JAKARTA, jpicofmindonesia.com Temu OMK Lintas Paroki Fransiskan ditutup dengan misa perutusan, Jumat (7/6) di Gereja Kristus Raja Pagal, Cibal, Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Misa konselebrasi dipimpin Pater Adrianus Nahal OFM, Pastor Paroki St. Fransiskus Assisi Karot, Manggarai, merangkap Gardian Gardianat Fonte Kolombo Flores. Ekaristi meriah ini disemaraki tari-tarian dari Sekami Paroki Kristus Raja Pagal. Koor dibawakan bersama-sama oleh OMK dari empat paroki Tentang, Karot, Kurubhoko dan Aeramo.
Di awal perayaan, dalam kata pengantar, Pastor Adri mengatakan “Jiwa muda melayani adalah tema OMK Lintas Paroki Fransiskan. Untuk menjadi pelayan kita harus pergi dari rasa aman dan egoisme kita masing-masing. Setelah selesai kegiatan ini, kalian diutus untuk menjadi agen perubahan untuk mewujudkan keadilan dan dunia yang lebih baik. Dalam perayaan ekaristi ini, marilah kita mohon rahmat Tuhan yang memampukan kita untuk menjadi pelayan dan pewarta kasih-Nya”
“Kita dipanggil agar sama seperti Yesus kita dapat menjadi berkat, penyalur belas kasih Allah, arsitek perdamaian dan agen perubahan lingkungan dalam Gereja dan masyarakat kita!”
Sebagai ganti homili, dalam perayaan ini dibacakan surat Minister Provinsi OFM St. Mikael Malaikat Agung Indonesia, Sdr. Mike Peruhe OFM. Dalam surat itu ia mengatakan “ Orang-orang Muda yang saya kasihi … Hari-hari ini kalian semua diajak untuk merenungkan peranan orang muda dalam pelayanan. Pelayanan orang muda sangat dinantikan oleh masyarakat dan Gereja karena hanya melalui orang-orang muda perubahan itu nyata dan dapat memajukan peradaban hidup bersama. Kita dipanggil agar sama seperti Yesus kita dapat menjadi berkat, penyalur belas kasih Allah, arsitek perdamaian dan agen perubahan lingkungan dalam Gereja dan masyarakat kita!”
Pentingnya Menanam Pohon
Pukul 14.00, usai santap siang bersama, peserta kembali ke paroki masing-masing. Tahun depan Paroki Santo Fransiskus Assisi Tentang mendapat giliran menjadi tuan rumah. Kebersamaan empat hari di Paroki Kristus Raja Pagal tidak hanya menambah daftar teman baru dan suasana persaudaraan yang kuat tetapi juga melahirkan kesadaran baru dan komitmen untuk merawat lingkungan hidup, menanam pohon dan mengelola sampah dengan baik.
Antonius Boli Hayon (26), OMK asal Paroki Santa Maria Ratu Para Malaikat Kurubhoko, mengungkapkan hal itu “Setelah Temu OMK Lintas Paroki yang dilayani Fransiskan ini, saya ingin berbagi pengetahuan baru kepada masyarakat kami di Kurubhoko bahwa alam di sekitar kita ini sangat penting untuk dirawat karena sebelum kita (ada) mereka itu sudah lebih dahulu hadir.”
Komitmen serupa diungkapkan Jakobus Jefrianus Sandi (26), Ketua OMK Paroki Kristus raja Pagal. Ia berkesan dengan kegiatan menanam pohon demi menjaga hutan sebagai jantung dunia di dua tempat itu, Wae Kondo dan Golo Waso.
lulusan S1 PGSD STKIP St. Paulus Ruteng ini juga berterima kasih karena mendapat kesempatan untuk dibina agar peduli terhadap lingkungan khususnya menjaga hutan. “Hutan adalah jantung dunia. Kita harus memperaktekkan hal ini (menanam pohon) di paroki masing-masing!”
Kiat untuk memelihara dan merawat keindahan dan kehidupan juga diungkapkan Maria Sariria Oktavianie (17), OMK asal Paroki Santo Fransiskus Assisi Tentang.
“Di Tentang, kami akan berupaya untuk menanam pohon dan menjaga lingkungan sekitar. Kami juga berusaha mengolah sampah organik dan bukan organik. Juga berusaha mengurangi sampah plastik dengan tidak mengkonsumsi air dalam kemasan.”
Kiat untuk menanam pohon juga dibawa pulang ke Karot. “Saya sangat tertarik dengan rekoleksi tentang penyelamatan bumi. Setelah rekoleksi itu, dilanjutkan dengan praktek nyatanya dengan menanam bibit-bibit pohon baru di Golo Waso dan di Wae Kondo. Penanaman bibit-bibit pohon baru akan kami usahakan bersama teman-teman di lingkungan gereja atau di sekitar gua Maria Golo Curu” ungkap Angelina Irene Kadem (24).
Apresiasi
Apresiasi untuk Tim Pastoral Fransiskan atas terselenggaranya kegiatan ini diungkapkan peserta. “Terima kasih telah memotivasi kami anak-anak muda sebagai penerus bangsa. Ada banyak pengalaman baru yang kami dapatkan melalui kegiatan ini” ungkap Angelina Trimurti (17), OMK asal Paroki St. Fransiskus Assisi Karot.
Apresiasi juga datang dari Aeramo. Mahasiswa S1 Arsitek, Sesarius M. Nuwa (23), mengungkapkan “Melalui Temu OMK ini saya memperoleh informasi baru. Terutama bagaimana menjadi orang muda yang berani menjadi agen perubahan di tengah Gereja dan masyarakat saat ini. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi orang Muda Katolik. Saya bersyukur bisa berada bersama orang-orang muda katolik di lima paroki fransiskan ini.”
“Saya akan memberikan informasi kepada teman-teman mengenai kegiatan OMK Lintas Paroki Fransiskan, supaya jumlah OMK (yang cinta pada lingkungan) semakin bertambah, dan kita sama-sama berjuang untuk membangun OMK agar lebih maju lagi.”)***
Johnny Dohut OFM