Dalam website Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PPID) pada 28 November 2021 dikatakan, “Berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 24 Tahun 2008, tanggal 28 November ditetapkan sebagai Hari Menanam Pohon Indonesia yang dimaksudkan untuk memberikan kesadaran dan kepedulian kepada masyarakat tentang pentingnya pemulihan kerusakan sumber daya hutan dan lahan melalui penanaman pohon.” Terkait hal ini, Ordo Fratrum Minorum Provinsi St. Michael Malaikat Agung Indonesia, melihat dan mendukung pentingnya penghijauan serta menumbuhkan dan mengembangkan pelestarian lingkungan. Oleh karena itu, setiap 29 November, para Fransiskan Indonesia memperingati dan merayakan “Hari Menanam Pohon Provinsi”.

Para Saudara Dina di Gardianat Portiuncula (Komunitas Pastoran St. Paskalis, Antonius Padua, dan Joseph Cupertino) dan DPH St. Paskalis pada 29 November 2022 pukul 16.30-18.00 WIB juga memperingati dan merayakan hari menanam pohon. Peringatan dan perayaan tersebut diisi dengan ibadat dan penanaman pohon ara, jeruk, mangga, dan jambu di kompleks Gereja St. Paskalis. Ibadat dipimpin oleh Sdr. Bimo selaku gardian Gardianat Portiuncula.

Gardianat Portiuncula mengagendakan secara khusus peringatan dan perayaan hari menanam pohon dalam rangka menanamkan kesadaran dalam diri para saudara terkait pentingnya merawat lingkungan atau bumi sebagai rumah kita bersama. Hal ini merupakan semangat yang juga diwariskan St. Fransiskus Assisi kepada para Fransiskan, menjadi bagian integral dalam persaudaraan kosmik. Ikut serta merawat dan melestarikan bumi, supaya generasi mendatang juga dapat menikmati udara dan air yang bersih serta tanah yang subur.

Paus Fransiskus dalam ensiklik Laudato Si art. 13 mengatakan, “Tantangan mendesak untuk melindungi rumah kita bersama mencakup kepedulian untuk menyatukan seluruh keluarga manusia guna mencari suatu pengembangan berkelanjutan dan terpadu, karena kita tahu bahwa segala sesuatu bisa berubah. Sang Pencipta tidak meninggalkan kita; ia tidak pernah mengabaikan rencana kasih-Nya atau menyesal telah menciptakan kita. Umat manusia masih memiliki kemampuan untuk bekerja sama dalam membangun rumah kita Bersama. Di sini saya ingin mengakui, memberi dorongan, dan berterima kasih kepada semua orang yang dalam pelbagai bidang kegiatannya yang sangat beraneka ragam, berjuang untuk menjamin perlindungan rumah yang kita diami bersama. Apresiasi khusus perlu diberikan kepada mereka yang tanpa lelah berusaha untuk mengatasi akibat-akibat dramatis degradasi lingkungan bagi kehidupan orang-orang termiskin di dunia. Orang-orang muda menuntut perubahan. Mereka bertanya-tanya bagaimana orang bisa mengklaim membangun masa depan yang lebih baik tanpa memikirkan krisis lingkungan dan penderitaan mereka yang dikucilkan.”

Pesan Paus Fransiskus tersebut masih relevan sampai saat ini. Kepedulian terhadap bumi melalui tindakan sederhana seperti menanam dan merawat pohon harus menjadi gerakan bersama serta berkelanjutan. Memanfaatkan kemampuan kita secara maksimal untuk menjamin kelestarian lingkungan dan meminimalisir degradasi lingkungan. Harapannya, kegiatan sebagaimana dilakukan para Fransiskan di Gardianat Portiuncula dalam rangka memperingati dan merayakan hari menanam pohon dilakukan secara berkelanjutan. Tidak hanya dilakukan pada “Hari Menanam Pohon Nasional” (28 November) dan “Hari Menanam Pohon Provinsi” (29 November), tetapi juga dikesempatan lainnya.

Akhirnya, pada “Hari Menanam Pohon” 2022, terdapat dua refleksi yang dapat direnungkan dan diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Pertama, Kanya Anindita Mutiasari dalam detikNews (Jumat, 25 November 2022) menulis demikian, peringatan dan perayaan hari menanam pohon mengajak kita semua untuk mencintai lingkungan, mempunyai kesadaran serta kepedulian mengenai pentingnya pemulihan kerusakan sumber daya hutan dan lahan melalui penanaman pohon. Hal ini merupakan upaya mengantisipasi perubahan iklim. Mencegah degradasi atau menurunnya daya dukung lingkungan. Selain itu, mencegah deforestasi dan kerusakan lingkungan lainnya yang mengakibatkan penurunan produktivitas alam dan kelestarian lingkungan.

Kedua, Ayu Isti dalam merdeka.com (Senin, 28 November 2022) melihat bahwa hutan merupakan salah satu komponen dalam lingkungan yang memiliki peranan penting. Karena hutan merupakan pemasok oksigen dan penyerap karbon dioksida, memungkinkan udara bersih serta layak dihirup. Sehingga tepat apabila hutan disebut sebagai paru-paru bumi yang menjadi sumber kehidupan. Selain itu, menanam pohon bermanfaat untuk mencegah berbagai kerusakan alam dan bencana. Misalnya banjir, tanah longsor, kekeringan, dan abrasi laut. Bahkan melalui tindakan menanam dan merawat pohon memungkinkan kedepannya untuk menyimpan air hujan, menjaga cadangan tanah, dan meningkatkan kesuburan tanah.

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

5 × 2 =