Senja, Kopi dan Kabut

Sekelebat romansa senja baru saja usai
Sedang aku masih dengan secangkir kopi
Asapnya masih mengepul
dengan khas aroma kopi tumbuk

Aku terhenyak
Sadar… Sepenuhnya
Romansa yang barusan absurd

Hanya sesingkat itu?
Tanyaku masih ternganga
Seyakin-yakinya aku pada imajinasiku
Hanya segelintir insan menikmati senja kenangan ini

Yaa absurd… kabut dari balik bukit telah menghapus semuanya
Gilaa kataku…
Ahh lebih baik kuseruput kopi saja

Rambu

Tak selamanya mulus begitu saja
Apapun itu
Tak selalu dan semuanya terprediksi
Selalu ada yang tak terduga
Kau butuh tanda

Tanda yang mengingatkan
Di depan ada sesuatu yaa!
Termasuk di antaranya
Jalan dan jarak yang akan kau tempuh
Kau butuh tanda

Tanda dalam bentuk simbol
Simbol yang memberimu maksud
Tanda itu akan berkata-kata
Tidak hanya tunggal
Tetapi jamak, bisa jadi kan?
Tanda memberimu manfaat
Manfaat yang mungkin berpengaruh

Lika dan liku jalanmu
Kau butuh tanda
Tanda itu akan selalu ada
Ada pada saat dan tempat

Tentang Jalanku Bersama Semesta

Ribuan kilo kau telusuri
Meniti jejak pendahulu
Berharap sampai pada yang sama
Berpijak pada titian serupa
Berkiprah bersama semesta
Dan kau nikmati hingga akhir

Pada sebuah ruas jalan
Terbersit kenangan pada sahabat
Sahabat seperjalanan
Bersama dalam jatuh dan bangun
Dalam lelah dan puas
Dalam mohon dan sujud
Ada air mata menetes
Bersama peluhmu
Rindu pada sahabat memanggil
Kau bergumam,
Semoga dia sampai juga

Dan setelah rehat
Kau mengangkat langkah
Membulatkan tekad
Hendak merengkuh mimpi kau dan sahabat
Semoga semesta merestui. Amin!!!

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here