Bacaan: Yesaya 55:6-9; Mz. 145:2-3, 8-9, 17-18 ;Filipi 1:20c-24, 27a ;Matius 20:1-16a

Tanda Salib dan Pembukaan
P: Dalam nama Allah Pencipta kita, yang pikiran dan
jalan-Nya jauh lebih tinggi daripada kita sendiri dan yang murah hati
dalam mengampuni,
Dan Kristus Yesus, yang mengajarkan kepada kita Jalan keadilan
dan perdamaian,
Dan Roh Kudus yang menarik kita bersama menjadi satu
keluarga global.

U: Amin.
P: Semoga kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah kita yang adil menyertai
kita  semua!

U: Sekarang dan selama-lamanya

Kata Pengantar

Hari ini kita akan mendengarkan pesan Tuhan melalui Nabi Yesaya: “Setinggi langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari pada jalanmu, dan rancangan-Ku dari pada rancanganmu.” Pada Masa Penciptaan ini, kita dipanggil untuk menyadari keadaan darurat iklim global yang sedang kita alami. Bumi semakin panas dan membahayakan. Penyebab utama krisis iklim itu adalah penggunaan bahan bakar fosil serta sistem produksi dan konsumsi kita yang berlebihan. Model ekonomi kita berciri ekstraktif, yakni menguras dan menghisap sumber daya alam di bumi dengan kejam. Model ekonomi ini juga menciptakan kekerasan, penderitaan, ketidakadilan, konflik, dan berlebihan sehingga melampaui kapasitas regenerasi Bumi. Bumi dan kaum miskin menjerit. Keberadaan dan kesejahteraan generasi mendatang terancam. Para ahli iklim terus memperingatkan kita semua akibat perubahan iklim yang merusak dan menghancurkan pada semua dimensi kehidupan.  Krisis iklim itu tidak dapat kecuali jika masyarakat global segera membuat perubahan besar dan serentak. Pada Musim Penciptaan ini, kita dipanggil untuk menjadi nabi, yang  dalam kasih mewartakan firman Allah dan untuk mengubah cara hidup manusia di Bumi. Kita harus mengakui kegagalan kita dalam merawat ciptaan dan membuka diri kita untuk merangkul cara-cara Tuhan dalam memberi hidup dan menyelamatkan bumi.

Pernyataan Tobat

P: Sadar akan rahmat dan belas kasihan Allah, marilah kita hening sejenak untuk memohon pengampunan dan perlindungan Allah dari krisis saat ini dan agar kita memahami cara-cara Allah bekerja bagi kita dalam waktu, situasi dan konteks saat ini.

[hening sejenak]…

P: Allah Pencipta yang penuh kasih, cara kami hidup di Bumi saat ini, belum sesuai dengan kehendak dan jalan-Mu sehingga  mengancam semua kehidupan dan penderitaan dan kehancuran.

U: Roh Pencipta Allah, kasihanilah kami.

P: Kristus Yesus, Engkau mengajar kami  untuk berlaku adil dan tanpa kekerasan. Semoga kamu mampu berlaku adil, lemah lembut, dan murah hati semua orang, kemurahan hati dan dapat membawa kesembuhan dan perdamaian di Bumi.

U: Firman Tuhan, kasihanilah.

P: Roh Kudus Allah, Engkau bekerja di dalam kami, di antara kami, dan melalui kami, mengajar kami jalan-Mu dan mempersiapkan sebuah waktu Yubileum suci sebagai jawaban atas jeritan Bumi dan jeritan orang miskin.

U: Kebijaksanaan Allah, kasihanilah

P: Semoga Tuhan, Pencipta waktu, ruang dan seluruh jejaring kehidupan, mengasihani kita, membebaskan kita dari dosa-dosa kita, dan membimbing kita ke dalam kepenuhan Kehidupan ilahi.

U: Amin.

Kemuliaan

Doa Pembukaan

P: Marilah kita berdoa

Allah kami yang penuh kasih dan Maha Bijaksana, jalan-Mu bukanlah jalan kami. Kebaikan dan kasih-Mu Kau curahkan kepada semua ciptaan. Ajarlah kami untuk menyambut dengan rasa syukur atas segala kebaikan dan belas kasih-Mu kepada kami dan kepada segenap ciptaan. Ajarilah kami pula untuk mengasihi dan merawat semua ciptaan dengan baik dan bijaksana. Sebab semuanya adalah anugerah-Mu bagi kami semua. Kami memohon ini dengan perantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan memerintah bersama-Mu dalam persatuan dengan Roh Kudus Roh Kudus, Allah yang esa sepanjang segala masa.

U: Amin.

Poin-poin untuk Renungan dan refleksi

  • Nabi Yesaya mengingatkan kita bahwa Tuhan itu dekat kepada semua orang yang berseru kepada-Nya. Kita diundang untuk merenungkan kebesaran Tuhan dalam seluruh alam semesta. Kebesaran Tuhan dalam ciptaan yang termaktub dalam keindahan, kerumitan, dan kebaikan harus mengobarkan hati kita untuk merawat segenap ciptaan Allah tersebut.
  • Beberapa pertanyaan dapat diajukan di sini:
  • Dengan cara apa kita dapat bertumbuh dalam kesadaran akan karunia dan kehadiran Allah dalam ciptaan?
  • Bagaimana kita dapat bertumbuh dalam spiritualitas ekologis, menemukan dan memperdalam rasa takjub kita, pujian, sukacita, dan rasa syukur kita di hadapan Allah dalam ciptaan?
  • Bagaimana kita dapat menghidup spiritualitas tanpa kekerasan terhadap sesama manusia dan segenap ciptaan?
  • Bagaimana kita dapat mengembangkan dan mempromosikan perayaan-perayaan liturgi yang berpusat pada ciptaan? Retret? Program-program pendidikan?
  • Apakah kita berseru kepada Allah untuk pengampunan? Untuk kebijaksanaan untuk hidup lebih berkelanjutan, lebih adil, dan lebih murah hati di Bumi? Dengan cara apa kita dan komunitas kita berkontribusi terhadap krisis ekologi saat ini? Dengan cara apa kita berkontribusi untuk mengatasi krisis dan membawa penyembuhan dan kehidupan baru kepada komunitas-komunitas ciptaan?
  • Ajakan Yesaya untuk mencari Tuhan selagi Tuhan dekat dan dapat ditemukan hendaknya relevan krisis iklim dan krisis ekologi pada umumnya yang akan membawa kehancuran besar bagi kehidupan di seluruh Bumi.
  • Apa tindakan konkret yang kita lakukan baik secara pribadi maupun bersama untuk menyembuhkan dan melindungi Bumi?
  • Perumpamaan dalam Injil Matius tentang pemilik kebun anggur dan para pekerja menunjukkan kepada kita sebuah sistem kompensasi berdasarkan nilai yang disepakati untuk pekerjaan tertentu dan kepedulian untuk memenuhi kebutuhan dasar semua pekerja. Kasih adalah dasar dari logika tindakan tersebut; bukan pada logika perbandingan, persaingan dan akumulasi yang tidak terbatas.
  • Tradisi Sosial Katolik mengakui bahwa Bumi dan segala isinya adalah milik Allah dan ciptaan adalah anugerah Allah kepada semua orang dan seluruh makhluk hidup. Hak atas kepemilikan pribadi tidaklah mutlak. Sikap menumpuk berlebihan dan tidak peduli dengan sesama yang miskin adalah dosa kepada Sang Pencipta. Terjadi ketidakadilan di bumi saat yang merusak perdamaian dan kelangsungan hidup di seluruh planet. Perubahan iklim adalah buah dari perpaduan sistem ekonomi dan sosial yang kejam yang didorong oleh keserakahan, akumulasi, dan dominasi
    yang menghancurkan Bumi.
  • Visi alkitabiah tentang Yobel, tema Masa Penciptaan tahun sebelumnya sangat relevan untuk dijalankan. “Yubileum adalah waktu untuk meninggalkan konsumsi yang berlebihan dan sistem ekonomi yang didasarkan pada pertumbuhan ekonomi yang terus menerus dengan mengorbankan bumi dan mereka yang miskin.”” Yubileum adalah waktu istirahat bagi tanah dari eksploitasi terus-menerus, untuk memulihkan ekosistem dan manusia.”” Tema Jubileum menegaskan perlunya kesetaraan, keadilan dan keberlanjutan, dan sebuah transisi ekonomi yang berkelanjutan.”
  • Dalam pesannya pada Hari Doa Sedunia untuk Peduli Ciptaan, Paus Fransiskus merefleksikan tema tahun 2023 tema 2023 untuk Musim Penciptaan, “Biarkan keadilan dan perdamaian,” dengan mengajukan deretan pertanyaan berikut: Bagaimana kita dapat berkontribusi pada sungai besar keadilan dan perdamaian di Musim Penciptaan ini? Apa yang dapat kita lakukan, khususnya sebagai komunitas Kristen untuk menyembuhkan rumah kita bersama sehingga masih dapat dipenuhi dengan kehidupan? Paus juga mengajak Kita harus melakukan ini dengan memutuskan untuk mengubah hati kita, gaya hidup kita, dan kebijakan-kebijakan publik yang mengatur masyarakat kita. Dia melanjutkan dengan menyimpulkan, “Kebijakan ekonomi yang mempromosikan kekayaan yang memalukan bagi segelintir orang yang memiliki hak istimewa dan merendahkan kondisi bagi banyak orang lain, mengeja akhir dari perdamaian dan keadilan.”

Aku Percaya

Doa Permohonan

P: Marilah kita berdoa kepada Allah Pencipta dan yang terus-menerus mencintai kita dengan karya agung ciptaan-Nya; Dia mengajak kita untuk bersyukur dan menjaga segala yang telah Ia ciptakan.

P: Semoga kita bertumbuh dalam kesadaran, kekaguman, dan pujian atas misteri Allah dalam ciptaan-Nya. Marilah kita mohon….

U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan

P: Semoga kita dapat memperdalam rasa syukur kita atas jejaring kehidupan yang begitu kaya dan agar lebih bijaksana adil dalam merawat dan membagikannya. Marilah kita mohon….

U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan

P: Semoga kita dapat menjalankan tanggung jawab kenabian kita pada masa krisis ini untuk menyampaikan Kebenaran Allah kepada segenap ciptaan dan untuk bergandengan tangan dalam membangun cara hidup yang bijaksana, berkelanjutan, adil, dan dengan penuh hormat. Marilah kita mohon….

U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan

P: Semoga Allah mengobarkan hati kita agar secara mendesak, mendalam dan serius menanggapi jeritan Bumi dan jeritan orang miskin dewasa ini. Marilah kita mohon….

U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan

P: Semoga Allah menerangi dan menggerakkan bangsa-bangsa di dunia untuk menemukan jalan bersama-sama untuk memperbaiki perubahan iklim dan degradasi ekologi sesuai dengan cara-cara Tuhan Allah, yakni mengedepankan keadilan ekonomi, sosial dan ekologis, dan dengan cara tanpa kekerasan dan perdamaian. Marilah kita mohon….

U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan

P: Semoga proses Sinode yang saat ini sedang berjalan dalam tuntunan Roh Allah membawa kebijaksanaan kepada Umat Allah, penyembuhan bagi Bumi, dan kehidupan dan energi baru bagi semua Komunitas-komunitas di Bumi. Marilah kita mohon….

U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan

Doa Persembahan

P: Tuhan yang penuh kasih dan kemurahan, semua yang ada pada kami adalah anugerah-Mu semata. Terimalah persembahan roti dan anggur, energi, harapan,
dan komitmen kami sebagai ungkapan syukur dan cinta kami kepada-Mu. Semoga kami   semakin peduli dan dengan hati yang penuh syukur merawat dan menjaga anugerah penciptaan-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

U: Amin.

Doa Penutup

P: Marilah kita berdoa.

Allah kami yang penuh kasih, Engkau telah memelihara kami dengan sakramen ini. Bantulah dan dukunglah kami senantiasa dengan Roh-Mu agar kami dapat merangkul jalan-jalan-Mu, yakni jalan bijaksana dan murah hati terhadap manusia dan segenap ciptaan. Demi Yesus Kristus, Putra-Mu dan Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persekutuan dengan Roh Kudus, Allah yang Esa, kini dan sepanjang masa.

U:  Amin.

Berkat Penutup

P: Semoga Tuhan memberkati kita semua dengan menaruh rasa hormat dan cinta yang mendalam terhadap segenap ciptaan

U: Amin

P: Semoga Tuhan dalam kebaikan-Nya yang melimpah, membimbing kita dalam merawatnya dengan bijaksana dan baik segala ciptaan-Nya.

U: Amin

P: Dan semoga Allah Bapa, Kristus Yesus saudara kita, dan Roh Kudus yang di dalam Dia kita hidup dan bergerak dan memiliki keberadaan kita sekarang dan selamanya melindungi, membimbing dan memberkati kita (+) Bapa, Putera dan Roh Kudus.

U: Amin.

 

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here