Oleh: Yohanes Wahyu Prasetyo OFM

Pertemuan keempat rapat kerja JPIC OFM Indonesia dilaksanakan pada 11 Januari 2020. Rapat kerja diawali dengan ibadat pagi (06.00 WIB) dan sarapan pagi bersama (06.30 WIB). Selanjutnya, pada 08.00 WIB peserta rapat kerja mempresentasikan program kerja yang akan dilakukan dalam kurun waktu Januari sampai Desember 2021. Sejumlah bidang yang mempresentasikan program kerja yaitu sekretariat, ekologi, animasi, rumah singgah, hukum dan advokasi, ekopastoral Pagal, ekopastoral Dotik, ekopastoral Ciloto, ekopastoral Eframor, dan ekopastoral Paroki Tentang serta SMP Kemasyarakatan Ndoso.

Pada 2021 bidang sekretariat mempunyai delapan program. Pertama, mendokumentasikan dan mendistribusikan hasil rapat kerja 2021. Kedua, membenahi fasilitas kantor. Ketiga, penguatan lembaga atau organisasi. Keempat, pelatihan JPIC. Kelima, lokakarya gender dan human trafficking. Keenam, mendokumentasikan notulensi rapat mingguan. Ketujuh, membuat laporan dan evaluasi triwulan. Kedelapan, mencetak dan mendistribusikan majalah Gita Sang Surya.

Sedangkan bidang animasi mempunyai sejumlah program. Pertama, menerbitkan majalah Gita Sang Surya setiap dua bulan sekali dan menyelenggarakan webinar setiap bulan. Kedua, menyelenggarakan live streaming dan mempublikasikan editorial dalam rupa tulisan serta video setiap awal bulan. Ketiga, menjaring dan mengadakan pelatihan menulis untuk mengisi kolom yang ada di website serta majalah Gita Sang Surya. Keempat, mempublikasikan video terkait ensiklik Fratelli Tutti dan JPIC. Kelima, mempublikasikan tulisan secara rutin di website. Keenam, memberikan retret dan rekoleksi untuk sekolah serta panti asuhan.

Ketujuh, pelatihan menggunakan media sosial. Kedelapan, membuat ibadat dan buku pegangan ekologi persaudaraan. Kesembilan, menyelenggarakan pelatihan JPIC bersama DPS. Kesepuluh, memandu peringatan session of creation. Kesebelas, membuat kalender dan poster JPIC OFM. Kedua belas, menulis buku kenangan untuk Pater Peter dan mempublikasikan karya-karya Pater Peter di website. Ketiga belas, memandu peringatan spirit of assisi. Keempat belas, membuka kolom baru di website terkait konsultasi hukum, filsafat, teologi, dan Kitab Suci. Kelima belas, lomba menulis terkait ensiklik Fratelli Tutti. Keenam belas, menjalin kerjasama dengan JPIC yang dikelola para saudara di Kalimantan. Ketujuh belas, menulis berita di JPIC internasional.

Rumah Singgah mempunyai empat program. Pertama, meningkatkan kualitas merawat pasien. Kedua, menampung tuna wisma dan orang terlantar. Ketiga, pendampingan anak-anak. Keempat, meningkatkan pelayanan administrasi. Sedangkan bidang ekologi mempunyai enam program. Pertama, memfasilitasi perayaan tahun ekologi persaudaraan. Kedua, capacity building (pelatihan pembuatan eco-enzim dan pembuatan pakan ikan). Ketiga, menyelenggarakan webinar session of creation dalam kolaborasi dengan bidang animasi. Keempat, memfasilitasi peringatan hari menanam pohon nasional. Kelima, menumbuhkan dan mengembangkan ekologi perkotaan. Keenam, memelihara dan merawat tanaman, sayuran, dan ikan.

Bidang advokasi mempunyai tujuh program. Pertama, pendampingan masyarakat korban geothermal. Kedua, pendampingan masyarakat korban tambang (Luwuk dan Lengkololok). Ketiga, pendampingan masyarakat korban kemiri sunan Kuruboko. Keempat, pendampingan korban geothermal Mataloko. Kelima, pelatihan pemuda penjaga dan penyelamat kampung. Keenam, studi bersama tentang JPIC untuk religius, ordo ketiga, dll. Ketujuh, pendampingan korban KDRT. Sedangkan bidang hukum mempunyai empat program. Pertama, sadar hukum (menyelenggarakan webinar). Kedua, bantuan hukum (konsultasi hukum dan mendampingi klien). Ketiga, peningkatan kapasitas atau keahlian. Keempat, ambil bagian sebagai pengawas dan moderator di sejumlah lembaga.

Ekopastoral Dotik pada tahun ini akan melengkapi sarana dan prasarana serta menambah staff. Sedangkan ekopastoral Eframor mempunyai lima program. Pertama, mengembangkan pertanian organik (membangun green house, meningkatkan sistem irigasi lahan, budidaya hortikultura, menambah staff, dan memproduksi pupuk cair serta padat). Kedua, konservasi lahan kritis (pembibitan pohon mahoni, jambu air, dan johar serta menetapkan konservasi hutan). Ketiga, pelatihan kerja untuk kaum muda. Keempat, revitalisasi taman baca Santo Bonaventura (mengadakan rak buku dan meja). Kelima, industri kreatif (membangun cafetaria).

Ekopastoral paroki Santo Fransiskus Assisi Tentang mempunyai delapan program. Pertama, pengolahan lahan kering untuk budidaya tanaman pangan dan hortikultura. Kedua, animasi nilai-nilai JPIC—ekopastoral bagi para koordinator seksi JPIC—ekopastoral di tingkat paroki serta stasi. Ketiga, konservasi (penyediaan anakan pohon buah-buahan dan konservasi). Keempat, memeringati hari pohon sedunia (penetapan lokasi konservasi, animasi, dan konservasi). Kelima, pelatihan pembuatan pupuk organik bagi para koordinator seksi JPIC—Caritas di tingkat paroki dan stasi.

Keenam, merayakan hari lingkungan hidup sepanjang tahun (sosialisasi, animasi, aksi konservasi, monitoring dan evaluasi, dan rancangan tindak lanjut). Ketujuh, pengembangan ekonomi kreatif Orang Muda Katolik (animasi pengembangan ekonomi kreatif OMK, penyusunan program, penataan rest area cafetaria, pembuatan label dan kemasan untuk sopi serta gula merah, promosi, dan distribusi). Kedelapan, penerapan pohon sakramen bagi penerima sakramen babtis, komuni pertama, krisma, dan pernikahan (animasi dan katekese, penanaman pohon sakramen, dan monitoring serta evaluasi).

Sedangkan ekopastoral SMP Kemasyarakatan Ndoso mempunyai tujuh program. Pertama, pengembangan pertanian organik. Kedua, grand design lahan PO untuk proses budidaya. Ketiga, pengadaan sarana dan prasarana penunjang kerja. Keempat, pengolahan lahan kering, pembuatan pupuk organik, dan budidaya hortikultura. Kelima, konservasi. Keenam, animasi nilai-nilai JPIC—ekopastoral dan kearifan lokal bagi siswa serta guru. Ketujuh, kegiatan publikasi.

Tepat pada 12.30 WIB peserta rapat kerja makan siang bersama. Penyampaian program setiap bidang dilanjutkan pada 14.00 WIB. Perlu diketahui bahwa ekopastoral Pagal mempunyai delapan program. Pertama, penataan sekretariat. Kedua, menata siklus air di lahan kering pertama dan kedua melalui pembuatan kolam, mengelola dan merawat kebun Serise untuk tanaman pangan serta buah-buahan, dan membangun pondok serta pagar di kebun Serise. Ketiga, budidaya tanaman hortikultura dan kacang-kacangan di lahan ekopastoral. Keempat, pelatihan untuk staff baru perihal pembuatan kompos dan POC.

Kelima, perbaikan kendang, pengadaan indukan ayam dan bebek, penanaman pakan ternak di lahan ekopastoral, dan membangun jejaring kerja sama personal budidaya ikan nila serta sayuran organik skala kecil untuk kebutuhan rumah tangga. Keenam, ekopastoral rain water harvesting system dengan membuat kolam di ujung halaman kantor ekopastoral untuk menampung air hujan, pembuatan lubang resapan, penambahan tanaman untuk konservasi, pembuatan penangkar benih yang baru, dan mengintegrasikan kegiatan konservasi dengan perayaan Penti. Ketujuh, perawatan gedung dan penataan taman. Kedelapan, ekonomi kreatif (membangun kios).

Selanjutnya, pada 15.00 WIB kegiatan dilanjutkan dengan pelaporan keuangan dan laporan program kerja ekopastoral Ciloto (16.15 WIB). Ekopastoral Ciloto mempunyai enam program. Pertama, membuat dinding atau pagar. Kedua, merekrut tenaga. Ketiga, pengadaan sarana kantor. Keempat, penataan kebun. Kelima, sharing lintas iman dan budaya. Keenam, pendidikan kaum muda. Tepat pada 16.45, P. Aloysius Gonzaga Goa Wonga OFM selaku direktur JPIC OFM Indonesia menyampaikan struktur, mekanisme, personalia, visi dan misi, dan SOP JPIC OFM Indonesia.

Rapat kerja ditutup dengan perayaan Ekaristi (18.00 WIB) yang dipimpin oleh P. Yansianus Fridus Derong OFM selaku sekretaris eksekutif JPIC OFM Indonesia. Dalam khotbahnya, Pater Fridus menegaskan bahwa peserta rapat kerja harus mengucapkan syukur kepada Allah yang menyertai dan membimbing selama rapat kerja. Selain itu, berdoa supaya program kerja JPIC OFM Indonesia periode Januari sampai Desember 2021 berjalan dengan baik.

Pater Fridus juga menghimbau peserta rapat kerja bahwa berbagai macam program yang dibuat setiap bidang pada dasarnya mengandung nilai-nilai Kerajaan Allah. Terkait hal ini, kita dipanggil untuk mewartakan keadilan, perdamaian, dan keutuhan ciptaan di tengah dunia yang sedang sakit. Oleh karena itu, berbagai macam program yang akan dikerjakan harus dipandang sebagai karunia. Melaksanakannya dengan setia, bakti, penuh syukur, dan semangat.

Ketika berhadapan dengan berbagai macam tantangan kita dipanggil untuk tetap setia. Selain itu, terus-menerus mengobarkan semangat bekerja dan kebaktian suci atau berdoa. Pada tataran tertentu ketika mengalami kemalasan, situasi dan kondisi tersebut hendaknya dilihat sebagai musuh jiwa serta harus dilawan. Akhirnya, jangan pernah takut dengan kegagalan. Karena Allah senantiasa memberikan dukungan atas niat baik kita untuk mengejawantahkan nilai-nilai keadilan, perdamaian, dan keutuhan ciptaan.

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here