Oleh: Yohanes Wahyu Prasetyo OFM
Pertemuan ketiga rapat kerja JPIC OFM Indonesia dilakukan pada Minggu, 10 Januari 2021. Kegiatan diawali dengan ibadat pagi dan perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh P. Antonius Nugroho Bimo Prakoso OFM selaku direktur keuangan dan yang menangani bidang hukum JPIC OFM. Dalam khotbahnya, Pater Bimo mengajak peserta rapat kerja untuk mesyukuri rahmat pembabtisan yang telah diterima. Mendoakan orang-orang yang memungkinkan kita menerima babtisan. Selain itu, penting untuk bertanya kepada diri sendiri, apakah setelah dibabtis kita sungguh-sungguh menjadi murid Yesus Kristus?
Pater Bimo mengingatkan bahwa refleksi yang disampaikan minister provinsi, rekoleksi yang disampaikan ketua komisi JPIC OFM dan ekopastoral, dan perayaan Ekaristi pada dasarnya membantu untuk membuat evaluasi serta menyusun program kerja. Sebagaimana ditegaskan Pater Bimo, sekurang-kurangnya terdapat lima nilai dan makna yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja ketika terlibat dalam karya-karya JPIC OFM.
Pertama, menjadi diri sendiri. Menerima kelebihan dan kekurangan yang kita miliki. Kedua, karya dalam kehidupan sehari-hari dapat menuntun kita menuju kekudusan. Sehingga tindakan sekecil apa pun memungkinkan kita menjadi saksi. Ketiga, seharusnya kehidupan kita tidak berhenti pada tataran pengetahuan. Hal ini menunjukkan bahwa kita harus bersikap rendah hati dan melakukan suatu tindakan konkret. Keempat, bersikap atau berbuat baik. Kelima, menyampaikan ucapan bahagia dan memaafkan yang lain.
Berdasarkan kelima nilai tersebut, kita harus mempunyai satu nilai yang dapat dijadikan pegangan dalam menunaikan suatu karya. Dengan mempunyai satu nilai yang baik, nilai-nilai baik yang lain akan mengikutinya. Setelah mengikuti ibadat pagi dan perayaan Ekaristi, peserta rapat kerja sarapan bersama (07.00 WIB) dan melakukan evaluasi serta sharing (08.00 WIB). Evaluasi dan sharing disampaikan oleh setiap bidang kerja, yaitu bidang animasi (Sdr. Rio), bidang ekologi (Sdr. Fridus), Rumah Singgah (Sdr. Obeth), hukum dan advokasi (Sdr. Bimo, Sdr. Valens, dan Sdr. Alsis), ekopastoral Dotik (Sdr. Simon), ekopastoral Ciloto dan Panti Asuhan Santo Yusuph Sindanglaya (Sdr. Widi dan Sdr. Trimur), dan ekopastoral Eframor (Sdr. Agus).
Tepat pada 12.30 WIB peserta rapat kerja makan siang bersama. Selanjutnya pada 14.00 WIB dilakukan evaluasi dan sharing yang disampaikan oleh ekopastoral Pagal (Sdr. Johny) dan ekopastoral Parokial (Sdr. Andre). Kegiatan dilanjutkan dengan penyusunan program dari setiap bidang (17.00 WIB), ibadat sore (18.00 WIB), dan makan malam (18.30 WIB). Setelah makan malam, acara dilanjutkan dengan penyusunan program dari setiap bidang (19.30 WIB).
Berdasarkan evaluasi dan sharing bersama terdapat sejumlah nilai serta makna yang dapat dipelajari. Pertama, penting untuk mendokumentasikan setiap kegiatan, pembenahan fasilitas untuk menunjang kinerja, merekrut tenaga profesional, memperkuat organisasi atau lembaga, dan menumbuhkan serta mengembangkan sikap peduli. Kedua, penting untuk melakukan penataan dan pemberdayaan kebun organik. Ketiga, bekerja dengan tanggung jawab, tekun, setia, jujur, dan disiplin.
Keempat, dalam rangka mengasah kepekaan sosial, saudara muda harus ikut ambil bagian dalam mengelola Rumah Singgah. Kelima, setiap keputusan yang diambil harus dikonsultasikan dan dibicarakan bersama. Keenam, penting untuk melakukan kerja berjejaring. Ketujuh, penting untuk mengelola ekopastoral dalam kerjasama antarkarya. Kedelapan, berupaya sedemikian rupa untuk mengatasi berbagai macam persoalan yang ada di tempat karya. Kesembilan, melihat karyawan ekopastoral dan JPIC OFM sebagai rekan kerja atau saudara. Kesepuluh, membangun kesadaran ekologis di tengah umat.