JAKARTA, jpicofmindonesia.com Tim Pastoral Fransiskan Wilayah Flores mewajibkan tiap peserta Temu OMK untuk membawa botol minum minum (BBM) masing-masing. Demi mengurangi sampah plastik, selama kegiatan empat hari itu (4-7/6), tidak disediakan air dalam kemasan, baik dalam kemasan gelas atau botol.
Hal itu disambut baik oleh panitia setempat di bawah koordinasi Saudara Yakobus Jefrianus Sandi. Pihaknya menjamin air minum akan tersedia dan mencukupi kebutuhan peserta selama kegiatan.
Ia menambahkan “Pilihan tidak menggunakan air dalam kemasan atau air mineral ini mesti menjadi upaya bersama OMK di Lintas Paroki ini untuk mengurangi sampah plastik yang sedang menjadi salah satu persoalan besar saat ini di darat dan terutama di sungai dan lautan.”
Saat ini, di setiap acara-acara besar di paroki, gedung pertemuan, atau juga di kampung-kampung, pilihan pada air minum dalam kemasan selalu menyisakan persoalan sampah plastik di akhir hajatan.
“Bayangkan! Jika satu hari seorang peserta mengonsumsi rata-rata lima gelas air mineral,dalam kegiatan selama empat hari itu paling tidak event ini berhasil mencegah berseraknya 4000 sampah gelas plastik.”
Keprihatinan itu diungkapkan oleh Pastor Paroki Pagal, Pastor Abba Lasar OFM. Ia menambahkan “Di kegiatan Temu OMK 2019 ini, kita sebetulnya sedang mempromosikan salah satu upaya konkret mengurangi sampah plastik. Paling tidak dari 200 peserta yang hadir ini kita bisa mencegah ribuan sampah gelas plastik mencemari lembah Pagal yang sejuk dan asri dikitari bebukitan yang hijau.”
“Bayangkan! Jika satu hari seorang peserta mengonsumsi rata-rata lima gelas air mineral maka dalam kegiatan selama empat hari itu paling tidak event ini berhasil mencegah berseraknya 4000 sampah gelas plastik.”
Berangkat dari Keprihatinan Banyaknya Sampah Plastik
Sebagai aksi melindungi kehidupan dan keindahan, seruan ini sebetulnya bukan baru pertama kali dilakukan. Tahun lalu OMK Lintas Paroki Yang dilayani Fransiskan memungut sampah dan berhasil mengumpulkan sampah belasan karung di pantai Marapokot, Aeramo Nagekeo.
Saudara Rey Siga, OMK dari paroki Aeramo yang juga anggota Kelompok Ngopi Peduli Maropokot, salah satu komunitas sukarelawan sampah di pantai Maropokot-Mbay, sangat antusias dan tergerak untuk terus melanjutkan usaha mengurangi sampah plastik dan mengkampanyekan kebiasaan bawa botol minum sendiri.
“Keprihatinan akan sampah plastik harus menjadi keprihatinan bersama di semua tempat. Acara temu OMK yang diisi animasi ekologi seperti ini sangat berkesan bagi kami. Meneguhkan dan inspiratif,” ungkap Rey.
Saat Temu OMK di Aeramo, sampah menjadi keprihatinan orang-orang Muda. Karena itu, di akhir Temu OMK untuk pertama kalinya itu, saat Misa Perutusan, Orang-orang Muda lima Paroki berjanji untuk lima hal dan salah satunya adalah “Hidup selaras dengan dengan alam ciptaan, dengan menjaga dan merawat alam ciptaan yang adalah Rumah kita bersama”
Mengkampanyekan upaya meengurangi sampah plastik, kata Pastor Wolf OFM, akan terus menjadi salah satu perhatian Tim Pastoral Fransiskan Flores ke depan.
“Memang, belum semua peserta membawa botol minum sendiri di acara ini. Tidak semua peserta memiliki botol minum. Namun, kami akan terus mendorong orang-orang muda ini untuk membiasakan diri membawa botol minum masing-masing dalam setiap kegiatan orang muda. Di acara-acara Temu OMK selanjutnya, haram hukumnya panitia menyediakan air dalam kemasan. Juga di berbagai acara OMK di paroki masing-masing, kami anjurkan untuk tidak mengonsumsi air mineral dalam kemasan!”
Press Release Tim Ekopastoral Fransiskan Pagal