Pembukaan:

iVCam Crack

P:  Dalam nama Bapa sang Pencipta yang menjadikan langit dan bumi serta segala isinya, Dan Putra-Nya yang memberi bentuk dan rupa pada semua ciptaan, Dan Roh-Nya yang mempersatukan seluruh jaringan kehidupan yang diungkapkan melalui berbagai macam suara ciptaan.

U:  Amin

Pengantar:

Dalam ensiklik Laudato Si’ “Perawatan Rumah Kita Bersama”, Paus Fransiskus mengajak kita untuk melihat “tiga relasi dasar yang saling terkait dengan erat: hubungan dengan Allah, dengan sesama, dan dengan bumi (LS 66). Paus Fransiskus, menyatakan bahwa hubungan yang intim antara Allah dan semua makhluk merupakan sebuah perjumpaan yang mengarah kita pada pengalaman mistik, yang mengungkapkan kehadiran Allah sendiri (LS 233/4). Sudah sepantasnya di Hari Kehidupan (Day for Life) ini kesadaran kita akan harkat dan martabat kehidupan manusia semakin meningkat dan menempatkannya dalam konteks kepedulian terhadap seluruh kehidupan. Intensi khusus kita pada Hari Kehidupan (Day for Life) tahun ini adalah ‘Merawat Orang Tua’. Perayaan ini menjadi kesempatan bagi kita untuk meningkatkan kesadaran kita tentang perawatan yang memadai bagi orang tua/ para lansia kita. Pada Hari Kehidupan ini Paus Fransiskus menyatakan, “Kesadaran akan pentingnya kontribusi yang diberikan oleh orang tua untuk kesejahteraan seluruh masyarakat akan membantu kita melawan budaya membuang”. Paus Fransiskus dalam Laudato Si ‘menunjukkan bahwa keasyikan kita pada kemajuan yang hanya didasarkan pada teknologi dan produktivitas adalah sia-sia’ (LS 78). Sikap seperti ini Itu melahirkan anggapan bahwa orang tua sebagai orang yang tidak berguna. Dalam merayakan Hari Kehidupan tahun ini, kita berterima kasih kepada para lansia telah memelihara kehidupan di masa lalu dan bagaimana mereka terus menjadi sumber kebijaksanaan bagi kita hari ini. Injil kita hari ini menyoroti nilai pelayanan sebagaimana diungkapkan dalam ayat penutup Injil Lukas, “kita hanyalah hamba: kita tidak melakukan lebih dari kewajiban kita”.

Generasi tua kita telah berkontribusi dan telah melayani masyarakat kita. Lebih lanjut, sebagai bentuk penghargaan kita terhadap para lansia, kita harus menciptakan ruang untuk melakukan dialog antargenerasi. Tujuannya adalah untuk mengurangi keterasingan generasi tua kita. Kita harus banyak belajar dari orang tua kita yang memiliki ritme hidup yang tidak terlalu disibukkan dengan hiruk pikuk kemajuan. Dengan masuk dalam ritme kehidupan mereka, kita dapat dibimbing bagaimana hidup dalam hubungan yang tepat dengan Tuhan, dengan sesama, dan dengan bumi. Dengan mendengarkan orang tua kita, kita bisa menghargai mereka sebagai ‘tanda Kasih Allah yang menganugerahkan kehidupan yang berkelimpahan kepada kita’.

Seruan Tobat

P: Allah, sumber kehidupan, Engkau telah menyatakan kegembiraan atas ciptaan-Mu dan memercayakan kami untuk mengolah dan merawatnya.  Namun, kami telah menginjak-injak keindahan ciptaan-Mu dan tidak mengindahkan perintah-Mu. Tuhan kasihanilah kami

U: Tuhan kasihanilah kami

P: Yesus Kristus, Engkau memanggil kami untuk menjadi murid-Mu di zaman ini. Engkau telah menempatkan kami di tengah-tengah jaringan kehidupan yang luas dan indah untuk menerimanya dengan penuh syukur, belajar darinya, dan merawatnya dengan bijak. Namun, seringkali kami gagal. Kristus kasihanilah kami

U: Kristus kasihanilah kami

P: Roh Kudus Allah, kami berjuang untuk mendengarkan hikmat-Mu di dalam alam ciptaan. Kami membutuhkan bimbingan-Mu untuk mendengarkan suara ciptaan, merawatnya dengan penuh kasih dan bijaksana.  Tuhan kasihanilah kami

U: Tuhan Kasihanilah kami

P: Semoga Allah Yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa ekologis kita, dan menuntun kita untuk merawat rumah kita bersama. U: Amin.

Ajakan untuk Memuliakan Allah

Anugerahmu yang tak berkesudahan bersinar melalui matahari yang hangat, dan hujan yang membersihkan, memelihara semua ciptaan. Namun, kami mohon ya Tuhan: Tambahkanlah iman kami.

Kesetiaan dan Kasih-Mu ya Tuhan serta hubungan persahabatan yang Engkau ciptakan kepada seluruh mahkluk: anjing, kucing, burung, gerbil, dan hewan peliharaan membawa kegembiraan bagi kami. Namun, kami mohon ya Tuhan: Tambahkanlah iman kami

Makanan yang menopang hidup kami sehari-hari, rumah tempat kami bernaung, orang-orang yang mengasuh kami, semuanya adalah bukti kasih-Mu yang besar kepada kami. Namun, kami mohon ya Tuhan: Tambahkanlah iman kami.

Ya Tuhan, berilah kami kebijaksanaan untuk mengenali iman biji sesawi yang telah Engkau tanamkan dalam diri kami, agar kami dapat memanfaatkan karunia yang Engkau berikan untuk menjadi rekan kerja-Mu dalam memperjuangkan nilai keadilan dan perdamaian.

Doa Pembuka:

Janganlah keras hatimu, tetapi dengarkanlah suara Tuhan. Janganlah keras hatimu tetapi dengarkanlah suara ciptaan. Janganlah keras hatimu tetapi dengarkanlah suara lautan. Janganlah keras hatimu tetapi dengarkanlah suara ibu bumi dan mereka yang semakin terpinggirkan. Janganlah keras hatimu tetapi dengarkanlah suara mereka yang tersingkirkan untuk memperoleh hak atas lingkungan yang sehat. Janganlah keras hatimu tetapi dengarkanlah suaranya dari Utara. Janganlah keras hatimu, tetapi dengarkanlah suara Yesus Putra Allah yang terkasih, yang diutus Bapa untuk mewartakan Kabar Suka Cita kepada semua ciptaan! Amin.

Bacaan: Lukas 17: 5-10

…………………hening sejenak………………………………………………

Pendarasan Mazmur

Mazmur 95

Antifon: Tuhanlah Allah kita dan kita umat gembalaan-Nya

Marilah kita bersorak-sorai untuk TUHAN*

bersorak-sorak bagi gunung batu keselamatan kita.

Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan nyanyian syukur*

bersorak-sorak bagi-Nya dengan nyanyian mazmur.

Sebab TUHAN adalah Allah yang besar*

Raja yang besar mengatasi segala allah.

Bagian-bagian bumi yang paling dalam ada di tangan-Nya*

puncak gunung-gunungpun kepunyaan-Nya.

Kepunyaan-Nya laut, Dialah yang menjadikannya*

dan darat, tangan-Nyalah yang membentuknya.

Masuklah, marilah kita sujud menyembah*

berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita.

Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya+

dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya*

Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya!

Janganlah keraskan hatimu seperti di Meriba*

seperti pada hari di Masa di padang gurun,

pada waktu nenek moyangmu mencobai Aku, menguji Aku*

padahal mereka melihat perbuatan-Ku.

Empat puluh tahun Aku jemu kepada angkatan itu*

maka kata-Ku: “Mereka suatu bangsa yang sesat hati dan mereka itu tidak mengenal jalan-Ku.”

Kemulian…

Ulangi antifon

Syahadat Iman

Kami percaya akan Allah, yang menciptakan segala sesuatu, meliputi segala sesuatu, menyelenggarakan segala sesuatu, hadir di dalam setiap bagian dari jalinan ciptaan. Kami percaya kepada Allah sebagai sumber kehidupan, yang membaptis planet ini dengan air hidup. Kami percaya Putra-Nya, yang hadir dalam diri mereka yang menderita, miskin, kekurangan gizi, para pengungsi, dan mereka yang mencintai serta merawat dunia ini. Dan kami percaya kepada Yesus Kristus, benih kehidupan, yang datang untuk mendamaikan dan memperbarui dunia ini dan segala isinya. Kami percaya akan Roh Kudus, nafas Allah sendiri, yang bergerak bersama Allah dan yang bergerak di antara dan bersama kami hari ini. Kami percaya akan kehidupan kekal di dalam Allah. Dan kami percaya dalam pengharapan bahwa suatu hari nanti Allah akan mengakhiri kematian dan semua kekuatan yang merusak.

Doa Umat

P: Allah yang penuh Kasih. Engkau mengasihi segala-galanya, bahkan burung pipit mendapat rumah dan burung layang-layang sebuah sarang, tempat mereka menaruh anaknya di dekat mezbah-Mu. Bapa, Engkau memperhatikan semua yang telah Engkau ciptakan.

U: Allah yang mendengarkan setiap makhluk hidup, bantulah kami mendengar seperti Engkau.

P: Allah yang Maha Kasih, bantulah kami agar kami mampu memberikan perlindungan bagi setiap hewan dan tumbuhan yang hidup bersama kami. Bantu kami untuk memperhatikan semua yang telah Engkau sediakan bagi kami.

U: Allah yang mendengarkan setiap makhluk hidup, bantulah kami mendengar seperti Engkau.

P: Bapa yang penuh Kasih, ketika Yesus berseru dan menyerahkan Roh-Nya, bumi berguncang dan batu-batu terbelah. Bapa, Engkau dikenal oleh seluruh ciptaan yang mendengarkan Engkau.

U: Allah yang menjawab seruan semua mahkluk, bantulah kami menjawab seperti Engkau.

P: Allah Sang pengasih, bantulah kami agar dapat mendengar dan mengenal Engkau seperti halnya bumi dan batu. Bantu kami untuk belajar dengan cara kami sendiri melihat ciptaan dan mengenali keindahan-Mu yang agung.

U: Allah yang menjawab seruan semua mahkluk, bantulah kami menjawab seperti Engkau.

P: Allah yang Mahakasih, Engkau hadir dalam seluruh ciptaan dan menyembuhkan luka-lukanya. Bukalah mata kami agar dapat melihat-Mu di alam semesta ini.

U: Allah yang hadir dalam semua ciptaan, mampukan kami menemukan Engkau dalam alam ciptaan-Mu.

Bapa Kami

Doa Penutup: Doa Musim Penciptaan 2022

Pencipta Segalanya, Dari persekutuan kasih-Mu, terbitlah Firman-Mu untuk menciptakan simfoni kehidupan yang menyanyikan pujian bagi-Mu.

Dengan Kebijaksanaan Suci-Mu, Bapa membuat Bumi untuk melahirkan keragaman makhluk yang memuji-Mu dalam keberadaan mereka. Hari demi hari mereka mencurahkan sabda pengajaran; malam demi malam mereka mengungkapkan pengetahuan.

Bapa, Engkau memanggil manusia untuk menggarap dan menjaga kebun-Mu. Engkau menempatkan kami dalam hubungan yang benar dengan setiap makhluk sehingga kami dapat mendengarkan suara mereka, dan belajar bagaimana menjaga kondisi kehidupan. Tapi kami cenderung berpaling pada diri sendiri dan menjauh dari sesama makhluk yang lain.

Kami menutup telinga terhadap nasihat sesama makhluk. Kami gagal mendengarkan tangisan orang miskin dan kebutuhan mereka yang paling rentan. Kami membungkam suara mereka yang berpegang pada tradisi yang mengajarkan kami untuk merawat Bumi. Kami menutup telinga terhadap Firman-Mu yang kreatif, yang mendamaikan dan menopang, dan yang memanggil kami melalui Alkitab.

Kami meratapi hilangnya sesama spesies dan habitat yang tidak akan pernah berbicara lagi. Kami berduka atas hilangnya budaya manusia, mata pencaharian dan mereka semua yang telah mengungsi atau musnah. Ciptaan berteriak saat hutan berderak dan semua hewan melarikan diri dari api ketidakadilan yang telah kami nyalakan oleh keengganan kami untuk mendengarkan.

Di Musim Ciptaan ini, kami berdoa agar Engkau memanggil kami, seperti dari semak yang menyala, dengan api Roh -Mu yang menopang. Hembuskanlah nafas-Mu pada kami. Buka telinga kami dan gerakkan hati kami. Balikkan kami dari pandangan yang berpusat pada diri kami sendiri. Ajari kami untuk merenungkan ciptaan-Mu, dan mendengarkan suara setiap makhluk yang menyatakan kemuliaan-Mu. Karena “iman timbul dari pendengaran”.

Beri kami hati untuk mendengarkan kabar suka cita tentang janji-Mu untuk memperbaharui muka bumi. Terangi kami dengan rahmat untuk mengikuti Jalan Kristus saat kami belajar untuk melangkah ringan di atas tanah suci ini. Penuhi kami dengan harapan untuk memadamkan api ketidakadilan dengan cahaya kasih-Mu yang menyembuhkan dan yang menopang rumah kami bersama.

Dalam nama Dia yang datang untuk mewartakan Injil, kabar suka cita kepada semua makhluk, Yesus Kristus Tuha Kami. Amin.

 

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

3 + fourteen =