“Tuhan menaburkan benih yang baik! Ia tidak pernah menabur benih yang buruk! Benih itu ditaburkan-Nya dalam hati kita. Tuhan tidak menanam sesuatu yang buruk dalam hati kita!”

Demikian disampaikan Mgr. Siprianus Hormat, Uskup Keuskupan Ruteng, dalam homili Ibadat Sabda di kapela stasi Lengko Lolok, Paroki St. Maria Ratu Rosari (11/6/2020). Perikop yang dibacakan adalah “Perumpamaan Tentang Ilalang di antara Gandum” dari Injil Matius 13:24-30. Ia mengarahkan ratusan umat yang menghadiri ibadat untuk menyadari dan menumbuhkan benih-benih kebaikan dalam diri mereka.

Lebih lanjut, Mgr. Sipri menyampaikan dalam perikop tersebut terdapat musuh yang hendak mengacaukan pekerjaan Tuhan dalam menaburkan benih baik. “sementara kita tidur, malam hari, ada yang mengacaukan apa yang sudah ditaburkan Tuhan pada hati kita masing-masing. Juga di kampung kita masing masing, dalam perilaku kita masing-masing, dalam keluarga dan masyarakat kita. Itulah Poti Kose, setan pembawa malapetaka!! Sementara kita tidur, malam hari, ia menaburkan ilalang supaya gandum yang ditaburkan Tuhan tidak tumbuh. Ia bekerja supaya kebaikan tidak tumbuh dalam hati kita, melainkan supaya apa yang buruk dan membawa celaka bertumbuh!”

Menanggapi manuver Poti Kose, hamba-hamba tuan dalam perumpamaan itu menawarkan jasa penyiangan. “Maukah tuan supaya kami pergi mencabut ilalang itu (13:28)?”  Terhadap pertanyaan ini, Mgr. Sipri mengatakan, “Tuhan menjawab, biarkan saja, akan ada waktunya nanti! (Gereng dugu pate ke’ot. Gereng le ce pisa). Ketika semua orang harus berkumpul di hadapan Tuhan.” Di sana, ilalang dikumpulkan dan dibakar, sementara gandum akan disimpan pada lumbung Tuhan.

Bapa Uskup melakukan berkat kampung halaman (kuni agu kalo) di depan Kapela Stasi Lengko Lolok

Membawa Terang Injil
Poti Kose bermanuver dengan leluasa ketika hati kita gelap. Jika hati gelap, di situlah setan pembawa celaka berada, setan yang membawa kekacauan dalam hidup kita!”

Agar keluar dari hati yang gelap, Mgr Sipri menegaskan fungsi Injil (Kabar Gembira) sebagai sarana rohani yang dibutuhkan. Injil disebut sebagai Kabar Gembira karena menghadirkan Terang pada hati yang gelap. Kabar Gembira berdaya meluruskan perilaku yang tidak baik. Kabar gembira membawa terang agar orang melangkah dengan benar!” Ia meyakinkan umatnya bahwa Tuhan menaruh Terang itu dalam hati mereka. “Maka semoga kamu menjadi lentera, obor, untuk orang lain. Membawa terang Tuhan dalam hidup.” Lebih lanjut, umat diajak juga untuk menjadi ladang bagi tumbuhnya benih-benih kebaikan. “Saya mengharapkan kita sekalian membangun kampung, rumah, lingkungan kita, terutama keluarga kita, supaya menjadi ladang! Di situlah benih baik dari Tuhan dititipkan pada kita. Ingat, titip! Kita bukanlah pemilik sesungguhnya.”

“Selagi kita hidup, kita manfaatkan dengan baik dan bertanggung jawab. Setiap orang harus mengembangkan benih kebaikan agar hidupnya tidak berakhir di tungku pembakaran. Tapi semoga karena perilaku baik setiap hari dalam keluarga, rumah, terhadap sesama, kita akan bersatu dengan Tuhan di lumbung-Nya.” Uskup Ruteng mendorong umat untuk terus waspada agar Poti Kose tidak datang dan bertindak.  Sikap waspada mesti diiringi doa dan berpegang teguh pada Injil agar dituntun oleh cahaya Tuhan dalam upaya melindungi keutuhan ruang budaya di kampung mereka.  Injil mesti dibaca dan direnungkan sebagai penuntun jalan hidup. Agar sumber kehidupan senantiasa berlimpah, supaya compang (meja persembahan tradisional) tetap pada tempatnya dan masyarakat masih bisa membawa persembahan kepada Tuhan sebagai bentuk syukur. Berkak de Morin agu Ite taung, Mgr. Sipri menutup homilinya.

Merawat Kehidupan
Kunjungan pastoral yang dilaksanakan dalam suasana pandemi global Covid-19 ini disambut dengan penuh sukacita oleh Pastor Paroki dan umat di Stasi Lengko Lolok dan Luwuk.  “Saya atas nama umat di Paroki Reo dan khususnya di stasi Lengko Lolok ini, senang rasanya bertemu dengan Bapa Uskup dan juga rombongan dari Ruteng! Terima kasih untuk kunjungan pastoral ini” ungkap Romo Ferdinandus Gadu.

Petrus Nope, umat stasi Lengko Lolok, juga merasa senang atas kunjungan Uskup kali ini. Kunjungan dan doa yang dipimpin Bapa Uskup baginya menjadi kekuatan mengusir setan dan membuka terang agar dapat melangkah dengan benar. Kegembiraan diungkapkan juga oleh Bapa Donatus Dahi. Menurutnya, anak-anak dan orang tua sangat bergembira terutama ketika diajak menyanyi oleh Bapa Uskup. Di Luwuk, Bapak Konstantinus Esa juga meluapkan kegembiraan menyambut kunjungan pastoral Uskup Ruteng. Ia senang sekali karena diteguhkan melalui renungan Bapa Uskup. “Bagus sekali apa yang dikatakan Bapa Uskup. Supaya kami semua sadar!” (Di’a bon tombo de bapa Uskup ho’ok. Kud sadar taung ami).

Kunjungan pastoral Uskup Ruteng ke dua stasi ini mengandung pesan yang sangat kuat untuk merawat kehidupan. Itulah pekerjaan yang dikehendaki Tuhan. Ia menebar kebaikan bagi umat gembalaannya. Ia mendoakan umat-Nya agar selamat dan dilindungi dari pandemik global Covid-19. Ia meneguhkan mereka melalui homilinya, menyapa dan menghibur dalam nyanyian. Ia menunjukkan perhatian penuh penuh kasih paket sembako. Juga tidak dilupakannya, mengajak umat untuk mengikuti protokol pencegahan penyebaran Covid-19 yang disampaikan pemerintah.

Bersamaan dengan rencana investasi yang potensial menghancurkan, kehadiran Uskup Ruteng menunjukkan Gereja yang sedang menabur benih-benih baik. Bukan hanya menabur benih tetapi juga menjaga agar lahan bagi  benih tetap berada dalam kondisi yang memungkinkan untuk kehidupan. Gereja hadir membawa pesan mendesak untuk melestarikan kehidupan dan ekologi budaya di Lengko Lolok dan Luwuk. Bukan hanya saat ini tetapi juga di masa yang akan datang.

Siang itu, matahari terasa panas sekali! Semoga semangat untuk merawat kehidupan, tak pernah layu dan terkulai di bawah manuver Poti Kose! Jangan terlena, jangan hatimu gelap, agar Poti Kose tidak bereksplorasi dan mengeksploitasi hingga menghancurkan setiap benih kebaikan yang Tuhan taburkan di dua stasi ini! Waspadalah!

 

Sdr. Johnny Dohut OFM
Staff JPIC-OFM Indonesia.
Berdomisili di Flores.

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here