Studi Bersama
“Pentingnya Kawasan Karst Dan Cekungan Air Tanah: Menimbang Rencana Batu Gamping Dan Pabrik Semen Di Lengkololok Dan Luwuk Kabupaten Manggarai Timur”

JPIC OFM Indonesia, JPIC KEUSKUPAN RUTENG, JPIC SVD DAN KEVIKEPAN REOK didukung oleh Kelompok Diaspora Manggarai Jakarta menyelenggarakan kegiatan Studi Bersama: “PENTINGNYA KAWASAN KARST DAN CEKUNGAN AIR TANAH: MENIMBANG RENCANA BATU GAMPING DAN PABRIK SEMEN DI LENGKOLOLOK DAN LUWUK KABUPATEN MANGGARAI TIMUR” hari Sabtu, (22/8) di Aula Gereja Paroki Reo, Manggarai.

Studi bersama ini penting untuk membangun pemahaman sekaligus belajar bersama tentang pentingnya karst dan cekungan air tanah untuk menjaga ekosistem kehidupan yang berkelanjutan.

Panitia penyelenggara mengundang rohaniwan dan masyarakat dari 17 wilayah Flores bagian utara khususnya di Kabupaten Manggarai dan Manggarai Timur, NTT diantaranya Pota, Dampek, Benteng Jawa, Weleng di Manggarai Timur, Bea Mese, Bea Nio, Loce, Robek dan Reok Kabupaten Maggarai. Kurang lebih ada 150 peserta yang hadir dalam studi bersama.

Narasumber dalam Studi Bersama ini adalah

  1. Bupati Manggarai Timur, Andreas Agas. Beliau tidak hadir, tetapi diwakili oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Manggarai Timur, Ir. Donatus Datur
  2. Surono (Anggota Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis Lingkungan dan Kebencanaan Wakil Bidang Mitigasi Bencana, Persatuan Insinyur Indonesia). Beliau tidak hadir. Panitia menggunakan Presentasi beliau yang disajikan dalam rangka Webminar yang diselenggarakan oleh :Diaspora Flores Para Wartawan dan Aakademisi Flores di Jakarta, Senin 06 Juli 2020)
  3. Bernadinus Steni (Pegiat Lingkungan, tinggal di Jakarta), beliau tidak hadir dalam studi bersama. Beliau hanya mengirimkan video presentasinya kepada panitia dan ditayangkan pada studi bersama.
  4. Damianus Adar (Dekan Fakultas Pertanian UNDANA), hadir dalam Studi Bersama
  5. Florianus Nganggur, Ketua Diaspora Manggarai, hadir dalam studi bersama

Beberapa poin penting hasil Studi Bersama adalah sebagai berikut:

  1. Wilayah utara Flores dari Reo Kab Manggarai sampai Riung Kabupaten Ngada merupakah wilayah Karst dan Cekungan Air Tanah (CAT Reo-Riung) yang sudah diatur dalam peratuan perundang-undangan.
  2. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengeluarkan peta geologi bentang alam karst. Meskipun belum ada Keputusan Menteri yang menetapkan Kawasan Bentang Alam Karst, peta tersebut telah mengindikasikan bahwa kawasan sebelah barat Pulau Flores yang terdiri dari Kabupaten Manggarai Timur dan Kabupaten Ngada adalah Kawasan Bentang Alam Karst sebagaimana didefinisikan oleh Peraturan Menteri ESDM No 17 Tahun 2012.
  3. Kawasan Karst semakin penting karena terkait kelangsungan ekosistem yang makin rentan akibat perubahan iklim. Secara alamiah Kawasan karst merupakan penampung sekaligus pengatur air untuk kebutuhan seluruh makhluk. Kawasan karst satu paket dengan cekungan air tanah. Menurut PP 43/2008, CAT wajib dilindungi. Karena fungsinya sebagai penyimpan dan pengatur air maka Karts harus dilindungi. Merusak Karst berarti merusak sumber air;
  4. IUP Batu gamping Istindo Mitra Manggarai dan lokasi Pabrik semen PT. Singa Merah NTT diberikan pada kawasan karst. Pilihan pembangunan ekstraktif untuk kawasan karst sangat tidak dianjurkan, apalagi kalau ekosistem kepulauan.
  5. Untuk melindungi Karst maka perlu Penetapan Kawasan Bentang Alam Karst. Kepala Daerah yaitu Bupati Manggarai Timur harus mengajukan surat Permohonan Penetapan KBAK ke kementerian ESDM agar wilayah utara Kab Manggarai Timur ditetapkan sebagai KBAK;
  6. Pilihan tepat membangun Manggarai Timur adalah pertanian. Perlu membangun dan menjadikan Pertanian menjadi PABRIK RAKSASA dengan pola pertanian yang bagus untuk menghasilkan uang, tanpa harus mengandalkan industri ekstraktif seperti pabrik semen atau tambang;
  7. Selain pertanian, pariwisata juga menjadi pilihan untuk Manggarai Timur. Ada banyak asset wisata alam yang harus dipromosi oleh Pemerintah Manggarai Timur.

Ruteng, 23 Agustus 2020
P, Jhoni Dohut OFM
Panitia Studi Bersama

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here