Selasa, 07/02/2023 JPIC OFM Indonesia menyelenggarakan kegiatan sharing bersama dengan saudara muda yang bertempat di Aula JPIC, Galur, Tanah Tinggi-Jakarta Pusat. Sharing tersebut dibawakan oleh Sdr. Valentinus Dulmin dan dimotori oleh Sdr. Iki Santrio OFM. Adapun dalam kegiatan tersebut juga dihadiri oleh kedua magister saudara muda yakni Sdr. Rikard OFM (Magister Biara Padua) dan Sdr. Ophin OFM (Magister Biara Duns Scotus). Secara umum, sharing tersebut bertujuan untuk memperkenalkan karya pelayanan JPIC terutama dalam bidang advokasi terhadap masyarakat serta dinamika dalam memperjuangkan keadilan, perdamaian dan keutuhan ciptaan. Dalam sambutannya, Sdr. Ophin OFM menyampaikan harapan bahwa semoga dengan adanya kegiatan ini mendorong saudara muda untuk semakin terlibat aktif dalam karya dan kegiatan- kegiatan JPIC.
Sebelum membawakan materinya, pertama- tama sdr. Valens memperkenalkan diri serta keterlibatannya dalam JPIC OFM Indonesia. Sdr. Valens adalah aktivis dan mantan fransiskan. Setelah memilih undur dari persaudaraan, saudara ini melanjutkan pendidikan di salah satu universitas di Jakarta dan mengambil sarjana hukum. Sebagai seorang ahli dibidang hukum sdr. Valens kemudian berani dan aktif menyuarakan keadilan ditengah masyarakat serta dengan lantang memperjuangkan nilai kemanusiaan dan kebaikan. Rupa-rupanya spiritualitas fransiskan senantiasa mengalir dalam diri sdr. Valens sehingga menjadikannya figur yang berani membela kebenaran serta keadilan. Selanjutnya sdr. Valens pun mensharingkan sejarah serta dinamika berdirinya rumah singgah yang menjadi wadah latihan pelayanan untuk saudara muda hingga saat ini. Pada sesi selanjutnya sdr. Valens mensharingkan dinamika advokasi tambang di Flores, NTT.
Pejuang Kebenaran
Secara umum keterlibatan JPIC dalam memperjuangkan keadilan, perdamaian dan keutuhan ciptaan baru dimulai pada tahun 2007. Pada saat itu adalah advokasi tambang emas di Lembata. Dalam kurun waktu selanjutnya tahun 2008 advokasi tambang di Manggarai (sekarang Manggarai Timur). Sdr. Valens merasa bahwa pengalaman pertama JPIC dalam keterlibatan terhadap advokasi tambang mengalami kesulitan dan cukup rumit. Alasannya cukup sederhana yakni kurangnya pengalaman dan keahlian dibidang tersebut. Bermodalkan pengetahuan dan pendampingan oleh beberapa ahli dari sebuah lembaga, JPIC OFM Indonesia bertekad untuk turun gunung dan terlibat secara langsung mengadvokasi masyarakat. Keadilan, perdamaian dan keutuhan ciptaan merupakan spiritualitas dan nilai dasar yang dipegang teguh oleh JPIC OFM Indonesia serta mendorong semangat dalam berkarya. Adapun advokasi JPIC sebagai berikut: advokasi Tambang emas di Lembata (207- 2011), advokasi Tambang mangan di Manggarai dan tambang batu gampi (2008- 2017, 2019- sekarang), advokasi tambang Sumba (2010- 2011), advokasi tambang Ngada (2012- 2015), advokasi geothermal Wae sano (2019- sekarang).
Patut diakui bahwa cerita tentang ketidakadilan, penderitaan dan bencana alam telah menjadi polemik yang seringkali terjadi dalam kultur kemasyarakatan kita. Di satu sisi polemik yang terjadi sebagai akibat dari gaya hidup yang kekinian. Kebutuhan manusia yang meningkat mempengaruhi perilaku akan beragam jenis kebutuhan hidup. Di sisi yang lain, terjadi kesenjangan yang amat tragis dirasakan oleh sebagian masyarakat terutama yang hidup di daerah pinggiran dan pedesaan. Keprihatinan inilah yang mendorong JPIC OFM Indonesia untuk terlibat dalam memperjuangkan semangat KPKC. Secara khusus pelayanan JPIC adalah mengadvokasi masyarakat terutama di daerah berpotensi usaha tambang. JPIC berusaha menyadarkan masyarakat akan dampak- dampak negatif yang terjadi apabila mereka menerima usaha pertambagan tersebut di wilayah mereka.
Tentu dalam menjalankan misinya itu, JPIC OFM Indonesia pun kerap mengalami pengalaman pahit. Pengalaman itu antara lain adalah adanya penolakan dari masyarakat, perbedaan pendapat dengan pihak lain yang memiliki tujuan berbeda, serta hal- hal lain yang bersinggungan dengan pemerintahan. Kendati segala macam persoalan tersebut kerap ditemukan, namun tidak mengendorkan semangat memperjuangkan nilai- nilai KPKC terhadap masyarakat. JPIC OFM Indonesia senantiasa bertekad kuat serta lantang membela hak- hak rakyat. Kita tidak sedang membuat suatu permusuhan tetapi menyampaikan aspirasi masyarakat kecil yang tak tersampaikan, ungkap sdr. Valens. Dari Kegigihan dan pelayanan tersebut tentunya membuahkan hasil yang menguntungkan serta dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Pendampingan JPIC OFM Indonesia dalam membela hak- hak masyarakat seringkali berhasil dan di dengangarkan oleh pemerintah yang berwenang. Keberhasilan tersebut tentunya bukan sekedar kemenangan tetapi bagaimana keadilan, perdamaian dan keutuhan ciptaan ditegakkan dan menjadi nilai yang tidak dapat dibayar oleh apapun.
Acara sharing ditutup dengan makan malam bersama di ruang makan JPIC Tanah Tinggi. Turut hadir juga pastor paroki Bunda Maria Ratu Para Malaikat Kurubhoko sdr. Thobias OFM, yang baru saja mengikuti raker di Puncak dan Sdr. Hans OFM (Socius saudara muda Padua) serta beberapa saudara yang lain. Kebersamaan malam ini mewarnai serta meneguhkan nilai persaudaraan yang dilandaskan atas cinta kasih. Semua saudara tersenyum gembira dan sambil canda tawa menikmati kebisingan malam kota metropolitan.