Foto: Panitia Malam Kesenian Gereja St. Paskalis

Jakarta_JPIC OFM Indonesia Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-67 Gereja Katolik St. Paskalis dan 90 Tahun OFM Meraga di Nusantara memasuki acara puncak sejak malam ini (5/10) hingga besok Minggu (6/10). Pada malam ini digelar pentas seni yang dihadiri umat Gereja St. Paskalis dan sekitarnya. Orang-orang Muda Katolik (OMK) dipercaya sebagai penanggung jawab acara Malam Kesenian ini.

Pentas Seni dilaksanakan penuh semarak di halaman depan Gereja St. Paskalis. Banyak acara yang dipersembahkan oleh artis-artis muda paroki St. Paskalis. Berbagai acara dikemas menarik dan menghibur. Anak-anak sampai OMK pun beraksi, seperti Margareth “Mamamia”, Nita Lesmana, Akustik Band OMK, Traditional Dance, dan Modern Dance. Tidak ketinggalan, Free Food Bazaar menyuguhkan variasi makanan dan minuman yang nikmat. Dalam acara penutup, seluruh umat yang hadir diundang untuk berjoget bersama dengan iringan hits musik dangdut..Mantappp jiwahhh…Umat yang hadir sangat antusias berbaur dalam kegembiraan.

Perayaan Syukur bersama, Penuh Sukacita

Pastor Paroki Gereja Katolik St. Paskalis, RP Robertus Agung Suryanto OFM menjelaskan acara puncak ini diadakan sebagai ungkapan syukur atas penyertaan Tuhan bagi Gereja St. Paskalis dan 90 tahun OFM Meraga di Nusantara.

“Semoga umat Gereja St. Paskalis semakin guyub, bersaudara dengan semua orang, dan para fransiskan tetap setia melayani umat dengan setia, tekun, dan sukacita. Terimakasih pertama-tama kepada umat Gereja St. Paskalis, Omk-nya yang keren, dan panitia yang sudah bekerja keras mengusahakan kesuksesan seluruh rangkaian acara ini. Seperti yang terlihat, semuanya ikut bersyukur dan bergembira,” ungkap imam kelahiran Bogor itu.

RP Jimmy Hendrick R. Tnomat OFM, pastor rekan, menegaskan hal yang sama.

“Ini adalah acara syukur dan sukacita kita bersama. Rangkaian acara ini sudah dimulai sejak 17  Mei yang lalu, menjadi kegiatan seluruh umat Gereja St. Paskalis, dan termasuk bagian dari perayaan pesta St. Fransiskus Assisi yang kemarin (4/10) dirayakan Gereja universal. Semoga, acara puncak yang telah dimulai malam ini dan besok menyemangati umat, khususnya anak-anak dan orang muda, agar semakin terlibat aktif dalam kegiatan menggereja dan bermasyarakat,” pungkas romo Jimmy, sapaan akrabnya.

Kesan dan Pesan

Pak Lily, ketua panitia Malam Kesenian, mengungkapkan kebahagiaannya karena pentas seni ini dinilainya berlangsung lancar dan sukses.

Pak Lily, ketua panitia Malam Kesenian. Foto. dok pribadi.

“Kita bersyukur ya, karena tahun ini kita merayakan ulang tahun Gereja St. Paskalis sekaligus perayaan besar 90 tahun OFM Meraga di Nusantara. Mulanya, acara ini direncanakan  kecil dan sederhana. Namun, karena dorongan antusiasme umat yang besar, jadinya, kita pengen all out merayakan acara besar ini. Meskipun, waktu itu ada juga yang pesimis. Namun, saya percaya pada penyelenggaraan Tuhan. Saya mulai mengumpulkan teman-teman, terutama kaum muda. Puji Tuhan, semuanya dimudahkan. Banyak orang mau membantu. Saya sangat bangga dengan semuanya. Karena kecintaan pada Gereja, pada sesama rekan teman, pada fransiskan, sehingga semuanya berlangsung baik. Akhirnya semua bisa memahami dan bekerja bersam-sama. Malam ini semuanya merasa cheer up and fun. Keren banget semuanya.”

“Harapan besar saya sebenarnya ditujukan pada OMK. OMK harus berani keluar dari zona nyaman, engga boleh mager dan takut. OMK juga jangan lekas putus asa dan harus berani berpikir kreatif untuk menggairahkan iman umat, terutama orang mudanya. Semoga OMK dapat terlibat aktif demi kebaikan Gereja kita. Kalianlah masa depan Gereja ini,” pesannya penuh semangat.

Egidius Halim Budi Wijaya, Ketua OMK Gereja St. Paskalis mengungkapkan bahwa Malam Kesenian ini adalah ide yang kreatif menarik minat umat, khususnya kaum mudanya. Tahun-tahun sebelumnya belum pernah ada kegiatan sebesar ini yang melibatkan banyak orang dari berbagai elemen Gereja seperti ini. Mulai dari Dewan Harian, berbagai kelompok kategorial, wilayah-wilayah, terutama OMK-nya.

Egi dan Jeny, OMK Gereja St. Paskalis. foto dok. pribadi

“Saya melihat acara ini dari dinamikanya. Tantangannya, sulit mencari teman-teman OMK yang  mau menjadi panitia. Kan acaranya panjang. Susah mencari OMK yang punya komitmen. Namun, seiring berjalannya waktu, ternyata kita semakin banyak mengenal orang muda baru lainnya yang sebelumya engga kita kenal, seperti dari ASAK dan Misdinar. Mereka mau ikut membantu. Jadi, dua acara besar ini sebenarnya menjadi pemantik yang menyalakan kembali semangat orang muda yang redup, bahkan anak-anak, turut terlibat di Gereja kita. Itu kan yang masih susah untuk paroki-paroki di Jakarta. Minimal, kita semakin mengenal satu sama lain dari setiap komunitas orang muda di wilayah-wilayah Gereja ini. Lantas, setelah acara ini usai kita engga “hilang” gitu aja. Tetep aktif dan kompak bekerja sama lagi. Bagi banyak orang, OMK adalah masa depan Gereja. Bagi saya, OMK adalah Gereja masa kini. Kalo engga dimulai dari kita, terus siapa lagi? kalo engga sekarang, ya kapan lagi? iya kan,” ungkapnya optimis.

Jeni Cristin Sinarmata, perwakilan OMK lainnya, menceritakan kronologi singkat dinamika seluruh kegiatan ini.

“Dari awal ada perayaan Misa pembukaan bersama. Lalu disertai dengan lomba-lomba yang dimulai dari Juni sampai Agustus kemarin. Kita OMK dipercaya sebagai penanggung jawab utamanya. Cabang olahraga yang diperlombakan adalah futsal, badminton, dan basket. Lalu, puncaknya besok (6/10) ada perayaan syukur di dalam Misa dan setelahnya, ada juga pemberkatan hewan dan tanaman. Hingga kini, semuanya itu bisa berlangsung lancar karena kekompakan panita dan dukungan segenap umat Gereja St. Paskalis. Semoga besok juga perayaan Misa dan pemberkatan hewan serta tanaman terselenggara dengan baik.”

Selain itu, Jeny, sapaan manisnya, juga melontarkan kegusaran terhadap komentar miring tentang kegiatan OMK selama ini.

“Selama ini banyak yang bilang kalo OMK tuh lebih sering main-main doang,, eitss,, tunggu dulu, dong! Nah, adanya acara seperti ini juga menjadi pembuktian kita. Kita mau  menunjukkan kalau OMK bisa bekerja serius dan bertanggungjawab atas tugas yang dipercayakan ke kita. Selain itu, kita juga mau nunjukin ke adik-adik kita yang masih kecil. Biar mereka juga terinspirasi, ini loh kakak-kakak OMK bisa ikut serta membanggakan Gereja kita,” tukasnya.

Sementara itu, Margareth Uliasih Debora Siagian atau biasa dikenal Margareth Mamamia, meluapkan antusiasme dan apresiasi yang tinggi.

Margareth Mamamia. Foto dok. pribadi

“Jujur ya, aku sebagai anak muda Katolik dan bagian dari Orang muda Gereja St. Paskalis seneng banget pas dihubungi untuk mengisi acara di Malam Kesenian ini. Gereja St. Paskalis sering merayakan acara seperti ini. Namun, jarang merayakan  dengan penuh semarak dan keren seperti malam ini. Jadi, aku sangat mengapresiasi panitia dan semua umat yang aktif menyukseskan acara ini. Selain itu, harapanku juga terpenuhi. Acara ini menjawab kerinduan orang muda sepertiku untuk berbaur bersama dan saling mengenal satu sama lain. Dan ternyata pas aku nyanyi tadi, banyak juga OMK yang pinter nyanyi. Selain koor di Gereja, pentas seni seperti ini juga menjadi peluang yang membantu orang muda untuk berani berekspresi dengan gaya kekinian yang positif. Semoga setiap tahun, Malam Kesenian seperti malam ini selalu ada. Congrats ya buat HUT Gereja St. Paskalis dan para fransiskan di Indonesia,” ujar dara cantik kelahiran 18 Januari 1991 ini.

Sementara itu, RD Risaldo Baeng, Imam Keuskupan Ruteng yang turut hadir malam ini terlihat larut dalam kegembiraan bersama umat.

“Wahh,, acaranya sungguh dahsyat! Saya senang karena dikemas bagus dan menarik. Lalu, berhasil melibatkan banyak orang, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Pokoknya seru banget. Pesan saya, jangan hanya berhenti pada pesta seperti ini karena acara ini hanya menjadi sarana. Yang terutama dan terpenting adalah kehendak baik kita untuk bersyukur kepada Tuhan. Bagi umat, khususnya orang muda, harus semakin terlibat dalam membangun kehidupan menggereja. Proficiat untuk umat Gereja St. Paskalis dan untuk persaudaraan Fransiskan Indonesia,” tandas pastor muda ini. (Sdr. Sulaiman Otor OFM)

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here