapan-ungkapan simpatik berseliweran di jagat maya.

Selain ungkapan simpatik, beredar juga sebuah surat yang meneguhkan, yang membesarkan hati, dan sekaligus ungkapan hati untuk sang pembunuh berdarah dingin berikut kroni-kroninya. Seorang biarawati menuliskan surat demikian:

Saya menghargai bahwa Anda telah berusaha untuk mencari tahu jam misa kami. Saya menghargai bahwa Anda telah belajar tentang agama kami hingga tahu bahwa hari Minggu adalah hari kami pergi ke gereja untuk berdoa dan mengikut misa
Tetapi saya kira ada beberapa hal yang saya sayangkan Anda belum sempat belajar.

Mungkin Anda belum tahu bahwa apa yang Anda lakukan itu menjadikan mereka martir. Dan bagaimana Anda dengan tindakan Anda sendiri itu telah menaikkan status saudara dan saudari kami di mata Yesus yang mereka cintai. Dan bagaimana, melalui tindakan Anda, mereka akan dibangkitkan sebagai orang Kristiani yang paling benar dan saleh.

Mungkin Anda tidak tahu bahwa apa yang Anda lakukan pada waktu dan tempat yang Anda pilih, sebenarnya berarti bahwa kata-kata terakhir yang keluar dari bibir mereka agaknya kata-kata kenangan dan pujian kepada Yesus. Hal mana merupakan akhir hidup yang paling mulia yang bisa diimpikan oleh orang-orang Kristiani. Dan mungkin Anda juga tidak tahu, bahwa apa yang Anda lakukan itu hampir memberi jaminan surga kepada mereka.

Baca Juga: Paskah Berdarah di Sri Lanka: Berani Melawan Budaya Kematian

Saya menghargai Anda karena menunjukkan kepada dunia bagaimana orang-orang Kristiani menyambut, dengan tangan terbuka, bahkan orang-orang seperti Anda yang masuk ke gereja kami yang sudah kami anggap sebagai rumah kedua kami.

Menghargai Anda karena menunjukkan bahwa gereja kami tidak punya kunci atau pintu gerbang, dan tidak dijaga karena semua orang dan siapa pun akan selalu disambut baik untuk berada bersama kami.
Saya menghargai Anda karena telah mengizinkan dunia melihat gambaran perkasa orang-orang yang Anda lukai, berbaring telentang di atas usungan tandu dengan jari telunjuknya terangkat tinggi, sebagai pernyataan iman dan kepercayaannya yang penuh kepada Yesus.

Menghargai cara Anda menyatukan Gereja-gereja, pemerintah, dan banyak komunitas untuk berdiri bersama kami. Menghargai bahwa Anda membawa orang-orang Sri Lanka yang tak terhitung jumlahnya keluar dari rumah mereka untuk mengunjungi gereja terdekat dengan bunga-bunga dan pesan-pesan indah perdamaian dan cinta.

Anda telah mematahkan hati banyak orang dan membuat dunia menangis. Anda telah meninggalkan kekosongan besar.
Tetapi apa yang telah Anda lakukan itu juga telah mempersatukan kami lebih erat. Dan memperkuat iman dan tekad kami.

Dalam minggu-minggu mendatang, akan lebih banyak orang muncul di gereja, tempat yang begitu Anda benci, dikokohkan oleh kekuatan iman kami, dan diilhami oleh saudara-saudari kami yang telah gugur.

Dalam pekan-pekan mendatang, lebih banyak orang non-Kristiani akan datang ke pintu gereja-gereja dengan bunga-bunga yang segar dan catatan-catatan tulisan tangan yang indah. Mereka mungkin tadi belum tahu di mana lokasi gereja di daerah mereka. Tetapi sekarang, mereka tahu. Itu semua karena Anda.

Anda mungkin telah mencapai tujuan penghancuran yang Anda maksudkan, tetapi saya kira Anda gagal menimbulkan kebencian, ketakutan, dan keputusasaan di dalam diri kami semua.

Dan sementara saya mengerti bahwa tujuan Anda adalah membawa perpecahan di antara umat Katolik dan orang-orang non-Kristiani di dunia, saya harus mengatakan bahwa setelah semua perencanaan Anda yang rumit dan upaya-upaya Anda yang jahat dan biadab, Anda tetap gagal membawa perpecahan itu.
Atas hal ini saya tak bisa mengatakan, “I’m sorry.”

Surat ini sebelumnya sudah dimuat di Sesawi.net

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here