Tim Ekopastoral Fransiskan, di bawah pimpinan Pastor Johny Dohut, OFM merayakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia (World Environment Day) dengan cara unik. Diawali dengan Ibadat Ekologi pada pagi hari, mereka berkeliling di wilayah desa Nenu dan Kelurahan Pagal, Manggarai-NTT guna membagikan anakan pohon Mani’i (Latin: Maesopsis Eminii) pada hari Jumat menjelang akhir pekan (5/6/2020). Terdapat sekitar tiga ribu anakan pohon Mani’i dibagikan kepada masyarakat di kedua wilayah tersebut. Setiap warga yang butuh mendapatkan 5-10 anakan pohon Mani’i untuk ditanam di area perkebunan dan lahan masing-masing. Anakan pohon Mani’i yang dibagikan kepada warga lahan merupakan hasil pembibitan tim Ekopastoral.

Pohon Mani’i yang berasal dari benua Afrika diyakini dapat meminimalisir dampak deforestasi lahan, misalnya akibat aktivitas pertanian di lahan berlereng. Seperti dilansir dari kumparan.com, kayu Mani’i merupakan jenis pohon yang cukup kuat untuk menahan erosi dan longsor. Selain itu, juga memiliki kemampuan untuk bertumbuh cepat dan mempunyai batang yang kokoh. Daun pohon Mani’i dapat diolah sebagai pakan yang bisa dikonsumsi oleh ternak.

Perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia (World Environment Day) itu sendiri bermula dari Konferensi Stockholm yang diadakan pada tanggal 5-16 Juni 1972. Konferensi yang terjadi melalui dukungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tersebut secara khusus membahas isu seputar lingkungan hidup dan berinisiatif membentuk suatu pemahaman yang sama tentang lingkungan tempat tinggal yang lebih baik. Pada tanggal 15 Desember 1972, PBB melanjutkan inisiatif Konferensi Stockholm dengan menetapkan tanggal 5 Juni setiap tahun sebagai perayaan khusus lingkungan hidup. Tanggal 5 Juni ditetapkan juga sebagai peringatan bagi hari pertama Konferensi Stockholm. Perayaan pertama Hari Lingkungan Hidup Sedunia terjadi pada tanggal 5 Juni 1974. Perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia bertujuan meningkatkan kesadaran manusia akan Bumi yang lebih baik di tengah berbagai krisis lingkungan saat ini, seperti pemanasan global, deforestasi, kepunahan masal spesies, dan lain sebagainya.

 

Rio, OFM

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

eight − 4 =