PENDAHULUAN

Selamat datang di Musim Ciptaan tahun 2023 ini. Terima kasih telah menyatukan komunitas anda dalam masa khusus solidaritas ekumenis ini. Kita keluar dari ‘ego’ (diri kita) dengan keyakinan yang kuat bahwa kita memiliki dan menjadi bagian dari satu rumah yang sama, dan saat ini mendesak bagi kita untuk melindunginya bersama-sama.

Sejarah

Setiap tahun dari tanggal 1 September hingga 4 Oktober, keluarga Kristiani di seluruh dunia bersatu dalam perayaan, doa dan aksi di untuk melindungi rumah kita bersama. Sebagai pengikut Kristus, kita memiliki panggilan yang sama untuk merawat ciptaan. Kita adalah sesama ciptaan dan bagian dari semua yang telah Tuhan ciptakan. Kesejahteraan kita terjalin dengan kesejahteraan Bumi.

Tanggal 1 September diproklamasikan sebagai Hari Doa untuk Penciptaan untuk Gereja Ortodoks Timur oleh Patriark Ekumenis Dimitrios I pada tahun 1989. Hari ini kemudian diikuti oleh gereja-gereja besar Kristen Eropa lainnya pada tahun 2001, dan oleh Paus Fransiskus untuk Gereja Katolik Roma pada tahun 2015.

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak gereja Kristen mulai merayakan “Musim Ciptaan” (juga dikenal sebagai Waktu Penciptaan) antara 1 September dan 4 Oktober, Hari Raya Santo Fransiskus yang dirayakan oleh beberapa tradisi Barat. Santo Fransiskus adalah penulis Canticle of the Creatures, dan santo Katolik yang mempromosikan ekologi. Beberapa pernyataan dari beberapa tahun terakhir telah menyerukan kepada umat beriman untuk merayakan musim yang berlangsung selama satu bulan ini, seperti pernyataan para Uskup Katolik Filipina pada tahun 2003, Majelis Ekumenis Eropa Ketiga di Sibiu pada tahun 2007, dan Dewan Gereja-gereja Sedunia pada tahun 2008.

Tahun ini, kita mengusung tema: “Hendaklah Keadilan dan Perdamaian Mengalir”. Semoga panduan ini membantu kita untuk semakin memahami Musim Ciptaan dan merencanakan cara-cara dan langkah-langkah untuk merayakannya.

AJAKAN-AJAKAN PARA PEMIMPIN AGAMA

(EKUMENIS)

Para Saudari dan Saudara yang terkasih dalam Kristus, Musim Ciptaan adalah perayaan tahunan umat Kristiani untuk berdoa dan merespons bersama seruan Penciptaan: keluarga ekumenis di seluruh dunia bersatu untuk mendengarkan dan merawat rumah kita bersama, yaitu Oikos Allah. “Perayaan” Musim Ciptaan ini dimulai pada tanggal 1 September, Hari Doa untuk Ciptaan, dan berakhir pada tanggal 4 Oktober, Hari Raya Santo Fransiskus Assisi, santo pelindung ekologi yang dicintai oleh banyak orang Kristen.

Pada tahun ini kita berharap bahwa Musim Ciptaan dapat menjangkau para pemimpin lokal dan mengajak komunitas-komunitas untuk berpartisipasi secara aktif dengan meningkatkan kesadaran akan tema ini, dan bagaimana merespons jeritan ciptaan sesuai dengan konteks kita masing- masing yang beragam. Untuk itu, maka Tahap “Persiapan” adalah kunci penting yang harus dilakukan. Sebab dalam tahap persiapan ini kita hendak menciptakan ikatan dan hubungan sebagai Umat Allah yang peduli akan rumah kita bersama.

Para pemimpin agama ekumenis dari seluruh dunia dan saudara-saudari sekalian diundang untuk mengambil bagian dalam kesempatan ini.

Berikut ini adalah kutipan kata-kata ajakan dari Para pemimpin agama perihal Musim Ciptaan yang dapat memperkaya pemahaman kita dan menggugah kita untuk merayakannya dengan semangat dan sukacita:

  1. Musim Ciptaan adalah kesempatan yang luar biasa bagi umat Kristiani untuk mewujudkan Persekutuan yang menjadi tujuan kita sebagai umat manusia diciptakan, dan untuk melakukannya dalam upaya mencari jalan hidup yang membangun keadilan di antara manusia dan memungkinkan jaring kehidupan di bumi berkembang. (Cynthia D. Moe-Lobeda, D., Profesor Etika Teologi dan Sosial, Seminari Teologi Lutheran Pasifik, Universitas Lutheran California. Direktur, Pusat Keadilan Iklim dan Keimanan PLTS)
  2. Belum pernah terjadi sebelumnya, dalam sejarah keberadaan manusia, ketika kita telah mengancam tidak hanya keberadaan kita sendiri, tetapi juga keberadaan seluruh dunia yang Tetapi belum terlambat untuk bertindak, sekaranglah saatnya kita lakukan; dan kita harus melakukannya bersama-sama. (Uskup Olivia Graham, Keuskupan Reading, Gereja Inggris)
  3. Musim Ciptaan adalah pengingat yang penting dan perlu bahwa kasih Allah yang menyelamatkan, menyembuhkan, dan mengusahakan keadilan bagi seluruh Sebagai Gereja, rumah tangga Allah, kita dipanggil untuk menghidupi kasih yang memberi kehidupan untuk kepentingan semua orang. (Pdt. Faith Whitby, Uskup Distrik Tengah, Gereja Metodis Afrika Selatan)
  4. Kita hidup di masa-masa yang penuh gejolak dan masalah, sementara kita terus berjuang untuk perdamaian dunia dan rekonsiliasi serta persatuan seluruh Kita dikelilingi oleh perang, kekerasan, tantangan iklim dan sistem yang tidak adil yang terus merendahkan martabat manusia dan menindas orang-orang di seluruh dunia. Umat Kristiani didesak untuk bergabung dengan Tuhan dalam sungai yang terus mengalir demi keadilan dan perdamaian di dunia. (Pdt. Prof Dr Jerry Pillay, Sekretaris Umum, Dewan Gereja-gereja Sedunia)
  1. Musim Ciptaan adalah pengingat bagi kaum muda bahwa Allah adalah Pencipta, dan kita manusia, bersama dengan yang lainnya (hewan dan tumbuhan), adalah makhluk Ini adalah pengingat bahwa kita perlu menjaga satu sama lain sebagaimana Sang Pencipta menjaga kita. SoC penting bagi kaum muda karena mengakui kita (kaum muda) sebagai pemimpin hari ini dan bukan sebagai korban hari esok. (Priyanka Gloria Gupta, Peserta Magang di World Communion of Reformed Churches)
  2. Musim Ciptaan adalah waktu yang istimewa dalam setahun untuk berdoa bersama dengan orang lain sebagai bagian dari dan dengan ciptaan Tuhan. Saya diingatkan bahwa respon kita bersama dalam mengasihi ciptaan berasal dari hubungan yang penuh kasih dengan Allah Pencipta (Jasmine Kwong Katalis Peduli Ciptaan, Gerakan Lausanne)
  3. Musim Ciptaan menjadi kesempatan untuk berdoa, berefleksi dan bertindak bersama sebagai Umat Allah untuk rumah kita bersama. Seperti anak-anak sungai yang bergabung untuk menjadi sungai yang besar, keluarga ekumenis akan bersatu dalam jalur sinodal untuk merawat rumah kita bersama melalui keadilan dan (Suster Alessandra Smerilli, Sekretaris Dikasteri Vatikan untuk Mempromosikan Pembangunan Manusia yang Integral)
  4. Musim Ciptaan dirayakan oleh anggota ACT di seluruh dunia setiap tahun dari 1 September hingga 4 Rayakanlah bersama kami tahun ini. (Rudelmar Bueno de Faria, Sekretaris Jenderal ACT Alliance)
  5. Musim Ciptaan telah menjadi hadiah bagi gereja- gereja di Timur Musim ini telah membangkitkan dimensi penciptaan yang sudah ada dalam berbagai tradisi ibadah, menyediakan bahasa yang menanggapi keprihatinan kaum muda, dan menjembatani berbagai pelayanan dan antara komunitas agama dan masyarakat sipil. (Rima Nasrallah, Dewan Gereja-Gereja Timur Tengah)

Melalui doa, advokasi praktis, dan tindakan berkelanjutan, Musim Ciptaan 2023 ini dapat secara profetis memperbarui persatuan ekumenis dan kepedulian kita terhadap rumah kita bersama. Kami mengundang Anda untuk bergabung dalam musim yang istimewa ini dan menjadi bagian dari gerakan yang luar biasa untuk keadilan dan perdamaian.

Semoga kita dapat berjalan bersama dalam persekutuan sebagai Umat Allah untuk mewujudkan keadilan dan perdamaian!

TEMA DAN SIMBOL MUSIM CIPTAAN 2023

Setiap tahun, Komite Pengarah Ekumenis Musim Ciptaan mengusulkan sebuah tema untuk Musim Ciptaan. Tema untuk tahun 2023 adalah “Hendaklah Keadilan dan Perdamaian Mengalir” dan simbolnya adalah “Sungai yang Perkasa”.

Bergabunglah dengan sungai keadilan dan perdamaian

Nabi Amos berseru, “Tetapi biarlah keadilan mengalir seperti sungai, kebenaran seperti aliran yang tidak pernah berhenti!” (Amos 5:24) dan kita dipanggil untuk bergabung dengan sungai keadilan dan perdamaian, untuk memperjuangkan keadilan iklim dan ekologi, dan untuk berbicara dengan dan untuk masyarakat yang paling terdampak oleh ketidakadilan iklim dan hilangnya keanekaragaman hayati.

Doa, khotbah dan liturgi kita harus menyerukan keadilan tidak hanya bagi manusia tetapi juga bagi seluruh ciptaan. Keadilan, yang berkaitan erat dengan perdamaian, memanggil kita untuk bertobat dari dosa-dosa ekologis kita dan mengubah sikap dan tindakan kita. Keadilan menuntut kita untuk hidup dalam damai, tidak berkonflik dengan sesama manusia, dan membangun hubungan yang benar dengan seluruh ciptaan. ‘Damai’ (shalom) tidak hanya mencakup ketiadaan konflik, tetapi juga hubungan yang positif dan saling memberi dengan Tuhan, diri kita sendiri, sesama manusia, dan seluruh ciptaan.

Komunitas-komunitas masyarakat adat yang mengakui kesakralan elemen-elemen alam dan hidup sebagai perwujudan dari cara hidup yang saling terhubung, yang mengekspresikan kemitraan antara manusia dengan kehidupan bumi, memiliki banyak hal yang dapat diajarkan kepada dunia.

Kita diundang untuk bergabung dengan sungai keadilan dan perdamaian atas nama seluruh ciptaan dan untuk menyatukan identitas kita masing-masing, baik nama, keluarga maupun komunitas iman, dalam gerakan yang lebih besar untuk keadilan, seperti halnya anak-anak sungai yang berkumpul untuk membentuk sungai yang besar. Sebagai umat Allah, kita harus bekerja sama atas nama seluruh ciptaan, sebagai bagian dari sungai perdamaian dan keadilan yang besar.

Sungai kehidupan membawa harapan dan bukan keputusasaan

Nabi Yesaya menyatakan, “Dengarlah baik-baik, Aku akan melakukan sesuatu yang baru, yang akan muncul, tidakkah kamu menyadarinya? Aku bahkan akan membuat jalan di padang belantara, sungai-sungai di padang gurun.” (Yesaya 43: 19)

Keanekaragaman hayati hilang dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sejak kepunahan massal terakhir. Harapan untuk menjaga kenaikan suhu rata-rata hingga 1,5 derajat Celcius semakin memudar. Dunia yang selama ini dikenal, dinikmati, dan dirayakan oleh manusia berubah dengan cepat tanpa bisa diperbaiki. Masa depan generasi muda terancam oleh dampak dari hilangnya keanekaragaman hayati dan perubahan iklim. Industrialisasi, kolonisasi, serta ekstraksi dan konsumsi sumber daya telah menciptakan kekayaan yang luar biasa, yang tidak terdistribusi secara merata. Negara-negara kuat di belahan bumi Utara telah menjadi kaya dengan mengorbankan negara-negara di belahan bumi Selatan serta masyarakat adat dan masyarakat subsisten.

Keadaan darurat iklim dan ekologi saat ini sangat merugikan mereka yang paling rentan, banyak yang tinggal di negara-negara yang paling tidak kaya, yang menyumbangkan emisi paling sedikit. Masyarakat adat merupakan lima persen dari populasi dunia dan melindungi hampir delapan puluh persen keanekaragaman hayati yang tersisa di dunia. Saat ini kita semakin sadar akan kaitan antara bahan bakar fosil, kekerasan dan perang. Namun, kita dapat bermimpi dan bekerja untuk dunia di mana setiap negara menghasilkan energi yang mereka butuhkan dari anugerah Tuhan berupa matahari dan angin, daripada berperang demi bahan bakar fosil. Urgensi semakin meningkat dan kita harus mewujudkan perdamaian yang nyata dengan Bumi dan di Bumi, di saat yang sama keadilan memanggil kita untuk bertobat dan mengubah sikap dan tindakan. Ketika kita bergabung dengan sungai keadilan dan perdamaian dengan orang lain, maka harapan akan tercipta, bukan keputusasaan. Sungai dapat muncul di padang pasir. Ekonomi perdamaian dapat dibangun dan bukan ekonomi yang didasarkan pada konflik.

Arus deras yang dahsyat dapat memindahkan gunung

Tindakan individu kita selama Musim Ciptaan sangatlah penting. Merayakan penciptaan, ikut serta dalam kegiatan bersih-bersih, menanam pohon, dan mengurangi jejak karbon adalah beberapa tindakan langsung yang dapat kita lakukan. Kita juga harus menyadari bahwa kita membutuhkan gerakan keadilan yang besar, tindakan individu tidak lagi cukup. Keadilan juga termasuk membayar hutang sejarah. Di tingkat global, negara-negara yang memiliki kekuasaan dan kekayaan memiliki kewajiban untuk bertransaksi secara adil dan jujur dengan masyarakat yang paling menderita akibat krisis iklim dan ekologi. Mereka belum berurusan secara adil dengan negara-negara yang kurang mampu di forum-forum global. Mereka belum memenuhi janji-janji mereka untuk mendanai kerugian dan kerusakan yang diderita oleh masyarakat yang rentan, atau mendanai inisiatif keanekaragaman hayati yang diperlukan di negara-negara yang kurang mampu, dan mereka juga tidak melakukan pengorbanan yang diperlukan untuk menjaga agar pemanasan global tidak lebih dari 1,5 derajat Celcius.

Namun demikian, negara-negara Global South, yang telah bekerja sama selama lebih dari 30 tahun, berhasil meraih kemenangan di COP27 dengan membuat negara-negara kaya menyadari kewajiban moral mereka untuk menyediakan dana bagi kerugian dan kerusakan.

Keputusan baru-baru ini di COP15 untuk melestarikan keanekaragaman hayati juga memberikan harapan dan membutuhkan ketekunan yang sama. Perjanjian PBB tentang Laut yang baru menandai momen bersejarah untuk melindungi keanekaragaman hayati laut di perairan internasional, yang menambah harapan akan respons global yang lebih gigih terhadap krisis iklim. Kemenangan ini telah dicapai oleh mereka yang memiliki kekuatan yang lebih kecil yang bekerja sama. Bersama-sama kita dapat menjadi sungai besar keadilan dan perdamaian, yang membawa kehidupan baru bagi bumi dan generasi mendatang, sebuah sungai yang dapat memindahkan gunung-gunung ketidakadilan.

Bagaimana sungai keadilan dan perdamaian menginspirasi tindakan advokasi kami?

Mereka yang tinggal di wilayah Utara Global harus meminta para wakil rakyat untuk memenuhi janji-janji mereka. Janji-janji ini termasuk dana yang dijanjikan dalam pertemuan global untuk komunitas yang paling rentan terkena dampak perubahan iklim dan untuk pelestarian keanekaragaman hayati yang tersisa. Tindakan lain sebagai pengakuan atas keterkaitan dan ketergantungan kita dengan seluruh ciptaan termasuk mempelajari dan menandatangani Deklarasi Universal tentang Hak-Hak Sungai, sebagai bagian dari gerakan untuk mengakui hak-hak yang melekat pada Ibu Pertiwi. Sebagai sebuah keluarga ekumenis, kita dapat terlibat dalam aksi-aksi ini dan berkontribusi untuk memastikan bahwa jaring kehidupan dilestarikan dan dirawat.

Inilah sebabnya mengapa advokasi praktis dan tindakan berkelanjutan dijelaskan secara lebih lengkap dalam Panduan Perayaan dan situs web Musim Ciptaan. Pada saat yang sama kita percaya pada karya Tuhan, kita menyadari bahwa kita juga dapat berpartisipasi dalam kehendak Tuhan untuk keadilan dan perdamaian. Pada Musim Ciptaan ini, semoga kita dapat berjalan bersama dalam persekutuan sebagai umat Allah untuk mewujudkan keadilan dan perdamaian!

Bagaimana cara memasukkan simbol dalam kegiatan dan perayaan?

  • Adakan sebuah pertemuan untuk memperkenalkan tema dan simbol Musim Ciptaan tahun Perkenalkan dan jelaskan secara singkat tema dan simbol tersebut, kemudian sediakan waktu beberapa menit untuk membuka dialog atau diskusi kelompok kecil agar peserta dapat berbagi perasaan mereka tentang tema dan simbol tersebut serta kegiatan apa saja yang ingin mereka selenggarakan selama tanggal 1 September – 4 Oktober. Anda dapat menggunakan suara air yang mengalir untuk mengajak peserta merenungkan simbol sungai yang besar dan merefleksikan perasaan mereka.
  • Bawalah semangkuk air ke altar untuk menjaga agar simbol ini tetap hadir dalam semua perayaan Gereja atau komunitas Anda dapat menghias mangkuk dengan pita putih dan biru.
  • Kerajinan tangan. Buatlah sebuah sungai dari konstruksi biru atau kertas biru Gantungkanlah di dinding atau letakkan di lantai. Undanglah anggota komunitas Anda untuk menuliskan seruan mereka untuk aksi-aksi keadilan dan perdamaian Musim Ciptaan di atas kertas kecil. Kelilingi sungai dengan seruan-seruan aksi keadilan dan perdamaian tersebut.
  • Untuk remaja: ajaklah remaja di komunitas Anda untuk meneliti sungai-sungai utama di wilayah atau negara Mintalah mereka untuk memilih satu sungai dan menemukan ciri-ciri utamanya, kemudian buatlah sebuah maket kecil menggunakan kertas karton, cat yang ramah lingkungan, batu- batuan, dan daun-daun lokal.
  • Untuk anak-anak: undanglah anak-anak di komunitas Anda untuk menggambar atau melukis sungai yang besar untuk digunakan dalam perayaan dan kegiatan Anda. Gambar dapat berupa model berwarna sederhana seperti ini, atau Anda dapat mengundang semua anak untuk melukis sungai dengan jari bersama-sama, sehingga goresannya mewakili air yang mengalir dan anak-anak

DOA MUSIM CIPTAAN TAHUN 2023

(Didoakan dalam setiap doa permohonan ibadat harian)

Pencipta Segala Sesuatu, dari persekutuan cinta-Mu, kehidupan bermunculan seperti sungai yang deras dan seluruh alam semesta tercipta. Di bumi yang penuh dengan kasih ini, Firman menjadi manusia dan pergi bersama air yang memberi kehidupan untuk memberitakan perdamaian dan keadilan bagi seluruh ciptaan. Engkau memanggil manusia untuk menggarap dan memelihara taman-Mu. Engkau menempatkan kami dalam hubungan yang benar dengan setiap makhluk, tetapi kami gagal untuk mendengarkan jeritan bumi dan tangisan mereka yang paling rentan. Kami memutuskan persekutuan cinta yang mengalir dan berdosa kepada-Mu dengan tidak menjaga kondisi kehidupan.

Kami meratapi hilangnya sesama spesies dan habitat mereka, kami berduka atas hilangnya budaya manusia, bersama dengan kehidupan dan mata pencaharian yang telah tergusur dan musnah, dan kami merasa sedih saat melihat ekonomi kematian, perang dan kekerasan yang telah kami timpakan kepada diri kami sendiri dan bumi.

Bukalah telinga kami terhadap Firman-Mu yang kreatif, mendamaikan dan menopang yang memanggil kami melalui Kitab Suci dan kitab ciptaan. Berkatilah kami sekali lagi dengan air-Mu yang memberi kehidupan sehingga Roh Pencipta dapat membiarkan keadilan dan damai sejahtera mengalir di dalam hati kami dan meluap ke seluruh ciptaan.

Bukalah hati kami untuk menerima air hidup keadilan dan damai sejahtera Allah, dan untuk membagikannya kepada saudara-saudari kami yang menderita, semua makhluk di sekitar kami, dan semua ciptaan.

Berkatilah kami untuk berjalan bersama dengan semua orang yang berkehendak baik sehingga banyak aliran air hidup keadilan dan damai sejahtera Allah dapat menjadi sungai yang besar di seluruh bumi.

Dalam nama Dia yang datang untuk memberitakan kabar baik kepada seluruh ciptaan, Yesus Kristus. Amin.

IDE UNTUK MERAYAKAN MUSIM CIPTAAN

Musim Ciptaan adalah waktu untuk memperbarui hubungan kita dengan Sang Pencipta dan seluruh ciptaan melalui perayaan, pertobatan, dan komitmen. Ini adalah musim ekumenis tahunan di mana kita berdoa dan bertindak bersama sebagai keluarga Kristen untuk rumah kita bersama.

Kecuali itu, Musim Ciptaan adalah kesempatan bagi kita membangun perjumpaan, untuk menumbuhkan sikap mendengarkan dalam semangat ekumene, terlibat dalam tindakan kenabian untuk rumah kita bersama dan diperkuat oleh spiritualitas lingkungan untuk berkomitmen dan menindaklanjuti tanggung jawab kita sebagai penata/pelayan ciptaan.

Ada banyak cara untuk merayakan musim ini. Jaringan ekumenis Musim Ciptaan telah menyarankan beberapa ide.

1.  Selenggarakan layanan doa bersama (ekumenis)

  • Tidak hanya doa dalam komunitas dan agama kita saja, tetapi sangat dianjurkan untuk berdoa bersama umat kristiani
  • Sehubungan dengan tema tahun ini, pikirkan bagaimana Anda dapat dengan sengaja menyertakan kebutuhan dan partisipasi kelompok dan individu dalam komunitas Anda yang bekerja untuk keadilan sosial, pembangunan perdamaian, atau hak-hak Anda juga dapat mempertimbangkan untuk melakukan pengumpulan donasi untuk mendukung isu tertentu.
  • Menyiarkan informasi melalui media sosial, media cetak dan web akan memastikan kehadiran yang baik dan menghasilkan perayaan yang beragam dan Contoh brosur, sisipan buletin, dan pengumuman mimbar dapat dilihat di situs web resmi. Tunjuklah seorang pendeta atau sekelompok pendeta dari gereja-gereja yang berpartisipasi untuk memimpin kebaktian.

2.  Adakan ibadah di luar ruangan

  • Anjuran ibadah di luar ruangan terkait erat dengan konteks ciptaan Tuhan – yang sudah menyembah Tuhan dengan fasih karena setiap makhluk, dan bahkan gunung, sungai, dan pepohonan menyembah Tuhan dengan melakukan apa yang Tuhan
  • Carilah sebuah tempat yang dirasa sangat cocok untuk memperlihatkan keindahan alam yang luar biasa.
  • Fokusnya adalah mengucap syukur kepada Tuhan dan berkomitmen untuk melindungi tempat tersebut dan orang
  • Jika tempat tersebut adalah tempat yang mengalami degradasi lingkungan, fokusnya adalah mengakui dosa-dosa lingkungan kita dan meratapi suara-suara sesama makhluk yang telah hilang, dan berkomitmen untuk melakukan tindakan penyembuhan dan
  • Tergantung pada gaya ibadah Anda dan cuaca, pertimbangkanlah sebuah kebaktian informal atau Ekaristi singkat yang menggabungkan layanan doa ekumenis yang ditawarkan dalam Panduan Perayaan ini, atau liturgi yang berpusat pada ciptaan
  • Untuk persembahan Anda, mintalah anak-anak dan orang dewasa untuk mengumpulkan simbol-simbol dari alam dan membawanya ke meja Simbol-simbol ini dapat mewakili

“hasil bumi dan hasil karya tangan manusia” di samping roti dan anggur, dan berfungsi sebagai pengingat akan suara-suara semua ciptaan yang ikut serta dalam perayaan tersebut.

  • Sertakan waktu hening sejenak untuk mendengarkan, dan tanpa kata-kata bergabung dengan nyanyian penyembahan Atau mainkan suara air atau sungai sebagai pengganti nyanyian saat Anda datang ke meja. Sebagai pengganti khotbah, bagilah menjadi beberapa kelompok untuk melakukan pendalaman Alkitab secara singkat.

3.  Mengadakan jalan santai atau ziarah ciptaan

  • Mengadakan jalan kaki kontemplatif di tepi sungai setempat untuk merenungkan karunia ciptaan Tuhan dan respon kita untuk berada dalam persekutuan yang lebih dalam dengan semua
  • Mengadakan ziarah ke situs ekologi yang penting atau situs yang menjadi saksi ketidakadilan ekologi atau sosial.
  • Undanglah sebuah kelompok untuk mempelajari Kitab Suci bertema ekologi, atau berdoa dengan doa-doa bertema
  • Memasukkan simbol sungai yang perkasa dalam acara Anda. Hal ini merupakan undangan untuk melibatkan komunitas iman Anda dan merefleksikan bagaimana simbol tahun ini menginspirasi persatuan dan tindakan untuk keadilan dan

4.      Anda juga dianjurkan untuk mengunduh logo Musim Ciptaan dan simbol tahun ini di situs web Musim Ciptaan untuk digunakan dalam materi dan kegiatan Anda.

Bagikan pengalaman Anda

  • Foto dan video. Pastikan untuk mengambil foto komunitas Anda saat Foto-foto Anda akan dibagikan kepada orang-orang di seluruh dunia, dan dapat menginspirasi doa dan tindakan untuk melindungi ciptaan. (Mohon minta izin untuk membagikan foto orang lain, dan hindari memotret anak-anak secara dekat tanpa izin dari orang tua/wali). Foto Anda akan muncul di SeasonOfCreation.org jika Anda menggunakan tagar #SeasonOfCreation
  • Media sosial dan blog
  • Unggah foto dan cerita saat Anda merencanakan, dan selama Pastikan untuk menandai postingan atau tweet Anda dengan #SeasonOfCreation, dan postingan tersebut akan muncul di situs web Season of Creation.
  • Ikuti saluran resmi Season of Creation di Twitter, Instagram, Facebook dan bagikan pengalaman Jangan lupa juga untuk berlangganan ke Saluran YouTube Season of Creation.
  • Tulislah sebuah artikel blog tentang perayaan Season of Creation di komunitas Anda dan sertakan #SeasonOfCreation agar dapat dengan mudah

AKSI ADVOKASI

Musim Ciptaan tahun ini meminta kita untuk secara khusus merefleksikan dan mengambil langkah konkret terkait dengan dua isu penting yang dihadapi dunia saat ini, yakni keadilan iklim dan pelestarian keanekaragaman hayati untuk membangun perdamaian dengan Bumi dan di Bumi.

REFLEKSI TENTANG ADVOKASI

Kita hidup di dunia di mana terdapat ketidakseimbangan kekuatan antara Global Utara dan Global Selatan. Kita melihat hal ini dalam hubungan antara negara-negara kaya dan negara- negara dengan sumber daya keuangan yang lebih sedikit. Kami juga melihat bahwa mereka yang memiliki sumber daya keuangan paling sedikit adalah yang paling terpengaruh oleh krisis iklim, krisis yang disebabkan oleh emisi dari negara- negara kaya. Bumi sedang mengalami penurunan kondisi alam yang berbahaya akibat aktivitas manusia. Satu juta spesies tanaman dan hewan kini terancam punah, banyak di antaranya dalam beberapa dekade mendatang. Keberadaan manusia terancam oleh dampak perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia seperti ekstraksi sumber daya alam dan pembakaran bahan bakar fosil.

Forum-forum global harus adil

Ketidakseimbangan kekuatan antara negara di bagian Utara dan Selatan terjadi di forum-forum internasional yang diselenggarakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Di sini, negara-negara berkumpul untuk mencapai konsensus tentang cara mengurangi perubahan iklim atau melestarikan keanekaragaman hayati. Baik forum iklim maupun forum keanekaragaman hayati dikenal sebagai COP. Dua yang penting diadakan pada tahun 2022, COP27 tentang iklim dan COP15 tentang keanekaragaman hayati. Forum-forum PBB tersebut memastikan bahwa negara-negara Global North, yang lebih kaya, dan negara-negara Global South, yang umumnya memiliki lebih sedikit akses terhadap sumber daya keuangan, berkumpul untuk membahas jalan yang adil dan adil ke depan, jalan yang akan melestarikan kehidupan di bumi.

Janji-janji yang diingkari

Namun, negara-negara kaya tidak bertransaksi secara adil dan jujur dengan negara-negara tetangganya dalam forum-forum ini. Negara-negara Global North belum memenuhi janji-janji mereka untuk mengurangi, atau memitigasi, pemanasan global secara signifikan, atau memberikan kompensasi finansial untuk kerugian dan kerusakan di Global South yang disebabkan oleh perubahan iklim. Mereka belum menyediakan pendanaan yang memadai untuk melindungi keanekaragaman hayati, yang sebagian besar juga ditemukan di Global South dan dilindungi oleh masyarakat adat. Masyarakat adat merupakan lima persen dari populasi dunia, namun melindungi hampir 80 persen keanekaragaman hayati yang tersisa di dunia.

Masih ada waktu untuk melindungi apa yang tersisa dan memperlambat laju perubahan iklim, namun hal ini akan membutuhkan komitmen keuangan dari negara-negara Global Utara, dan komitmen yang jauh lebih kuat untuk mengurangi emisi. Mitigasi perubahan iklim pasti akan membutuhkan pengurangan emisi bahan bakar fosil secara drastis. Kita harus segera bersatu untuk menyerukan kepada pemerintah kita agar mencapai kesepakatan global yang mengikat yang menghilangkan penggunaan bahan bakar fosil dan mencapai transisi energi yang adil dan merata.

Tanda-tanda harapan

Iklim Mengatasi Kerugian dan Kerusakan. Dengan bekerja sama, masyarakat dan bangsa-bangsa di belahan dunia Selatan, yang seringkali terpinggirkan dalam forum-forum global, telah menunjukkan bahwa mereka dapat mencapai keadilan. Perubahan di forum-forum global berjalan lambat, sebagian karena konsensus harus dicapai, tetapi keberhasilan baru-baru ini menunjukkan bahwa kemajuan itu mungkin terjadi. Komitmen untuk menciptakan fasilitas kerugian dan kerusakan pada COP27 tahun lalu merupakan kemenangan bagi negara- negara yang rentan dan perwakilan mereka. Hal ini membutuhkan negosiasi dan koordinasi selama beberapa dekade dari negara-negara di Global South. Meskipun fasilitas kerugian dan kerusakan belum memiliki dana yang dibutuhkan, komitmen untuk membentuknya merupakan sinyal bahwa keadilan dapat dicapai, terutama ketika negara-negara bekerja sama. Fasilitas kerugian dan kerusakan, jika telah didanai, akan menyediakan dana bagi masyarakat dan negara yang paling rentan saat mereka mengatasi kerugian yang ditimbulkan oleh perubahan iklim: mulai dari hilangnya tanah, rumah dan mata pencaharian hingga hilangnya peralatan, benih, dan budaya. Kita perlu memastikan bahwa fasilitas kerugian dan kerusakan dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat menjangkau masyarakat yang paling rentan terhadap perubahan iklim dan mengalami dampak terburuk. Fasilitas ini harus melayani kebutuhan masyarakat yang paling sedikit memiliki, yang juga paling sedikit menyebabkan perubahan iklim. Fasilitas tersebut harus mengenali dampak ekonomi dan non-ekonomi dari kerugian dan kerusakan. Kita juga perlu memastikan bahwa fasilitas tersebut memiliki pembiayaan yang memadai dari negara-negara kaya. Hal ini harus merupakan tambahan dari pendanaan yang sudah ada untuk pembangunan dan bantuan. Dana tersebut harus dialokasikan dalam bentuk hibah dan bukan pinjaman dan didasarkan pada prinsip bahwa pencemar membayar.

Keanekaragaman hayati: sebuah komitmen penting

Yang juga menjanjikan adalah Kerangka Kerja Keanekaragaman Hayati Global (GBF) Kunming-Montreal yang diadopsi pada jam- jam terakhir Konferensi Keanekaragaman Hayati PBB tahun 2022 (COP15). GBF akan mengatasi hilangnya keanekaragaman hayati, memulihkan ekosistem, dan melindungi hak-hak masyarakat adat. GBF mencakup langkah-langkah konkret untuk menghentikan dan membalikkan kehilangan alam, termasuk menempatkan 30 persen planet ini dan 30 persen ekosistem yang terdegradasi di bawah perlindungan pada tahun 2030. Dokumen ini juga berisi proposal untuk meningkatkan pendanaan bagi negara-negara berkembang, yang menjadi titik temu utama dalam perundingan.

Perdamaian membutuhkan keadilan

Mereka yang tinggal di negara-negara kaya dapat membantu memastikan utang negara mereka dibayar, baik kepada ciptaan maupun masyarakat yang rentan. Perubahan iklim sebagian besar disebabkan oleh emisi negara-negara kaya selama industrialisasi mereka; keanekaragaman hayati sebagian dipengaruhi oleh industri ekstraktif yang terutama menguntungkan negara-negara kaya. Kita dapat bergabung dengan sungai keadilan dan perdamaian dengan bekerja untuk restitusi dan restorasi melalui advokasi dan lobi atas nama komunitas dan ciptaan yang terkena dampak.

Hubungan yang benar

Kita dipanggil untuk memiliki visi kehidupan yang diperbarui oleh iman kita, di mana kita hidup dalam hubungan yang benar dengan seluruh ciptaan. Mazmur 63 mengungkapkan hal ini, memanggil kita kepada kebenaran, atau hubungan yang benar. Ada beberapa komunitas yang dapat kita pelajari yang secara tradisional telah membina hubungan yang benar dengan ciptaan. Suku Gwich’in adalah penduduk asli (First Nation di Kanada) yang wilayah tradisionalnya melintasi perbatasan Yukon/Alaska. Tempat kelahiran rusa kutub yang terletak di Suaka Arktik Alaska dekat perbatasan Kanada dianggap sakral oleh suku Gwich’in, dan dikenal sebagai “tempat di mana kehidupan dimulai.” Hubungan antara karibu dan Gwich’in mengekspresikan kemitraan antara manusia dan kehidupan di bumi. Sayangnya, daerah ini sekarang terancam oleh penjualan hak pengeboran minyak di Suaka Arktik. Semua komunitas memiliki potensi untuk bersukacita karena menjadi bagian dari jaringan kehidupan. Bergabung dengan sungai perdamaian dan keadilan dapat membawa kita pada hubungan yang benar.

Bekerja untuk perdamaian dengan bumi

Para negosiator COP dari negara-negara yang paling rentan bekerja selama 30 tahun agar kebutuhan mereka yang paling rentan diakui. Dengan cara yang sama, kita dapat bergabung dengan orang lain seperti komunitas agama kita untuk bekerja atas nama semua ciptaan. Kita dapat menjadi bagian dari sungai perdamaian dan keadilan yang besar.

Anggota komunitas agama yang tinggal di negara- negara kaya di Global North dapat terlibat dengan perwakilan nasional mereka yang mempengaruhi pertemuan-pertemuan global seperti COP PBB. Beritahukan kepada perwakilan Anda

betapa pentingnya kehidupan mereka yang tinggal di negara- negara yang lebih rentan. Berikan tekanan kepada pemerintah Anda untuk membuat keputusan yang jujur, adil dan benar di forum global dan untuk memenuhi komitmen keuangan terhadap kerugian dan kerusakan serta keanekaragaman hayati. Doronglah mereka untuk mencapai kesepakatan global yang mengikat yang menghapuskan penggunaan bahan bakar fosil dan mencapai transisi energi yang adil dan merata. Untuk mencapai perdamaian di bumi, kita juga harus mencapai perdamaian dengan bumi, dan dengan satu sama lain. Hal ini membutuhkan keadilan.

USULAN AKSI ADVOKASI

  • Pelajari siapa saja yang aktif dalam isu-isu ini dalam komunitas agama Bagaimana para anggota/pemimpin gereja/komunitas agama Anda terlibat di tingkat lokal, nasional dan internasional?
  • Pelajari lebih lanjut tentang advokasi yang
  • Tentukan bersama komunitas iman Anda siapa yang harus Anda Pertemuan dengan dan petisi serta surat kepada para pembuat keputusan adalah bentuk-bentuk pengaruh. Ini dapat mencakup surat kepada editor media lokal Anda.
  • Bergabung dan mendukung kampanye untuk pendanaan iklim dan keanekaragaman hayati yang adil dan

Kami mendorong Anda untuk meminta pemerintah Anda untuk menepati janji-janji berikut ini:

  1. Mengalokasikan pendanaan yang adil untuk fasilitas kerugian dan kerusakan global.
  2. Menyerahkan kontribusi yang ditentukan secara nasional yang telah diperbarui untuk mengimplementasikan Perjanjian
  3. Menjaga suhu bumi tetap di bawah 1,5 derajat celcius dan menghentikan emisi bahan bakar fosil yang Meminta pemerintah Anda untuk mencapai kesepakatan global yang mengikat yang menghilangkan penggunaan bahan bakar fosil dan mencapai transisi energi yang adil dan merata.
  4. Pastikan negara kita mengambil langkah-langkah untuk melindungi keanekaragaman

 

TEKS IBADAT (EKUMENIS)

Kami mendorong Anda untuk menggunakan layanan doa ini untuk menandai awal dan akhir Musim Ciptaan, pada acara- acara yang Anda selenggarakan selama musim ini, atau untuk dimasukkan ke dalam ibadah komunitas Anda selama Musim Ciptaan. Ketika Anda merencanakan ibadah Anda, pertimbangkan untuk menampilkan “sungai yang besar” dengan mendekorasi ruang ibadah Anda dengan gambar sungai atau air. Anda dapat menemukan ide-ide yang lebih konkret di sini. Saat Anda mempersiapkan kebaktian, pastikan untuk menyiapkan semangkuk air untuk dipercikkan kepada jemaat.

Ritus Pembuka

Antifon Pembuka: “Dengarlah baik-baik, Aku akan melakukan hal yang baru, sekarang hal itu akan muncul, tidakkah kamu menyadarinya? Aku bahkan akan membuat jalan di padang belantara, sungai-sungai di padang gurun.” (Yesaya 43: 19)

Tanda salib

Pemimpin: Kita berkumpul dalam nama Tuhan, Pencipta, Penebus, dan Pemelihara Bumi dan semua makhluk!

Umat: Amin.

Pemimpin: Segala puji bagi Allah Tritunggal Mahakudus!

Umat: Tuhan itu sehat dan hidup, Pencipta Alam Semesta, Sumber segala kehidupan, yang dinyanyikan oleh para malaikat; Cahaya yang menakjubkan dari semua misteri yang diketahui atau tidak diketahui oleh manusia, dan kehidupan yang hidup di dalam semua.

Doa Pembukaan

Terpujilah Engkau, Pencipta segala sesuatu; bagi-Mu adalah pujian dan kemuliaan selamanya karena fajar-Mu memperbarui wajah bumi membawa terang dan kehidupan bagi semua ciptaan membawa pengharapan bagi umat-Mu. Semoga kami bersukacita pada hari ini karena Engkau telah membuka mata kami untuk melihat hadirat-Mu dan menguatkan tangan kami untuk bekerja demi keadilan bagi seluruh ciptaan, sehingga dunia dapat bersukacita bersama dan memuji Engkau. (Diadaptasi dari Lancelot Andrewes, 1626)

Salam – Doa Empat Arah Mata Angin

Marilah kita mengarahkan hati kita ke Barat

Dari sana Guntur membawa hujan yang menyucikan Tuhan Pencipta, sembuhkanlah kami dan keluarga kami

Marilah kita mengarahkan hati kita ke Utara

Musim dingin datang kepada kami dari sana dan memanggil kami untuk beristirahat

Tuhan Pencipta, pulihkan kekuatan kami

Mari kita mengarahkan hati kita ke Timur

Matahari pagi dimulai setiap hari di sana. Allah Pencipta membangunkan kita dan membantu kita untuk berjalan dengan kehidupan yang baru

Marilah kita mengarahkan hati kita ke Selatan

Di mana angin hangat bertiup untuk memberikan kenyamanan dan sukacita bagi kita

Allah Pencipta menenangkan jiwa kami yang sakit

Mari kita arahkan hati kita ke Langit

Dari sana Sang Pencipta melihat sekeliling kita. Allah Pencipta, tolonglah kami untuk mempercayai Engkau untuk memimpin kami

Marilah kita arahkan hati kita ke Bumi

Dari sana kebijaksanaan yang hening datang untuk mengajari kami. Allah Pencipta, dengarkanlah kami saat kami berdoa.

Nyanyian Mazmur- Mazmur 85

Saat ini kita semakin sadar akan kaitan antara bahan bakar fosil, kekerasan dan perang. Mari kita berdoa dan berseru bersama Pemazmur:

Antifon: Tuhan, Engkau mencurahkan berkat ke atas tanah-Mu!

Kiri: Engkau memulihkan kekayaan Israel, Engkau mengampuni kesalahan umat-Mu; Ya, Engkau menutupi semua dosa mereka.

Kanan: Semoga kasih dan kebenaran bertemu bersama.

Kiri: Engkau menahan amarah-Mu yang menyala-nyala. Sekarang pulihkanlah kami kembali, ya Allah keselamatan kami. Singkirkanlah murka-Mu terhadap kami sekali lagi.

Kanan: Apakah Engkau akan selalu marah kepada kami? Akankah Engkau memperpanjang murka-Mu sampai turun- temurun? Maukah Engkau menghidupkan kembali kami, sehingga umat-Mu dapat bersukacita di dalam Engkau?

Kiri: Semoga kasih dan kebenaran bertemu bersama. Biarlah keadilan dan belas kasihan berciuman. Tunjukkanlah kasih-Mu yang tak berkesudahan, ya Tuhan, dan berilah kami keselamatan dari-Mu.

Kanan: Aku mendengarkan dengan saksama apa yang dikatakan Allah Tuhan, karena Dia berbicara damai sejahtera kepada umat-Nya yang setia.

Kiri: Tetapi janganlah mereka kembali kepada jalan-jalan mereka yang bodoh. Sesungguhnya keselamatan-Nya sudah dekat bagi orang-orang yang takut akan Dia, maka negeri kita akan dipenuhi dengan kemuliaan-Nya.

Kanan: Kasih dan kebenaran yang tak pernah gagal telah bertemu.

Kiri: Keadilan dan perdamaian telah berciuman!

Kanan: Semoga kasih dan kebenaran bertemu bersama. Biarlah keadilan dan perdamaian berciuman. Kebenaran muncul dari bumi, dan kebenaran tersenyum dari surga.

Kiri: Ya, Tuhan mencurahkan berkat-Nya. Tanah kita akan menghasilkan panen yang melimpah.

Kanan: Kebenaran berjalan sebagai pemberita di hadapan-Nya, mempersiapkan jalan bagi langkah-Nya.

Kiri: Semoga kasih dan kebenaran bertemu bersama. Biarlah keadilan dan perdamaian berciuman.

(Diadaptasi dari Terjemahan Baru)

Litani pertobatan

Kiri: Allah terang, hidup dan kasih, Allah darat, laut dan langit, Yang memanggil ciptaan menjadi ada dan menenunnya menjadi permadani yang kaya, tikar yang halus, jaring kehidupan. Roh-Mu melayang-layang di atas permukaan air purba, dan dihembuskan ke dalam umat manusia setelah Engkau menciptakan kami secitra dengan-Mu. Firman-Mu menjadi manusia dan mewujudkan kasih ilahi-Mu yang berakar dan berbuah di dalam kami, memulihkan hubungan kami dengan-Mu.

Kanan: Namun kami tidak menghormati hubungan baik dengan-Mu dan seluruh ciptaan-Mu. Kami telah meremehkan jaringan kehidupan. Kami telah merendahkan tikar ekologi yang telah Engkau rajut dengan penuh kasih. Kami telah menumbangkan pohon kehidupan-Mu dan menjualnya sebagai kayu gelondongan.

Kiri: Kami telah lupa bahwa kami berkeringat dan menangis di air asin dan telah mencemari lautan dan sungai-Mu. Lautan yang menyerukan keadilan dan sungai-sungai yang menyerukan kebenaran.

Kanan: Alih-alih segala sesuatu yang bernafas memuji-Mu, semua ciptaan mengerang kesakitan karena pohon dan fitoplankton tersedak karbon dan yang tersedak oleh keinginan kita untuk mendapatkan lebih banyak, dan kepedulian kita terhadap yang lebih sedikit.

Kiri: Di sekeliling, kita melihat konsekuensi dari dosa ekologis kita, saat kita mengekstraksi dan mengeksploitasi, saat kita mengotori dan menjarah ciptaan saudara-saudara kita: gelombang panas dan kebakaran hutan, musim dingin yang ekstrim, kekeringan dan banjir; naiknya permukaan air laut dan meningkatnya suhu laut, angin topan, dan badai yang lebih ekstrim.

Kanan: Namun kami buta. Ciptaan mengaum kesakitan; namun kami tuli. Engkau memanggil kami di dalam Kristus, untuk menyampaikan kebenaran dengan kuasa dan damai sejahtera bagi planet ini, rumah kita bersama. Namun kami diam.

Kiri: Allah pengharapan dan kesembuhan, semoga sungai kebenaran-Mu membasuh sikap apatis kami, keserakahan dan keegoisan kami dan nyatakanlah hubungan yang dalam yang Engkau ciptakan bagi kami dengan semua ciptaan. Peliharalah kami dengan air kehidupan yang memulihkan, mengubah padang pasir keputusasaan menjadi oase pengharapan.

Kanan: Semoga gelombang pelukan-Mu mengubah kami kembali menjadi penjaga ciptaan-Mu. Semoga arus keadilan-Mu membawa kami ke kedamaian-Mu di mana semua ciptaan dapat menikmati hidup dalam kelimpahan.

Bersama: Kami berdoa dalam nama Dia yang telah datang agar seluruh alam semesta dapat memiliki hidup yang kekal, Yesus Kristus, Amin.

Pertobatan

Di dalam Tuhan ada pengampunan. Allah yang penuh kasih dan yang dapat melihat segala sesuatu, ampunilah kami karena kami gagal mendukung satu sama lain dan menjadi apa yang seharusnya kami sebagaimana yang Engkau kehendaki. Ampunilah kami karena telah gagal melayani-Mu; dan di mana pikiran dan tindakan kami bertentangan dengan yang Engkau kehendaki. Kami memohon pengampunan-Mu. Tuhan mengampuni kami; berdamailah. (hening)

Bersukacitalah dan bergembiralah, karena Kristus adalah kebangkitan, pendamaian bagi seluruh umat manusia dan seluruh ciptaan. Amin.

(Diadaptasi dari Buku Doa Selandia Baru – Aotearoa, Selandia Baru dan Polinesia)

Bacaan Pertama – Amos 5:21-24

Keadilan, yang bersekutu dengan perdamaian, memanggil kita untuk bertobat dari dosa-dosa ekologis kita dan mengubah sikap dan tindakan kita. Keadilan menuntut kita untuk hidup dalam damai, tidak berkonflik dengan sesama manusia, dan membangun hubungan yang benar dengan seluruh ciptaan. Kita diundang untuk bergabung dengan sungai keadilan dan perdamaian atas nama semua ciptaan dan untuk menyatukan identitas individu kita, baik nama, keluarga atau komunitas agama, dalam gerakan yang lebih besar untuk keadilan, seperti halnya anak-anak sungai yang berkumpul untuk membentuk sungai yang besar. Mari kita dengarkan kata-kata nabi Amos: “Aku tidak tahan dengan pertemuan-pertemuan agamamu. Aku muak dengan konferensi dan konvensi-konvensi kalian. Aku tidak ingin berhubungan dengan proyek-proyek agamamu, slogan-slogan dan tujuan-tujuanmu yang megah. Saya muak dengan skema penggalangan dana, hubungan masyarakat dan pencitraan Anda. Saya sudah muak dengan musik ego Anda yang berisik. Kapan terakhir kali Anda bernyanyi untuk saya? Kau tahu apa yang kuinginkan? Aku ingin keadilan – lautan keadilan. Aku ingin keadilan-samudra itu. Itulah yang saya inginkan. Hanya itu yang kuinginkan.”

Teks Asli: Aku membenci, Aku menghinakan perayaanmu dan Aku tidak senang kepada perkumpulan rayamu. Sungguh, apabila kamu mempersembahkan kepada-Ku korban-korban bakaran dan korban-korban sajianmu, Aku tidak suka, dan korban keselamatanmu berupa ternak yang tambun, Aku tidak mau pandang. Jauhkanlah dari pada-Ku keramaian nyanyian- nyanyianmu, lagu gambusmu tidak mau Aku dengar. Tetapi biarlah   keadilan bergulung-gulung   seperti   air   dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir.

Bacaan Injil – Yohanes 7:37-39

Di bumi ini, rumah kita bersama, Firman telah menjadi manusia dan pergi bersama air yang memberi kehidupan untuk mewartakan perdamaian dan keadilan bagi seluruh ciptaan. Marilah kita mendengarkan Firman Tuhan: Pada hari terakhir dan hari terbesar dari perayaan itu, Yesus berdiri dan berkata dengan suara nyaring: Barangsiapa haus, hendaklah ia datang kepada-Ku dan minum. Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan Kitab Suci, ia akan mengalir dari dalam dirinya sungai-sungai air hidup. Yang Yesus maksudkan di sini adalah Roh Kudus, yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya. Sampai saat itu Roh itu belum diberikan, karena Yesus belum dimuliakan.

Teks Asli: Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: “Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup.” Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan.

Renungan Singkat Penegasan Iman

Ya Allah, adalah yang mulia dan kudus.

Engkau menciptakan dunia dan memberi kami kehidupan. Rancangan-Mu melampaui segala sesuatu yang kami lakukan. Engkau selalu menyertai kami.

Engkaulah Allah yang murah hati dan baik melebihi segala ukuran.

Engkau datang kepada kami sebelum kami datang kepada-Mu.

Engkau telah menyatakan dan membuktikan kasih-Mu kepada kami di dalam Yesus Kristus, Allah yang menjadi manusia, yang hidup dan mati dan bangkit kembali.

Engkau bersama kami sekarang. Engkaulah Allah Roh Kudus.

Engkau memampukan kami untuk menjadi Injil-Mu di dalam dunia.

Engkau mendamaikan dan menyembuhkan; Engkau mengalahkan maut.

Engkaulah Allah kami. Kami menyembah Engkau.

(Diadaptasi dari Buku Doa Selandia Baru)

Persembahan dan doa persembahan

Anda mungkin ingin memberikan persembahan, mungkin untuk mengumpulkan uang untuk proyek atau pelayanan tertentu yang berkontribusi pada pemulihan ekologi, atau aspek keadilan iklim yang signifikan di lokasi Anda. Anda mungkin ingin mendengarkan suara air atau suara sungai sebagai cara untuk meningkatkan kesadaran dengan mendengarkan sungai- sungai besar dari ekologi lokal Anda yang memuji Tuhan dan memanggil kita untuk peduli.

Doa Permohonan

P: Pencipta dan Penebus, saat kami menghampiri-Mu dalam doa, buatlah kami berjalan dalam keindahan dan keseimbangan. Buatlah kami membuka hati dan pikiran kami. Buatlah kami berbicara kebenaran. Kami berdoa untuk komunitas-Mu, Gereja, Tubuh Kristus. Kami berdoa untuk semua kerabat kami dalam lingkaran kehidupan di seluruh ciptaan, untuk mereka yang dipilih untuk menjadi pemimpin dan guru kami.

U: Dalam damai, kami berdoa kepada-Mu, Tuhan Allah.

P: Kami memanggil Bumi, planet rumah kami, dengan kedalamannya yang indah, ketinggiannya yang menjulang dan perairan yang dalam, vitalitas dan kelimpahan kehidupannya, dan bersama-sama kami memohon:

U: Agar bumi dapat mengajari kami dan menunjukkan jalan kepada kami.

P: Kami memanggil gunung-gunung dan padang pasir, lembah- lembah hijau yang tinggi dan padang rumput yang dipenuhi dengan bunga-bunga liar, salju, puncak-puncak keheningan yang pekat, dan kami memohon:

U: Agar mereka mengajari kami dan menunjukkan jalan kepada kami.

P: Kami memanggil tanah yang menumbuhkan makanan kami, tanah yang memelihara, ladang yang subur, kebun dan kebun buah yang berlimpah, dan kami meminta:

U: Agar mereka mengajari kami dan menunjukkan jalan kepada kami.

P: Kami memanggil hutan, pohon-pohon besar yang menjulang tinggi ke langit dengan tanah di akar-akarnya dan langit di dahan-dahannya, pohon cemara, pinus, dan aras, dan kami memohon:

U: Agar mereka mengajari kami dan menunjukkan jalan kepada kami.

P: Kami memanggil makhluk-makhluk di padang, hutan dan lautan, saudara-saudara kami serigala dan rusa, elang dan burung merpati, paus besar dan lumba-lumba. Kami memohon: U: Agar mereka mengajari kami dan menunjukkan jalan kepada kami.

P: Kami memanggil semua orang yang pernah hidup di bumi ini, nenek moyang kami dan teman-teman kami, yang memimpikan yang terbaik bagi generasi mendatang, dan yang di atas kehidupannya kehidupan kami dibangun, dan dengan ucapan syukur, kami memanggil mereka juga.

U: Agar mereka dapat mengajari kita dan menunjukkan jalan kepada kita.

P: Kami menyerukan kepada bangsa-bangsa di dunia untuk mendengar jeritan mereka yang telah kehilangan rumah, kehidupan dan harapan karena perubahan iklim. Kiranya mereka mendengar jeritan mereka yang sekolah, gereja, rumah sakit, jalan dan infrastrukturnya telah rusak. Kami berdoa untuk keadilan dan perdamaian:

U: Agar mereka dapat mengajar kita dan menunjukkan jalan.

P: Kita berdoa untuk semua korban perang dan kekerasan. Kami berdoa untuk negara-negara di mana keserakahan akan minyak dan gas menyebabkan perang. Kami memegang dalam hati kami daerah-daerah di mana proyek-proyek bahan bakar fosil telah mengacaukan masyarakat dan pelanggaran hak asasi manusia telah terjadi. Kita berdoa untuk daerah-daerah di mana perubahan iklim telah menyebabkan kekeringan dan konflik atas air dan sumber daya. Kiranya kita dapat menjawab jeritan Bumi dan mereka yang hidup dalam kemiskinan, sebagai pembawa damai yang menentang kekerasan yang mengancam kita semua. Kami memohon:

U: Agar mereka dapat mengajari kami dan menunjukkan kepada kami jalan.

P: Pencipta, Engkau telah menciptakan dunia dan menyatakan bahwa dunia ini baik: keindahan pepohonan, kelembutan udara, keharuman rumput berbicara kepada kami; puncak gunung, guntur langit, irama danau berbicara kepada kami; keremangan bintang-bintang, kesegaran pagi hari, tetesan embun di atas bunga berbicara kepada kami. Tetapi di atas segalanya, hati kami melambung tinggi, karena Engkau berbicara kepada kami di dalam Yesus Kristus, yang di dalam nama-Nya kami memanjatkan doa-doa ini.

U: Amin.

Doa Bapa Kami

Marilah kita berdoa dengan Doa Bapa Kami yang telah Yesus ajarkan kepada kita. (Berdoalah dengan versi tradisional Doa Bapa Kami atau versi berikut ini oleh Jim Cotter yang diadaptasi dari Buku Doa Selandia Baru):

Roh yang kekal, Pencipta bumi, Penanggung penderitaan, Pemberi hidup, Sumber dari segala yang ada dan yang akan ada, Bapa dan Ibu kami semua, Allah yang penuh kasih, yang di dalam Dia ada surga: Nama-Mu yang suci bergema di seluruh alam semesta! Jalan keadilan-Mu diikuti oleh bangsa-bangsa di dunia! Kehendak surgawi-Mu dilakukan oleh semua makhluk ciptaan! Persekutuan damai dan kebebasan-Mu menopang harapan kami dan datang ke bumi. Dengan roti yang kami butuhkan untuk hari ini, berilah kami makan. Dalam luka yang kami serap satu sama lain, ampunilah kami. Pada saat pencobaan dan ujian, kuatkanlah kami. Dari cobaan yang terlalu berat untuk ditanggung, lepaskanlah kami. Dari cengkeraman semua yang jahat, bebaskanlah kami. Karena Engkau memerintah dalam kemuliaan kuasa yang adalah kasih, sekarang dan selamanya. Amin.

Salam Damai (Berbagi damai Sejahtera)

P: Damai sejahtera Allah menyertai Anda semua.

U: Di dalam keadilan Allah ada damai sejahtera bagi kita.

P: Saudara dan saudari, Kristus memanggil kita untuk hidup dalam kesatuan dengan sesama dan dengan seluruh ciptaan.

U: Kita berusaha untuk hidup di dalam Roh Kristus.

Berkat air

Terpujilah Engkau, Allah Pencipta, yang di dalam Kristus, air keselamatan yang hidup, memberkati dan mengubah kami. Berilah   kami    kekuatan    untuk    disegarkan    oleh    kuasa Roh Kudus. Semoga kami dapat menimba air dari mata air keselamatan dan terus berjalan bersama di dalam kehidupan baru yang telah kami terima pada saat Pembaptisan.

Pemercikan

Kristus adalah air yang hidup membersihkan, menyegarkan, menjadikan segala sesuatu baru. Kristus adalah roti hidup; makanan bagi yang lapar, kekuatan bagi para peziarah dan pekerja.

Berkat

P: Semoga kita diberkati untuk membuka hati kita untuk menerima “air hidup keadilan dan damai sejahtera Allah” di dalam diri kita:

U: Amin.

P: Semoga kita diberkati untuk membagikan “air hidup keadilan dan damai sejahtera Allah” kepada saudara-saudari kita yang menderita dan semua makhluk di sekitar kita:

U: Amin.

P: Semoga kita diberkati untuk berjalan bersama dengan semua orang yang berkehendak baik sehingga banyak aliran “air hidup

keadilan dan perdamaian Allah” dapat menjadi sungai yang besar di seluruh bumi:

U: Amin.

P: Dan semoga Tuhan memberkati kita dalam perjalanan ini, Bapa, Putra, dan Roh Kudus.

U: Amin.

 

PESAN PAUS FRANSISKUS UNTUK HARI DOA EKUMENIS SEDUNIA BAGI PEMELIHARAAN

CIPTAAN, 1 SEPTEMBER 2023

Saudara dan saudari terkasih!

“Hendaklah Keadilan dan Perdamaian Mengalir” adalah tema Musim Ciptaan ekumenis tahun ini, yang diilhami oleh kata-kata Nabi Amos: “Hendaklah keadilan bergulung-gulung seperti sungai, dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir” (5:24).

Kiasan menggugah yang digunakan oleh Nabi Amos berbicara kepada kita tentang apa yang diinginkan Allah, yakni bahwa keadilan berdaulat. Hal itu sama pentingnya bagi kehidupan kita yang sebagai anak-anak Allah yang dibuat menurut gambar-Nya, seperti air penting bagi kelangsungan hidup fisik kita. Keadilan ini harus mengalir ke mana pun dibutuhkan. Allah ingin setiap orang berusaha untuk adil dalam setiap situasi, untuk hidup sesuai dengan hukum-Nya dan dengan demikian memungkinkan kehidupan berkembang. Ketika kita “mencari dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran- Nya” (Mat 6:33), menjaga hubungan yang benar dengan Allah, manusia, dan alam, maka keadilan dan perdamaian dapat bergulung-gulung seperti sungai air bersih yang tidak pernah berhenti, dan memelihara umat manusia dan semua makhluk.

Di saat kita membenamkan diri dalam alam ciptaan, kita bisa merasakan detak jantung keibuan bumi. Sama seperti jantung bayi dalam kandungan berdetak selaras dengan jantung ibunya, demikian pula untuk tumbuh sebagai manusia, kita perlu menyelaraskan ritme kehidupan kita sendiri dengan irama ciptaan, yang memberi kita kehidupan.

Selama Musim Ciptaan ini, marilah kita memikirkan detak jantung itu: detak jantung kita sendiri dan detak jantung ibu dan nenek moyang kita, detak jantung alam ciptaan dan detak jantung Allah, yang saat ini tidak berdetak secara harmonis; tidak diselaraskan dalam keadilan dan perdamaian. Terlalu banyak saudara dan saudari kita yang dihalangi minum dari sungai besar itu. Mari kita mengindahkan panggilan kita untuk mendukung para korban ketidakadilan lingkungan dan iklim, dan mengakhiri penyerbuan kita yang tidak masuk akal terhadap alam ciptaan.

Dampak dari penyerbuan ini dapat dilihat dari banyaknya sungai yang mengering. Benediktus XVI pernah mengamati bahwa: “gurun-gurun lahiriah di dunia sedang meluas, karena gurun batiniah telah begitu meluas”. Keserakahan konsumeris, yang dipicu oleh hati yang mementingkan diri sendiri, mengganggu siklus air planet ini. Penggunaan bahan bakar fosil yang tidak terkendali dan perusakan hutan mendorong suhu menjadi semakin tinggi dan menyebabkan kekeringan serius. Kekurangan air yang mengkhawatirkan semakin berdampak pada masyarakat pedesaan kecil dan kota-kota besar. Selain itu, industri yang ibarat predator menguras dan mencemari sumber air tawar kita melalui praktik ekstrem ekstraksi minyak dan gas, proyek penambangan besar-besaran yang tidak terkendali, dan peternakan hewan yang masal. “Saudari Air”, dalam kata-kata Santo Fransiskus dari Assisi, dijarah dan diubah menjadi “komoditas yang tunduk pada hukum pasar” (Laudato Si’, 30).

Panel Antarpemerintah PBB tentang Perubahan Iklim telah menyatakan bahwa harus bertindak sekarang dengan urgensi yang lebih besar agar kita tidak akan melewatkan kesempatan kita untuk menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan dan adil. Kita bisa dan kita harus mencegah yang terburuk terjadi. “Sungguh, banyak yang dapat dilakukan” (ibid., 180), asalkan kita bersatu seperti begitu banyak batang air, kali, dan anak sungai, yang akhirnya menyatu menjadi sungai besar untuk mengairi kehidupan planet indah kita dan kehidupan seluruh umat manusia untuk generasi-generasi mendatang. Jadi mari kita bergandengan tangan dan mengambil langkah berani untuk “membiarkan keadilan dan perdamaian mengalir” di seluruh dunia kita.

Bagaimana kita dapat berkontribusi pada sungai besar keadilan dan perdamaian di Musim Ciptaan ini? Apa yang dapat kita, khususnya sebagai komunitas Kristiani, lakukan untuk memulihkan rumah kita bersama agar dapat dipenuhi kembali dengan kehidupan? Yang perlu kita lakukan ialah dengan tegas mengubah hati kita, gaya hidup kita, dan kebijakan publik yang mengatur masyarakat kita.

Pertama, mari kita menyatu menjadi sungai besar dengan mengubah hati kita. Ini penting agar transformasi lain akan terjadi; itulah “pertobatan ekologis” yang didorong oleh Santo Yohanes Paulus II agar kita membarui hubungan kita dengan ciptaan sehingga kita tidak lagi melihatnya sebagai objek untuk dieksploitasi tetapi menghargainya sebagai hadiah suci dari Pencipta kita. Selanjutnya, kita harus menyadari bahwa pendekatan integral untuk menghormati lingkungan melibatkan empat hubungan: dengan Allah, dengan saudara dan saudari kita hari ini dan besok, dengan seluruh alam, dan dengan diri kita sendiri.

Mengenai yang pertama dari keempat hubungan ini, Paus Benediktus XVI berbicara tentang pentingnya dan perlunya kita mengakui bahwa penciptaan dan penebusan tidak dapat dipisahkan: “Penebus adalah Sang Pencipta dan jika kita tidak mewartakan Allah dalam keagungan-Nya yang penuh – sebagai Pencipta dan sebagai Penebus – kita juga mengurangi nilai penebusan”. Penciptaan merujuk baik pada tindakan Allah yang misterius dan luar biasa dalam menciptakan planet dan seluruh alam semesta yang agung dan indah ini dari ketiadaan maupun pada buah-buah selanjutnya tindakan itu, yang kita alami sebagai anugerah yang tidak ada habisnya. Pada saat liturgi dan doa pribadi di “katedral agung alam ciptaan”, marilah kita mengenang Seniman agung yang menciptakannya demikian indah, dan merenungkan misteri kebijakan-Nya yang penuh kasih untuk menciptakan dunia.

Kedua, mari kita memperbesar aliran sungai yang dahsyat ini dengan mengubah gaya hidup kita. Berawal dari kekaguman yang penuh syukur atas Sang Pencipta dan ciptaan- Nya, marilah kita bertobat dari “dosa-dosa ekologis” kita, seperti yang didesak oleh saudaraku, Patriark Ekumenis Bartholomeus. Dosa-dosa itu merugikan dunia alam dan sesama manusia. Dengan pertolongan rahmat Allah, marilah kita mengenakan gaya hidup yang mengurangi pemborosan dan konsumsi yang tidak perlu, terutama di mana proses- proses produksinya merusakkan dan tidak berkelanjutan. Marilah kita berhati-hati dalam kebiasaan dan ketetapan ekonomi kita sehingga semua saudara-saudari kita dapat berkembang di mana pun mereka berada, juga generasi mendatang. Mari kita bekerja sama dengan karya ciptaan Allah yang berkelanjutan melalui pilihan-pilihan positif: menggunakan sumber-sumber daya secara wajar dan dengan keugaharian yang penuh sukacita, memilah dan mendaur ulang limbah, dan lebih banyak menggunakan produk dan layanan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup dan masyarakat.

Terakhir, agar sungai yang besar terus mengalir, kita harus mengubah kebijakan publik yang mengatur masyarakat kita dan membentuk kehidupan kaum muda hari ini dan besok. Politik ekonomi yang mempromosikan kekayaan yang memalukan bagi segelintir orang yang memiliki hak-hak khusus dan mengakibatkan kemerosotan bagi banyak orang lainnya, berarti kesudahan perdamaian dan keadilan. Jelaslah bahwa negara-negara kaya telah menanggung “utang ekologis” yang harus dibayar (bdk. Laudato Si’, 51). Para pemimpin dunia yang akan berkumpul untuk KTT COP28 di Dubai dari 30 November hingga 12 Desember 2023 harus mendengarkan hasil penelitian ilmiah dan menetapkan aturan transisi yang cepat dan adil untuk mengakhiri era bahan bakar fosil. Menurut komitmen yang dibuat dalam Perjanjian Paris untuk menahan pemanasan global, tidak masuk akal untuk mengizinkan eksplorasi lanjutan dan perluasan infrastruktur bahan bakar fosil. Mari kita angkat suara untuk menghentikan ketidakadilan terhadap orang miskin dan anak-anak kita, yang akan menanggung dampak terburuk dari perubahan iklim. Saya mengimbau semua orang yang berkehendak baik untuk menyelaraskan tindakan- tindakan mereka dengan perspektif terhadap masyarakat dan alam ini.

Perspektif sejajar lainnya adalah berkaitan dengan komitmen Gereja Katolik terhadap sinodalitas. Tahun ini, penutupan Musim Ciptaan pada 4 Oktober, pesta Santo Fransiskus dari Assisi, akan bertepatan dengan pembukaan Sidang Sinode tentang Sinodalitas.

Seperti sungai di alam, yang dialiri oleh banyak anak sungai kecil dan batang air yang lebih besar, proses sinode yang telah dimulai pada bulan Oktober 2021 mengundang semua orang yang mengambil bagian di tingkat pribadi atau komunitas, untuk bersatu dalam sungai refleksi dan pembaharuan yang semarak. Seluruh Umat Allah diundang untuk memasuki sebuah perjalanan dialog sinodal dan pertobatan. Seperti daerah aliran sungai dengan banyak anak sungainya yang kecil dan besar, demikian juga Gereja adalah suatu persekutuan Gereja-Gereja lokal yang tak terhitung banyaknya, komunitas-komunitas religius dan perkumpulan- perkumpulan yang menimba dari perairan yang sama. Setiap sumber menambahkan kontribusinya yang unik dan tak tergantikan, hingga semuanya mengalir bersama ke dalam lautan luas belas kasih Allah. Sama seperti sungai adalah sumber kehidupan bagi daerah di sekitarnya, Gereja sinodal kita harus menjadi sumber kehidupan bagi rumah kita bersama dan semua penghuninya. Seperti sungai memberi kehidupan bagi semua jenis kehidupan hewan dan tumbuhan, dengan cara yang sama Gereja sinodal harus memberikan kehidupan dengan menaburkan keadilan dan perdamaian di setiap tempat yang dijangkaunya.

Di Laut Galilea Yesus membawa kesembuhan dan penghiburan bagi banyak orang dan menyerukan “revolusi cinta kasih.” Lautan dan sungai kita juga merupakan tempat penyembuhan, penghiburan dan kesatuan kasih, tempat- tempat yang “mengingatkan kita bahwa persaudaraan itu sungguh-sungguh jika menyatukan mereka yang berjauhan. Pesan persatuan yang diturunkan surga ke bumi tidak takut akan perbedaan, tetapi mengajak kita untuk bersatu dalam persekutuan dengan perbedaan-perbedaan, untuk bersama-sama mulai kembali dari awal, karena kita semua adalah peziarah di tengah perjalanan”.

Di Musim Ciptaan ini, sebagai pengikut Kristus dalam perjalanan sinode kita bersama, marilah kita hidup, bekerja, dan berdoa agar rumah kita bersama akan dipenuhi kembali dengan kehidupan. Semoga Roh Kudus sekali lagi melayang di atas pemukaan air dan membimbing upaya kita untuk “memperbaharui muka bumi” (bdk. Mzm 104:30).

Roma, Santo Yohanes Lateran, 13 Mei 2023 https://seasonofcreation.org/resources/

(di beberapa alinea sedikit dipersingkat bila isinya kurang kita kenal; MHR)

Catatan:

Teks “Pesan Paus Fransiskus Untuk Hari Doa Ekumenis Sedunia Bagi Pemeliharaan Ciptaan, 1 September 2023” (halaman 41-47) diterjemahkan oleh Martin Harun OFM.

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here