Jumat, 22 April 2022 tepat pada pukul 17.30 WIB saudari maut menjemput Ibu Agustina Tampubolon, salah seorang pasien di Rumah Singgah St. Antonius Padua, Jakarta Pusat. Ibu Tina sapaan akrabnya meninggal di Rumah Singgah. Ibu dengan kelahiran Belitung 17 Agustus 1971 mengakhiri hidupnya dalam usia 50 tahun. Ibu Tina tiba di Rumah Singgah pada tahun 2018. Ibu Tina menderita sakit stroke dan ia tidak bisa berjalan sehingga ia menggunakan kursi roda. Selain itu, ibu Tina juga menderita sakit Lambung.
Kronologi Kematiannya
Pada Jumat pagi ibu Tina mengeluh kepada suster Mei (pengasuh) kalau perutnya sangat sakit. Suster pun memberitahu kondisi ibu Tina kepada dokter Linda dan dokter pun menyuruh suster untuk memberi obat pereda nyeri. Setelah diberi obat keadaanya sedikit membaik. Suster juga memberitahu kalau nanti sore baru kita bersama para frater ke Rumah Sakit.
Sore hari saat hendak ke Rumah Sakit suster memanggil ibu Tina di kamarnya tetapi ibu Tina tidak menyahutnya. Suster pun menghampiri ibu Tina di kamarnya, dan ternyata ibu Tina sudah tidak bernafas lagi. Pada saat yang sama, dokter Linda tiba di Rumah Singgah. Beliau pun mengkonfirmasi kalau ibu Tina sudah meninggal. Segera setelah mendapat kepastian tentang ibu Tina, suster memberitahu para frater pengurus Rumah Singgah kalau ibu Tina telah berpulang ke pangkuan Bapa.
Sekitar pukul 18.00 WIB banyak frater dan romo yang sudah berkumpul di Rumah Singgah untuk melayat sekaligus mempersiapkan segala sesuatu untuk pemakamannya. Malam harinya para frater memindahkan jenazah ibu Tina ke kamar mandi untuk dimandikan oleh suster. Setelah dimandikan jenazahnya dimasukan ke dalam peti dan para frater mengelilingi peti itu sambil berdoa. Besoknya sekitar pukul 02.00 WIB keluarga dari ibu Tina yang tinggal di Bandung tiba di Rumah Singgah. Suasana sedih menyelimuti wajah keluarga ibu Tina.
Sabtu, 23 April 2022 tepat pukul 13.15 WIB, ibadat arwah dimulai. Ibadat dipimpin oleh frater Angelo. Dalam ibadat ini, jenazah ibu Tina diberkati; dan dalam renungan singkatnya, frater Angelo mengajak semua yang hadir untuk bersama-sama mendoakan keselamatan jiwa ibu Tina. Usai ibadat, peti jenazah ditutup dan memindahkan peti itu ke dalam mobil jenazah. Para frater yang pergi ke pemakaman menumpangi satu bus dan keluarga ibu Tina menggunakan mobil pribadi. Ibu Tina dimakamkan di pemakaman umum di Menteng Pulo.
Sebelum peti jenazah dikuburkan, frater Fanus memimpin ibadat singkat sembari memberkati kubur dengan air berkat terlebih dahulu. Setelah ibadat selesai, peti diturunkan lalu ditutup dengan tanah. Setelah itu, keluarga beserta para frater menaburkan bunga dan menyiram air mawar di atas makam ibu Tina sambil berdoa. Setelah semuanya selesai menaburkan bunga dan menyiram air mawar saatnya keluarga ibu Tina berpamitan dengan semua frater yang ikut ke pemakaman. Saat berpamitan, keluarga ibu Tina mengucapak limpah terima kasih kepada Rumah Singgah karena telah berkenan menerima ibu Tina dan karena telah banyak membantu mereka. Setelah berpamitan para frater kembali ke Rumah Singgah dan keluarga ibu Tina kembali ke Bandung.
“Ibu Tina doakan kami selalu. Dan semoga jiwa-jiwa orang beriman beristirahat dalam ketentraman karena kerahiman Tuhan. Amin”